Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 Oct 2019
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 22 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 21 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 20 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 Nov 2017
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 13 May 2016
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 28 Apr 2016
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 06 Aug 2015
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 30 Mar 2017
Oleh Putri Ayu Ningrat 27 Mar 2017
Oleh Dewi Kartika Rahmayanti 27 Mar 2017
Oleh Nurhidayat 27 Mar 2017
Oleh Virgorini Dwi Fatayati 27 Mar 2017
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 24 Jul 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 09 Jul 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 05 Jun 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 11 May 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 May 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 05 Nov 2015
Oleh Sofi Mahfudz 18 Oct 2015
Oleh Nutrisi Bangsa 20 Jan 2015
Oleh Nutrisi Bangsa 11 Nov 2014
Oleh Nutrisi Bangsa 14 Jul 2014
Tanya Ahli
Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.
Gulai Ndas Manyung di Pesisir Tuban, Lembut Gurih Enak Bergizi
Oleh tyas permatasari 22 May 2013

Tuban merupakan salah satu kota di Jawa Timur yang terkenal dengan keindahan pesisir lautnya. Kota ini mungkin terkenal dengan kota yang banyak menghasilkan Legen, namun sebenarnya kota ini menyimpan banyak makanan khas yang menggugah lidah para pecinta kuliner. Kota yang berada di pesisir pantai utara ini banyak menghasilkan ikan laut. Bagi anda pecinta seafood wajib mencoba hidangan khas Tuban yang beraneka ragam salah satunya yaitu gulai Ndas Manyung (Kepala Manyung). Alhasil anda akan ketagihan dan ingin mencobanya lagi.
Sebenarnya apa sih ikan Manyung itu? Ikan manyung (Arius thalassinus) adalah ikan laut yang biasa ditangkap dan dagingnya diolah sebagai ikan asin yang disebut “jambal roti”. Ikan ini adalah anggota bangsa ikan berkumis (Siluriformes). Ikan manyung mempunyai ciri-ciri: bentuk badan memanjang dan kuat, kepala picak (gepeng),bersungut 3 pasang(2 pasang pada rahang bawah dan 1 pasang rahang atas). Perisai kepala beralur dan berbintik-bintik, gigi pada langit-langit tersusun dalam 3 kelompok, terdapat sirip lemak dibelakang sirip punggung. Sirip punggung dada dan dubur masing-masing berjari keras 1. Hidup didasar muara sungai, daerah pantai sampai tempat – tempat agak dalam. Ikan manyung ini panjangnya bisa mencapai 150 cm. Kepala ikan manyung ini biasanya sering diolah menjadi gulai atau kari pedas dengan kuah yang sangat kaya rempah – rempah.
Ikan manyung ini bukan ikan biasa, banyak kandungan gizi yang terkandung di dalam ikan ini . Dalam 100 gr ikan, terdapat ±18 gr protein, 1,5 gr lemak, 15-98 kalsium, 11,7 vitamin C dan 45 µg vitamin B1. Nah lengkap kan kandungan zat makro dan mikro yang penting untuk tubuh dari ikan manyung ini.
Untuk menikmati gulai Endas manyung di kota Tuban ini tidak cukup sulit untuk dicari , banyak terdapat di warung –warung pinggir pesisir pantai Tuban. Dengan deburan ombak malam , dan semilir angin pesisir menambah kenikmatan pedasnya gulai Endas Manyung saat Anda mengkonsumsinya. Dari beberapa warung yang menjual gulai Endas manyung ini tidak pernah sepi dari kedatangan pecinta kuliner baik dari kota Tuban sendiri, maupun dari luar kota hingga turis asing. Menurut beberapa pemilik warung di sekitar pesisir pantai Tuban, yang menjadikan ramai dan kembalinya para pelanggan untuk menyantap gulai endas manyung yaitu resep pengolahan gulai Endas manyung yang sudah turun temurun dan cita rasa dari rempah – rempah yang tidak pernah dirubah dari awal hingga saat ini. Pastinya jika Anda pencinta kuliner sejati , terutama pecinta Seafood cobalah menyantap gulai Endas Manyung disekitar pesisir Tuban, selain kaya akan zat gizi gulai Endas manyung ini sudah tebukti sangat lembut dan nikmat di lidah pecinta kuliner loo.
Reference :
- Wikipedia.co.id
- Zainuddin, Muhammad.2010. Studi Tentang Teknik Pengolahan Ikan Kering Jambal Roti Di Ud. Joyo Desa Brondong Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan Propinsi Jawa Timur. Fakultas Perikanan Dan Kelautan Universitas Pgri Ronggolawe Tuban.
- http://kota.tubankab.go.id
- http://jawatimuran.wordpress.com/
- Majalah Nova
http://nutrisiuntukbangsa.org/jelajah-gizi-2-2/