Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 Oct 2019
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 22 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 21 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 20 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 Nov 2017
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 13 May 2016
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 28 Apr 2016
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 06 Aug 2015
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 30 Mar 2017
Oleh Putri Ayu Ningrat 27 Mar 2017
Oleh Dewi Kartika Rahmayanti 27 Mar 2017
Oleh Nurhidayat 27 Mar 2017
Oleh Virgorini Dwi Fatayati 27 Mar 2017
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 24 Jul 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 09 Jul 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 05 Jun 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 11 May 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 May 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 05 Nov 2015
Oleh Sofi Mahfudz 18 Oct 2015
Oleh Nutrisi Bangsa 20 Jan 2015
Oleh Nutrisi Bangsa 11 Nov 2014
Oleh Nutrisi Bangsa 14 Jul 2014
Tanya Ahli
Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.
Jelajahi Gizi Sepiring Nasi Goreng
Oleh Sabai 01 Oct 2015
Jaman saya kecil dulu, nasi goreng boleh dibilang makanan kepepet di pagi atau malam hari. Bedanya kalau pagi hari nasi goreng dibuat untuk memanfaatkan nasi sisa kemarin yang belum basi agar tidak terbuang dan bisa dimakan hangat nikmat. Sementara kalau malam hari nasi goreng adalah menu penyelamat kelaparan saat lauk lain sudah habis, biasanya dibuat kala lapar menyerang di atas jam 10 malam. Makanan yang sederhana itu kini telah mendunia. Kok bisa?
Presiden U.S.A Barrack Obama boleh dibilang berjasa mempopulerkan nasi goreng ke pentas dunia ketika menyebutnya dalam sebuah wawancara bertahun-tahun lalu. Hal ini terkonfirmasi ketika beberapa kali ketika saya jalan-jalan ke luar negeri, ke negara manapun, ketika ngobrol dengan orang asing saya sering bertanya, “What have you heard about Indonesia?” Buat ngetest aja, seberapa popuer sih negeri kita Indonesia. Jawaban mereka biasanya kalau nggak ‘Bali’ ya ‘Nasi Goreng’. Nah kan!
Menu nasi goreng juga selalu ada di restoran Indonesia yang sempat saya sambangi di London, Amsterdam dan Brussels, meskipun saya tidak mencicipinya karena pilih menu lain. Lha iya, masa jauh-jauh ke Brussels makannya nasi goreng juga? (terus ada yang komen, masa jauh-jauh ke Brussels makannya di restoran Indonesia? Hehehe… karena ditraktir orang kedutaan, jadi pasrah dibawa makan di mana aja). Satu bukti otentik juga saya temukan menu Nasi Goreng di sebuah restoran Korea di Seoul. Nasi Goreng bersanding dengan beragam menu manca negara lainnya. See?
Apakah kamu pernah menemukan menu Nasi Goreng di luar Indonesia?
Oke, Nasi Goreng sudah go international karena mudah dibuat dan citarasanya bisa sangat enak kalau yang masak jago. Lalu gimana dengan kandungan gizinya? Mari kita jelajahi gizinya, kita bedah, kita bongkar sampai ke akar-akarnya!
Nasi Goreng bahan utamanya adalah nasi, jadi kandungan karbohidratnya sudah pasti mumpuni. Nasi memberikan energi yang diperlukan tubuh untuk beraktivitas. Biasanya nasi goreng juga ditambahi bahan dan bumbu berikut:
- Daging ayam (sate, irisanatau suiran)
- Telur ayam (dadar, campur, mata sapi, atau mata kucing)
- Ikan asin atau ikan teri sebagai alternatif daging ayam
- Udang sebagai alternatif lain
- Sayuran sebagai campuran (wortel, kacang polong, daun bawang, tauge)
- Sayuran sebagai edible garnish (timun, tomat, celery, selada)
- Aneka bumbu (bawang putih, cabai, garam, lada dll)
Jadi sepiring nasi goreng sudah mengandung karbohidrat, protein,vitamin dan serat dari sayurannya. Wiiiih… komplit ternyata! Asik kan? Kalau saya nih, lebih suka menyantap nasi goreng dengan sayuran mentah banyak-banyak, minimal timun dan tomat, syukur kalau ada daun selada. Kenapa?
Karena sayuran mentah (yang sudah dicuci bersih) adalah sumber terbaik beragam vitamin dan mineral, plus tidak adanya proses pemanasan membuat enzymnya masih utuh.
Jadi kalau beli nasi goreng di warung, saya minta satu piring terpisah berisi irisan timun dan tomat ke abangnya. Kalau memungkinkan,lebih puas bikin sendiri nasi gorengnya di rumah. Ini resep nasi goreng teri medan ala saya. Kenapa teri? Karena katanya kandungan kalsium pada ikan teri (yang kita makan beserta kepala dan seluruh tulangnya) itu bagus buat tubuh.
Terus kenapa saya rajin banget bikin posting tentang Nasi Goreng dan sampai men-Jelajah Gizi-nya? Karena artikel ini saya ikutkan blog competition Jelajah Gizi yang ada di website Nutrisi Untuk Bangsa. Apaan sih Jelajah Gizi?
Jelajah Gizi adalah “Jalan-jalan Unik” untuk memperkenalkan keanekaragaman makanan khas daerah, sekaligus mempelajari sejarah dan budaya yang melatarbelakanginya.
Hadiah utamanya akan diajak jalan-jalan ke Sumatera Barat dan menjelajahi kekayaan kuliner di sana!!! Wiiiih… sate padang, rendang, sambel ijo, tambusu, jariang batokok, semua sudah terbayang kelezatannya… Nyaaaam… Kamu mau ikut ke Padang, Bukittinggi dan Pulau Pagang? Kalau emang niat sih segera bikin blog post yaaa… karena masih ada waktu sampai 15 Oktober dan mereka mencari 10 blogger dengan posting keren untuk diajak Jelajah Gizi ke Sumatera Barat. Jangan lupa daftar di website Nutrisi Untuk Bangsa agar blogpost kamu tercatat. Yuk ikutan?