Tanya Ahli

Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.

Belajar Memasak di Jelajah Gizi Bali

Oleh driana rini handayani 09 Nov 2015

Entah berkah entah kutukan, yang jelas, selama bulan Oktober kemarin, saya tiga kali ke Bali. Haduh! Syukurlah, semuanya menyenangkan, dan beda-beda pula destinasinya biarpun judulnya sama-sama Bali. Lagipula rasanya saya belum pernah bosen jalan ke sana, sih. Bali selalu menarik. Bukan hanya karena ia punya banyak pantai dan dive spots yang bagus, tapi karena… I don’t know, rasanya, Bali selalu punya cara untuk membuat para pelancong jatuh hati, lagi dan lagi setiap kali.

Kali ini, saya ke Bali bareng 9 blogger pemenang Writing Competition #JelajahGizi. Beberapa dari mereka adalah temen blogger yang saling kenal udah cukup lama, beberapa baru ketemu (walaupun udah sering lihat nama mereka di Twitter dan di mana-mana), beberapa lagi kenalnya udah LAMA BANGET, haha.

Anyway, yang paling menyenangkan dari trip ini adalah… sesi belajar masak bareng Chef Muto, The Kungfu Chef! Di hari pertama, setelah acara jalan-jalan ke Agro Tourism Bali Pulina, malamnya kami dibawa ke Paon Bali di Desa Laplapan, Ubud. Di sana Chef Muto ngajarin masak 3 resep; Lawar, Sate Lilit, dan Es Kuwut.

Saya baru tau lhoh, kalo Bali punya bumbu dasar yang dalam Bahasa Bali disebut Basa Genap (bumbu genap atau bumbu lengkap). Basa Genap ini adalah bumbu yang dibuat dari racikan berbagai bahan seperti bawang putih, bawang merah, rimpang-rimpangan dari jahe, lengkuas, kunyit, kencur, cabe merah, dan yaaa sebut aja semua jenis bahan dasar bumbu deh. Basa genap terdiri dari semua bahan itu, yang dicampur dengan cara ditumbuk (bisa aja pakai blender, tapi rasanya akan beda, begitu kata Bu Puspa sang pemilik Paon Bali). Setelah itu, bumbu genap ini ditumis sampai berwarna kecoklatan, dan siap digunakan untuk memasak. Malam itu—dan besoknya di Nusa Lembongan—kami membuktikan bahwa Basa Genap memang sakti luar biasa. Dengan ajaibnya, racikan bumbu dasar ini cocok untuk hampir segala jenis masakan. Menurut Chef Muto, bumbu dasar ini bisa kita buat dalam jumlah banyak, kemudian disimpan di kulkas supaya awet dan bisa digunakan kapan aja kita butuh. Cocok buat makhluk yang males ngulek bumbu kayak saya nih! Hahaha..

Nah, karena saya orangnya baik hati dan suka berbagi, di bawah ini resep sate lilit yang saya pelajari malam itu dari Chef Muto yang hobi banget juggling segala macam peralatan masak (semua kecuali panci dan wajan), sampe saya nyaris putus asa ((((PUTUS ASA)))) menunggu-nunggu dia memasak saking lamanya dia main-main dengan pisau, spatula, dan garpu. Haduh, Chef!

Sate Lilit

Bahan:

daging ayam cincang

Bumbu:

basa genap secukupnya
lada
garam
kelapa yang sudah dibakar dan diparut kasar, secukupnya

Cara membuatnya:

semua bahan dilumat dan dicampur rata dengan bumbu, kemudian dililitkan ke tusuk sate, kemudian dibakar di atas bara api sampai matang

Your sate lilit is now good to go!

Gampang banget, kan? Yang diperlukan hanya kecakapan mengira-ngira seberapa banyak bumbu yang dibutuhkan. Pake feeling aja, hehe.

Oiya, saya punya sesuatu yang lain untuk dibagi, selain resep sate lilit di atas. Ada oleh-oleh berupa satu kain sarung Bali (bukan sarung pantai, tapi sarung yang sudah dijahit dan bisa dipake sebagai sarung) plus 1 set aksesori yang akan saya hadiahkan untuk pembaca blog ini. Cara dapetinnya gampang. Coba sebutkan nama lengkap dan tempat tanggal lahir Chef Muto, tulis di kolom komentar ya.. Pemenang akan saya pilih acak dari semua jawaban yang benar. Good luck!

Paon Bali
Laplapan Village
Ubud Gianyar
Bali 80571
Contact person: Wayan Subawa +62 81 337 939095