Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 Oct 2019
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 22 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 21 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 20 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 Nov 2017
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 13 May 2016
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 28 Apr 2016
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 06 Aug 2015
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 30 Mar 2017
Oleh Putri Ayu Ningrat 27 Mar 2017
Oleh Dewi Kartika Rahmayanti 27 Mar 2017
Oleh Nurhidayat 27 Mar 2017
Oleh Virgorini Dwi Fatayati 27 Mar 2017
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 24 Jul 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 09 Jul 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 05 Jun 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 11 May 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 May 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 05 Nov 2015
Oleh Sofi Mahfudz 18 Oct 2015
Oleh Nutrisi Bangsa 20 Jan 2015
Oleh Nutrisi Bangsa 11 Nov 2014
Oleh Nutrisi Bangsa 14 Jul 2014
Tanya Ahli
Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.
10 Kuliner Malang yang Ueeenake Puoool di Jelajah Gizi Malang 2017
Oleh Brian Ardianto 26 Oct 2017
Jelajah Gizi memang identik dengan wisata kuliner, selain tentu saja berisi kegiatan lain yang edukatif, seru, dan menyenangkan. Jelajah Gizi 2017 hadir untuk mengeksplorasi kuliner Malang, Jawa Timur termasuk pula gizi dan nutrisi yang terkandung, serta sejarah dan budaya yang melatarbelakanginya. Maka inilah 10 kuliner Malang yang paling melekat dalam benak saya sepanjang mengikuti Jelajah Gizi Malang 2017 karena keunikan dan tentu saja rasanya yang enyoy.
- Mendol
Mendol adalah menu olahan tempe yang dicampur dengan bumbu-bumbu seperti bawang (bawang putih), brambang (bawang merah), kencur, ketumbar dan daun jeruk yang kemudian dibentuk bulat memanjang dan digoreng. Mendol biasanya menjadi lauk pendamping pecel dan rawon. Selain menggunakan tempe biasa, terdapat pula mendol yang dibuat dengan menggunakan tempe yang terfermentasi lebih lama (biasa disebut tempe bosok/ busuk) untuk mendapatkan rasa masam yang khas. Mendol bisa digoreng biasa atau digoreng hingga garing sampai ke bagian dalam.
- Menjes
Menjes juga terbuat dari kedelai. Menjes kasar atau menjes kacang terbuat dari kedelai hitam (ampas tempe) atau campuran kacang, kedelai, serat singkong, dan bungkil tempe. Sementara menjes halus terbuat dari ampas tahu dan ampas kelapa. Menjes mudah ditemui di berbagai pedagang gorengan kaki lima. Menjes dan gorengan gurih pada umumnya di Malang biasanya disajikan dengan cabe rawit hijau dan sambal petis yang gurih dan agak manis.
- Sempol
Sempol merupakan jajanan merakyat dan sederhana yang mulai ngehits dalam beberapa tahun belakangan. Sempol mudah ditemukan di pedagang jajanan yang biasa mangkal di dekat sekolah. Pada dasarnya, sempol adalah jajanan mirip cilok yang terbuat dari tepung dan daging ayam yang kemudian ditusuk dan digoreng dengan lapisan telur. Sempol disajikan dengan saus sambal dan saus tomat dan umumnya dijual dengan harga 500 hingga 3ribu rupiah per tusuk.
- Rawon
Rawon merupakan sajian khas Jawa Timur yang juga cukup terkenal di Malang. Rawon, yaitu sup daging sapi dengan bumbu dasar kluwek merupakan makanan yang tak lekang oleh waktu (hahaha). Maksud saya, masyarakat Malang biasa mengonsumsi Rawon untuk sarapan, makan siang, makan malam, bahkan ketika lapar melanda saat larut malam. Rawon biasanya kurang lengkap jika tidak disajikan dengan nasi putih, taburan kecambah pendek dan bawang goreng, serta lauk pendamping seperti telur asin, mendol, dan kerupuk udang. Rawon menjadi salah satu menu yang paling sering membuat saya kangen Malang.
- Cwie Mie
Mirip dengan mie ayam, Cwie Mie menggunakan daging ayam dengan sajian berbeda. Jika mie ayam biasanya menggunakan ayam tumis atau ayam kecap sebagai topping, Cwie Mie menggunakan abon ayam atau ayam suwir gurih sebagai topping nya. Saat ini, berbagai variasi Cwie Mie tersedia di Malang. Mulai dari Cwie Mie dengan ati ampela ayam, Cwie Mie Kakap Asam Manis, Cwie Mie Yamin, hingga Mie Setan yaitu Cwie Mie dengan sambal atau cincangan cabai rawit yang bisa dipesan sesuai dengan tingkat kepedasan tertentu.
- Pecel
Di Jakarta, nama Pecel mungkin lebih familiar pada sebutan Ayam Goreng Penyet dengan sambal dan lalapan. Di Malang, Pecel merupakan sajian aneka sayuran rebus beserta timun dan kemangi yang dimakan dengan sambal kacang. Biasanya pecel dimakan dengan nasi putih dengan lauk seperti tahu tempe goreng, mendol, bakwan jagung, telur ceplok, ayam goreng dan menu pendamping seperti keripik peyek kacang atau peyek teri.
- Tahu Telor
Hidangan ini dibuat dari campuran telur dan potongan tahu (potongan kotak atau potongan halus) yang digoreng dan kemudian disantap bersama sayuran (biasanya kecambah/ tauge) dengan siraman saus kacang yang mengandung petis. Makanan Jawa Timur memang kental dengan bahan petis.
- Rujak Cingur
Salah satu kuliner berbumbu sambal kacang petis adalah Rujak Cingur. Rujak Cingur atau Rujak Petis memang agak mirip dengan Pecel. Hanya saya, selain aneka sayuran rebus, di dalam Rujak Cingur biasanya juga terdapat potongan tahu, tempe, lontong, cingur (mulut dan hidung sapi). Rujak Cingur mudah dijumpai di kampung, pinggir jalan, hingga restoran atau mall.
- Tahu Campur
Belum bosan dengan sajian berbumbu petis kan? Makanan berbumbu petis tidak melulu kering lho. Ada juga Tahu Campur, sop daging sapi (bisa juga kikil atau bagian sapi lainnya), tahu goreng iris, perkedel singkong atau lento, taoge segar, selada air, dan mie kuning (bisa juga mie putih atau soun). Semua bahan tersebut dicampurkan dengan bumbu petis, bawang goreng, dan sambal. Dapat pula ditambah lontong biar makin kenyang.
- Krengsengan
Krengsengan adalah olahan potongan daging dan jerohan sapi atau kambing dengan kecap dan bumbu-bumbu seperti bawang merah, bawang putih, ketumbar, merica, dan pala yang dihaluskan terlebuh dahulu. Krengsengan biasanya berbentuk nyemek (sedikit berkuah tumis), dan disajikan dengan nasi putih hangat.
Sebenarnya masih banyak kuliner enak khas Malang yang patut kita coba. Kalau favorit kalian yang mana?