Komitmen Sarihusada untuk Kesehatan Negeri
Kesehatan tiada habisnya menjadi topik menarik untuk dibahas di Indonesia. Rasanya, tidak salah bila sampai ada ungkapan “Kesehatan mahal harganya”. Berbagai program yang digalakkan oleh banyak pihak, baik pemerintah maupun swasta, sejatinya bertujuan untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat.
Sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan, sejak tahun 2014, Sarihusada, menjalankan program Pemberdayaan Masyarakat di Desa Logede, Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, yang berfokus pada peningkatankesehatan ibu dan anak di mana tahun ini memasuki masa exit strategi. Penerima manfaat langsung program ini sebanyak 261 orang dan penerima manfaat tidak langsung sebanyak 1044 orang.
Agar manfaat program dapat terus dirasakan oleh masyarakat, maka sejak awal mereka telah didorong aktif terlibat dalam pelaksanaan kegiatan, sehingga mereka dapat secara mandiri menjalankan sistem dan fasilitas yang terbangun. Oleh karena itulah pada tahun pertama, kegiatan program berfokus pada penguatan kelembagaan dengan membentuk Forum Masyarakat Desa Logede (FMDL). Melalui FMDL, masyarakat dilatih untuk bisa berpikir secara terorganisir dan strategis untuk mengelola program pemberdayaan. Mereka kemudian difasilitasi untuk membuat Rencana Aksi Komunitas (RAK). Di tahun kedua, kegiatan diarahkan pada realisasi Rencana Aksi Komunitas yang di dalamnya mencakup inisiasi pondok gizi bagi rehabilitasi anak malnutrisi, menurunkan angka malnutrisi, pendampingan layanan posyandu, meningkatkan kapasitas kader kesehatan dan ibu balita, sekolah komunitas bagi pendidik dan pengelola PAUD, program bank sampah, dan pembuatan kebun gizi. Lantas, pada tahun ketiga atau tahapan keberlanjutan, kegiatan berfokus pada peningkatan kemandirian masyarakat, khususnya ke para kader masyarakat dengan pola pendampingan.
Selama tiga tahun pelaksanaannya, program ini telah membuahkan hasil, yaitu;
FMDL
Memang, langkah Sarihusada dalam memberdayakan masyarakat Desa Logede ini patut diacungi jempol. Setelah tiga tahun, beberapa rencana program telah membuahkan hasil. FMDL telah menjadi lembaga yang aktif sebagai lembaga masyarakat tingkat desa, bahkan kini diarahkan untuk menjadi BUMDes Logede. Kader FMDL memiliki pengetahuan, sikap, keterampilan dan aspirasi yang baik dibandingkan kader desa lainnya di Karangnongko.
Bidang Kesehatan dan Pendidikan Anak Usia Dini
Di bidang kesehatan, sebanyak enam posyandu telah berhasil diperbaiki kualitas layanannya dan kini telah membina 191 balita. Pondok Gizi yang diinisiasi sebagai tempat edukasi masyarakat terkait gizi pun telah aktif dikunjungi oleh masyarakat. Menurut catatan Tim CSR Sarihusada, sejauh ini, angka malnutrisi di Desa Logede telah menurun hingga 68%, seiring dengan peningkatan pengetahuan kader hingga di atas 80%.
CSR Sarihusada telah pula memfasilitasi para pengelola dan pendidik PAUD dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya tentang parenting, penyusunan kurikulum 2013, keterampilan mendongeng, keterampilan membuat APE dari limbah. Dengan semakin qualified pendidik PAUD di Logede, salah satu PAUD dampingan Sarihusada, yaitu Tunas Merapi mendapatkan Juara I Lomba Gugus Depan PAUD mewakili Kabupaten Klaten.
Bank Sampah
Inisiatif Sarihusada dalam program Bank sampah, telah berhasil meningkatkan aset bank sampah hingga April 2017 naik hingga 70%. Bahkan, Bank Sampah Logede menjadi bank sampah yang pertama kali ada di kecamatan Karangnongko, dan menjadi Bank Sampah percontohan didampingi oleh BLH Klaten.
Beberapa aktivitas pemberdayaan masyarakat Desa Logede yang diinisiasi oleh Sarihusada, seperti pupuk organik dan bank sampah, ini telah diakuisisi oleh BUMDes.
Masyarakat Logede pun merasa terbantu dengan adanya program CSR Sarihusada. Hal ini diakui oleh beberapa kader posyandu di Desa Logede. Salah satu efek yang paling tampak, menurut mereka adalah kebiasaan cuci tangan anak-anak sebelum makan. “Dan mulai banyak yang makan sayur,” kata salah seorang kader posyandu.
Program yang diinisiasi oleh Sarihusada ini ternyata dirasa sangat bermanfaat oleh masyarakat setempat. Camat Karanongko, Joko Supriyanto, menyatakan dukungannya kepada program CSR Sarihusada ini. Menurutnya, program ini dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Sejalan dengan pernyataan Camat Karangnongko, Drg. Susilo selaku Kepala Puskesmas Karangnongko pun menuturkan dukungannya. “Kebutuhannya adalah meningkatkan koordinasi agar bisa saling membantu, karena target penerima manfaat Program Pembedayaan Masyarakat Sarihusada dan pemerintah sama, yaitu kelompok masyarakat rentan,” ujar Susilo.