Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 Oct 2019
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 22 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 21 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 20 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 Nov 2017
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 13 May 2016
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 28 Apr 2016
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 06 Aug 2015
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 30 Mar 2017
Oleh Putri Ayu Ningrat 27 Mar 2017
Oleh Dewi Kartika Rahmayanti 27 Mar 2017
Oleh Nurhidayat 27 Mar 2017
Oleh Virgorini Dwi Fatayati 27 Mar 2017
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 24 Jul 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 09 Jul 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 05 Jun 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 11 May 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 May 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 05 Nov 2015
Oleh Sofi Mahfudz 18 Oct 2015
Oleh Nutrisi Bangsa 20 Jan 2015
Oleh Nutrisi Bangsa 11 Nov 2014
Oleh Nutrisi Bangsa 14 Jul 2014
Tanya Ahli
Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.
Dangke, Keju Enrekang Yang Siap Mendunia
Oleh Dewi Dua 07 Oct 2015

Salah satu makanan tradisional kesukaanku adalah dangke dari Enrekang, Sulawesi Selatan.
![]() |
Dangke keju lokal dari Enrekang (Foto: Wikipedia) |
Jika orang bule punya keju, maka orang Enrekang punya dangke.
Keju lokal, biasa orang Sulawesi Selatan menyebutnya. Keren kan, nggak hanya orang bule yang makan keju hehe. Kami yang tinggal di kampung juga makan keju.
Dangke makanan terbuat dari susu sapi atau susu kerbau yang difermentasi, ditambah daun pepaya.
Konon, makanan ini mulai dikenal sejak zaman penjajahan Belanda. Sekitar tahun 1900-an.
Ada yang bilang, makanan ini bernama dangke, gara-gara seorang pastor berkebangsaan Jerman ditawari makanan ini dan mengatakan, terimakasih, danke dalam bahasa ibunya. Sejak itu, makanan keju Enrekang ini dikenal dengan nama Danke. Entah benar atau tidaknya, karena asal muasal makanan ini memiliki banyak versi.
Tak hanya menjadi favorit orang Enrekang tapi juga sampai Makassar, Kalimantan, hingga ke luar negeri seperti Jepang dan Malaysia makanan ini sudah diekspor. Berbeda dengan keju orang bule, Dangke dimakan sebagai lauk, teman makan nasi.
![]() |
dangke siap disantap (Foto: Irmawati, www.tempo.co) |
Kalau baru pertama kali makan, mungkin rasanya agak sedikit aneh. Hihi. Tapi, lama-lama ketagihan lho.
Cara paling enak menyantapnya? Diiris kecil, lalu digoreng atau dibakar dan dihidangkan dengan sepiring nasi putih panas-panas, dengan cocolan sambal tomat. Maknyus, dunia di tangan kita! Hihihi. Tak usah pakai lauk apapun. Dangke dan nasi putih, serta sambal adalah surga!
Apalagi kalau disantap dengan pulu mandotti, nasi ketan khas Enrekang.
Oh iya, Pak Bondan Winarno maknyus, ternyata juga penggemar dangke, lho.
Makanan ini agak langka. Agak susah didapatkan di Makassar atau kota lain di Sulawesi Selatan.
Dangke dijual di pasar atau bisa dipesan di rumah makan dalam bentuk setengah batok kelapa utuh.
Sapi yang akan diperah susunya untuk dangke, harus dimandikan dulu agar bersih dari kotoran.
Susu yang diperah pun disaring agar benar-benar bersih. Setelah itu, susu sapi direbus bersama garam di atas kompor hingga mendidih lalu dicampur daun pepaya muda atau air jeruk nipis.
Daun pepaya bermanfaat untuk memisahkan lemak, protein dan air susu. Juga sebagai tambahan aroma. Setelah itu, barulah dangke dimasukkan ke dalam batok kelapa yang sudah bersih. Perlahan, adonan akan memadat dan jadi dangke. Lalu, setelah dingin dan padat, dikeluarkan dari cetakan dan dibungkus daun pisang. Dangke ini sehat karena bahannya terbuat dari susu sapi dan daun pepaya. Tidak memakai bahan perasa, pewarna, atau pengawet sama sekali.
Konon, dangke setiap kecamatan di Enrekang rasanya berbeda.
Ada ciri khasnya. Saya sendiri suka dangke yang rasanya gurih, dan kenyal, tidak terlalu keras atau lembek. Ada aroma pahit sedikit dari daun pepaya yang jadi campurannya. Harus bisa memilih dengan baik jika membeli dangke karena ada yang rasanya asin, atau kecut khas jeruk nipis. Bahkan ada yang terasa pahit sekali karena daun pepayanya dominan.
Untuk orang luar Enrekang yang ingin membawanya pulang sebagai oleh-oleh, biasanya dangke dikemas dalam kemasan plastik kedap udara agar lebih awet. Katanya sih bisa tahan sebulan jika disimpan di kulkas.
Dangke tak hanya enak, tapi juga menyehatkan.
Kandungan gizi dalam sebongkah dangke adalah mengandung 1-1.5 liter susu sapi. Makanan ini cocok untuk anak-anak maupun dewasa, untuk memenuhi kecukupan gizinya. Kita tahu kan, betapa banyak kandungan gizi yang terkandung dalam susu sapi atau kerbau?
Berikut ini kandungan gizi susu sapi murni per gelas atau sekitar 250 ml. Jadi, kandungan gizi dangke dikali 4 ya dengan takaran gizi di tabel ini? Hehe.