Seperti kebanyakan warga desa yang hidup di Propinsi DIY Yogyakarta, masyarakat Desa Kembang mayoritas berprofesi sebagai petani. Mereka menanam padi di sawah untuk dijual dan uangnya digunakan untuk memenuhi keperluan hidup sehari-hari, termasuk membeli lauk-pauk. Tapi sayangnya, warga belum memanfaatkan pekarangan rumahnya yang cukup luas, padahal jika dimanfaatkan bisa membantu mengurangi biaya pengeluaran keluarga sekaligus menjadi sumber pangan yang sehat. Potensi tersebut dilihat oleh Sarihusada ketika mengembangkan Program Pemberdayaan Masyarakat Desa Kembang, yang merupakan bentuk dukungan Perusahaan kepada Program One Village One Company Kabupaten Kulonprogo. Melalui Program Pembedayaan Masyarakat Desa Kembang, Sarihusada berupaya meningkatkan taraf hidup masyarakat desa dalam bidang kesehatan, ekonomi dan pendidikan anak usia dini. Hal itu dilakukan dengan menyediakan akses pangan melalui pembuatan Kebun Gizi, intervensi kepada kelompok usaha kecil mikro dan menengah (UMKM) dan pendampingan terhadap PAUD.
Pembuatan Kebun Gizi dimaksudkan untuk mendorong warga menanam dan merawat sayuran serta ternak ikan, sehingga mereka bisa mengakses bahan pangan sehat bagi diri dan keluarganya. Selain melakukan penanaman, warga juga mendapatkan informasi dasar gizi makanan. Saat ini kegiatan ini masih di lahan demplot, diharapkan mereka akan termotivasi untuk mempraktekkannya di lahan pekarangan rumah sendiri,
Sementara untuk menguatkan kemampuan ekonomi masyarakat, dikembangkan juga sistem simpan pinjam dan pembiayaan untuk para pelaku UMKM seperti pemilik warung kelontong, pengrajin makanan olahan lokal. Lebih lanjut, para pelaku UMKM juga mendapatkan pelatihan manajemen usaha, keuangan sederhana dan administrasi, sehingga mereka bisa melakukan pengelolaan uang masuk dan keluar serta merencanakan usahanya.
Pilar pendidikan merupakan komponen penting untuk mencapai kesejahteraan masyarakat, secara lebih khusus pendidikan usia dini merupakan pondasi untuk menghasilkan generasi yang cerdas dan sehat. Oleh karena itu melalui program pemberdayaan masyarakat ini, Sarihusada memperbaiki sarana pendidikan PAUD yang ada serta menyediakan fasilitas Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan peningkatan kapasitas pendidik PAUD.
Setelah tiga tahun berjalan, program telah memberikan manfaat secara langsung kepada 94 jiwa yang menjadi anggota kelompok. Berbagai kemajuan juga telah terjadi, Kebun Gizi telah dibangun di dua dusun, sehingga lebih banyak warga yang mendapatkan pengetahuan tentang gizi. Berkembangnya sistem simpan pinjam dan pemberian pelatihan usaha berdampak pada perkembangnya UMKM, yang paling berkembang adalah produk olahan abon.
Manfaat ini dirasakan oleh warga. Hal itu diakui oleh Kepala Desa Kembang yang melihat bahwa program ini memberikan manfaat kepada warganya. Candra Mulatsih, Ketua PKK Dusun Pundak IV pun mengungkapkan bahwa melalui program ini, Sarihusada telah melatihnya dalam berbagai hal. Ia juga bersyukur, kini banyak siswa di PAUD dengan fasilitas yang baik. “Saat ini PAUD kami memiliki siswa banyak dan fasilitasi yang baik.” tambahnya.