Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 Oct 2019
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 22 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 21 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 20 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 Nov 2017
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 13 May 2016
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 28 Apr 2016
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 06 Aug 2015
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 30 Mar 2017
Oleh Putri Ayu Ningrat 27 Mar 2017
Oleh Dewi Kartika Rahmayanti 27 Mar 2017
Oleh Nurhidayat 27 Mar 2017
Oleh Virgorini Dwi Fatayati 27 Mar 2017
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 24 Jul 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 09 Jul 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 05 Jun 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 11 May 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 May 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 05 Nov 2015
Oleh Sofi Mahfudz 18 Oct 2015
Oleh Nutrisi Bangsa 20 Jan 2015
Oleh Nutrisi Bangsa 11 Nov 2014
Oleh Nutrisi Bangsa 14 Jul 2014
Tanya Ahli
Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.
Merangsang Motorik Halus Si Kecil
Oleh Sherly Marcel 22 Dec 2016
Anak yang motorik kasarnya berkembang duluan biasanya sangat aktif. Terkadang anak jadi kurang fokus. Di sini saya ceritakan pengalaman anak saya. Siapa tau tips merangsang motorik halusnya bisa diaplikasikan oleh ibu2 yang mengalami hal yang sama seperti saya.
Tahun 2016 ini tahun yang menegangkan untuk saya. Selama 2 setengah tahun di kelasPlaygroup(sekarang Hugo umur 4 thn), Hugo malas ngomong alias kalau penting saja baru ngomong, belum bisa bikin kalimat karena bingung bahasa (di rumah ada 3 bahasa sehari2), daneye-focusmasih kurang kalau berjabat tangan atau menyapa orang. Orang2 sekitar saya menyarankan anak saya untuk di- scan otaknya. Waduh saya pikir kasihan sekali masih kecil harus terpapar radiasi. Toh anak saya masih bisa ngomong walaupun sepatah 2 dan lancar sekali bernyanyi.
Saya tidak menyerah, saya tahan pipi anak saya waktu ngomong sama saya supaya tidak menoleh sana sini/distracted. Kalau misalkan dia ingin permen, biasanya dia hanya bilang “mommy, candy”. Sekarang dia harus ngomong 1 kalimat dulu seperti “mommy, Hugo wants candy, please”. Berjabat tangan juga saya arahkan matanya ke mata lawan bicara. Memang motorik halusnya belum berfungsi sepenuhnya, makanya di sekolah ada kegiatan yang merangsang motorik kasar, dia nomor satu.
Untuk merangsang motorik halusnya, saya pijit tepi daun kupingnya dar iatas ke bawah, dahi diusap dengan tiga jari tangan kiri dan kanan, olahraga silang kaki dan tangan, dan belajar menggunting. Karena Hugo suka musik, saya daftarkan dia kursus piano untuk melatih motorik halus pada jari2nya. Akhir tahun ini, usaha saya tidak sia2. Gurunya cerita Hugo sudah jauh lebih baik fokusnya, waktunyacircletimedia mau duduk bersama teman2 walaupun 10 menit duduk, 10 menit kabur, begitu seterusnya; bermain pelosotan juga mulai sabar antri dengan temannya; minta sesuatu, berjabat tangan atausay hello/byebyesudah bisa menatap mata lawan bicara; bicara juga sudah bentuk kalimat yang lebih panjang (apa anak saya tipe cool yah.hehehe…), dan masih banyak lagiprogressyang bikin saya terharu.
Intinya, jika anak punya kelemahan, bukan berarti dia selamanya “tidakbisa”. Tinggal kitanya sebagai ibu, bersediakahDEALwith it?