Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 Oct 2019
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 22 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 21 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 20 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 Nov 2017
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 13 May 2016
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 28 Apr 2016
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 06 Aug 2015
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 30 Mar 2017
Oleh Putri Ayu Ningrat 27 Mar 2017
Oleh Dewi Kartika Rahmayanti 27 Mar 2017
Oleh Nurhidayat 27 Mar 2017
Oleh Virgorini Dwi Fatayati 27 Mar 2017
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 24 Jul 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 09 Jul 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 05 Jun 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 11 May 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 May 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 05 Nov 2015
Oleh Sofi Mahfudz 18 Oct 2015
Oleh Nutrisi Bangsa 20 Jan 2015
Oleh Nutrisi Bangsa 11 Nov 2014
Oleh Nutrisi Bangsa 14 Jul 2014
Tanya Ahli
Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.
#1 Bangka's Food: Martabak Manis
Oleh Jane Cornelia 11 Oct 2015

Siapa yang nggak pernah cobain martabak manis? Nggak mungkin, man! Everybody loves martabak manis! Mulai dari yang original dengan isi coklat kacang keju sampai bentuk fusion adonan red velvet dan pandan.
Hai, nama saya Jane. Lahir dan besar di Jakarta tidak membuat saya lupa akan makanan khas tanah kelahiran orangtua saya, Bangka. In fact, I love it more than any kind of foods. It really suits my taste. Melalui blog ini, saya akan ceritakan dan bagikan kecintaan saya dengan makanan Bangka. Pertama, dimulai dari martabak manis.Let’s go!
Part one: Sejarah.
Siapa bilang martabak manis dari Bandung? Tetot! Salah banget. Menurut Wikipedia, nama asli martabak adalah Hok Lo Pan, yang artinya Kue Orang Suku Hok Lo. Sampai sekarang ini, jika kamu ingin membeli martabak di Bangka-Belitung, mereka masih mengenalnya dengan nama Hok Lo Pan. Makanan ini diciptakan oleh penduduk Bangka suku Hakka atau juga yang disebut Khek. Nah loh? Kok awalnya bisa bilang suku Hok Lo? Ternyata orang suku Hakka dan Hok Lo ini dulunya dekat secara relasi dan letak. Karena martabak ini bukan kue asli Tiongkok dan merupakan hasil temuan baru serta anggapan bahwa Hakka dan Hok Lo sama, terjadilah salah paham.
Nah, terus kok itu bawa-bawa Bandung?
Setelah martabak manis ini dikenal orang, ada seorang anak Bangka yang merantau ke Semarang dan berjualan martabak manis di sebelah penjual mi Bandung. Supaya mudah diingat dan mungkin biar lakunya ketular, bapak itu menamakan martabaknya Martabak Bandung.
Tapi, saya mengenal makanan ini dengan sebutan Kue Terang Bulan.
Ternyata di Indonesia bagian Timur telah terjadi gagal paham di antara masyarakatnya. Karena yang mereka tahu martabak itu bentuknya martabak asin seperti yang kita tahu sekarang, bukan yang bulat. Ditambah penampakannya yang seperti bulan, jadilah dipanggil kue terang bulan.
Part two: The Holy Sweet Martabak.
Martabak manis itu… spesial. Bahkan martabak manis yang biasa aja udah spesial banget. Nggak ada kue yang bisa menggantikan martabak manis.

Courtesy of Martabakku Menteng

Courtesy of Martabak Boss
Adonan martabak manis terbuat dari campuran tepung terigu, telur, ragi, baking soda, gula, dan air. Setelah semua tercampur dengan rata, adonan akan dituang ke dalam loyang besi dan dipanggang selama kurang lebih 12 menit. Setelah adonan jadi, kue akan membentuk rongga seperti bika ambon dan memiliki kerak seperti crepes. Kue ini belum sempurna. Selagi panas, kue dipotong menjadi dua bagian dan dilumuri dengan mentega atau wisman. Lemak ini yang memberikan rasa gurih di martabak. Topping yang asli yaitu keju, coklat, dan kacang. Topping bisa dicampur atau diberikan terpisah bersebelahan satu dengan yang lain di atas kue, sesuai dengan selera. Setelah itu, satu bagian martabak manis akan dilipat sehingga membentuk dua tingkat dan dipotong menjadi lebih kecil agar bisa dimasukkan ke dalam kotak.
Martabak manis dengan gaya ini bertahan cukup lama sampai akhirnya beberapa kedai martabak manis memiliki inovasi untuk mengembangkan usahanya. Awalnya mereka menambahkan bongkahan coklat Toblerone dan selai coklat Nutella. Berlanjut ke Kitkat Matcha.

Courtesy of eatandtreats

Courtesy of Martabak Boss
Dan akhirnya… adonannya dibuat berwarna warni. Merah, hijau, ungu, hitam. Amazing!

Courtesy of Martabakku Menteng

Courtesy ofanakjajan.com, both from Martabak Andir

Courtesy of Blackpool Martabak
Who knew in the future, there will be.. Martabak Rainbow?
Part three: Menghitung kata K.
Berbicara tentang kalori yang terkandung di dalamnya… agaknya deg-degan. Pasalnya, dengan bahan yang sudah disebutkan di atas, kita tahu martabak manis merupakan makanan yang tinggi karbohidrat dan lemak. Mengutip dari Femina, satu potong martabak manis mengandung 347 kkal atau setara dengan 1,5 porsi ayam yang dimasak dengan saus Sichuan. Itu artinya, makan dua potong martabak manis sama dengan mengonsumsi satu porsi makan lengkap. Satu hal yang baik dari martabak manis adalah makanan ini rendah garam. Maka dari itu, martabak manis memang lebih nikmat dinikmati bersama keluarga dan teman. Biar nggak jadi gendut sendirian :p
Part four: The Fame.
Martabak manis nggak cuma disukai sama orang Indonesia, tapi warga negara asing juga. Hal ini dikemukakan oleh Brad Lau, seorang food blogger dari Negeri Singa saat berkunjung ke Jakarta, Agustus lalu. Dia sampai gagal move on! Coba cek deh disini dan disini.
Nah, udah tahu kan Martabak Manis Bangka alias Martabak Bandung alias Kue Terang Bulan alias Hok Lo Pan? Boleh sih makan ini, tapi harus bagi-bagi ya :)
Cheers!
PS: Go check Nutrisi Untuk Bangsa on their website to win a chance of a foodie trip to Padang! And it’s free! Say whaaaaatt?
