Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 Oct 2019
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 22 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 21 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 20 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 Nov 2017
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 13 May 2016
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 28 Apr 2016
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 06 Aug 2015
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 30 Mar 2017
Oleh Putri Ayu Ningrat 27 Mar 2017
Oleh Dewi Kartika Rahmayanti 27 Mar 2017
Oleh Nurhidayat 27 Mar 2017
Oleh Virgorini Dwi Fatayati 27 Mar 2017
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 24 Jul 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 09 Jul 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 05 Jun 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 11 May 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 May 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 05 Nov 2015
Oleh Sofi Mahfudz 18 Oct 2015
Oleh Nutrisi Bangsa 20 Jan 2015
Oleh Nutrisi Bangsa 11 Nov 2014
Oleh Nutrisi Bangsa 14 Jul 2014
Tanya Ahli
Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.
HARAPAN SI GLEPUNGAN
Oleh ester pramedina 23 Oct 2012

Lumajang adalah adalah sebuah kota kecil di posisi selatan propinsi Jawa Timur yang terkenal dengan gunung berapi tertinggi di pulau jawa yaitu Gunung semeru. Letaknya kira-kira 140 km selatan kota Surabaya. Disini banyak sekali pisang , diantaranya adalah buah pisang yang super besar yaitu pisang agung. Oleh karena itu Lumajang punya julukan sebagai kota pisang.
Ada yang unik dalam kebiasaan mengolah makanan keluarga, yaitu mengolah hasil samping penggilingan jagung menjadi sego glepungan untuk dijadikan makanan yang biasanya dimakan bersama-sama atau masyarakat Lumajang menyebut “gembulan”
Pengolahan biji jagung sehingga menjadi butiran jagung atau beras jagung melalui proses penggilingan atau “selep” menghasilkan sampingan berupa tumpi , grit jagung dan empok.
Tumpi berupa kotoran halus hasil penggilingan. Sedangkan grit jagung adalah butiran halus atau hasil ayakan beras jagung atau disebut geritan. Empok terdiri atas kandung lembaga, kulit ari dan sebagian endosperma yang fisiknya berupa serbuk menyerupai tepung sehingga masyarakat Lumajang menyebut glepungan. Hasil samping ini biasanya dimanfaatkan sebagai bahan baku pakan ternak.
Walaupun digunakan sebagai bahan baku pakan ternak, sebagaian masyarakat di kabupaten Lumajang menggunakan hasil samping penggilingan tersebut untuk di konsumsi dengan berbagai macam olahan. Kebiasaan tersebut terjadi karena kebiasaan keluarga yang turun temurun disamping itu untuk menyiasati harga beras yang cukup mahal.
Pada tulisan ini yang ingin aku ceritakan adalah pemanfaatan empok. Teksturnya yang berbentuk tepung maka masyarakat Lumajang sering menyebut dengan nama glepungan.
Glepungan biasanya diolah sebagai campuran nasi yang disebut dengan sego glepungan. Bila diolah menjadi kudapan namanya jenang glepungan. Sego glepungan biasanya dipadan dengan sayur bening kelor dan tempe kukus penyet sambal terasi.
Untuk menjaga kualitas bahan, glepungan yang akan diolah harus diayak dulu karena hasil penggilingan biasanya agak kasar karena tercampur dengan kotoran bongkol jagung dan lainnya.
Di Lumajang glepungan dijual dalam kemasan tas kresek kecil setara dengan 300 gram dengan harga seribu rupiah. Jika diolah menjadi sego glepungan bisa langsung diolah,tetapi bila dibuat kue atau jenang glepungan harus diayak lagi supaya dapat tepung yang lebih halus.
Ini yang namanya Glepungan
Komposisi kimia dan nilai gizi empok/glepungan berikut ini saya ambil dari hasil penelitian Budi Tangendjaja dan Elizabeth Wina dari Balai Penelitian Ternak Bogor tentang Limbah Tanaman dan Produk Samping Industri Jagung untuk pakan. Bisa untuk pembelajaran bagi saya dan kita semua. Masyarakat Lumajang sering mengolah glepungan tetapi belum mengetahui komposisi dan kandungan gizi. Orang desa Cuma bilang kalau makan glepungan tahan lapar atau awet kenyang, kira – kira ada kandungan gizi apa ya?.
Komposisi kimia dan nilai gizi empok/glepungan:
Komposisi Kimia |
Nilai gizi |
Kadar air |
- |
Protein |
11,9 |
Lemak |
- |
Serat: Kasar Neutral detergent |
6,7 21,1 |
Abu |
2,7 |
Nitrogen-free exrtract |
71,1 |
Total Digestible Nutrient |
83,1 |
Asam linoleat |
3,3 |
Xantofil (mg/kg) |
4,0 |
Mineral (DM) : Kalium (%) Fosfor (%) Magnesium (%) Khlorida (%) Kalsium (%) Sulfur (%) Natrium (%) Besi (mg/kg) Seng (mg/kg) Mangan (mg/kg) Tembaga (mg/kg) Selenium (mg/kg) Kobalt (mg/kg) |
0,82 0,65 0,26 0,10 0,03 0,12 0,01 87 49 14 3 0,11 0,06 |
Asam amino (%): Arginin Alanin Sistin Glisin Histidin Isoleusin Leusin Lisin Metionin Fenilalanin Serin Treonin Triptofan Tirosin Valin Asam aspartat Asam glutamat Prolin |
0,62 - 0,20 0,44 0,31 0,40 0,31 0,40 1,09 0,42 0,20 0,48 - 0,44 0,58 - - - |
Ada pula yang menyatakan bahwa empok jagung atau glepungan terdiri atas pati (56,9%), serat kasar (25,2%), protein (11,1%), dan lemak (5,3%) dalam kondisi kering.
Cara pengolahan sego glepungan dan jenang glepungan tidak ada takaran khusus hanya kira-kira saja. Namun akan saya ulas sedikit biar ada gambaran.
SEGO GLEPUNGAN
Bahan :
· Beras kurang lebih 200 gram atau sesuai selera
· Glepungan yang sudah diayak kurang lebih 300 gram atau sesuai selera
Cara membuat:
· Beras dimasak seperti menanak nasi
· Glepungan dikukus dulu, kemudian diangkat dan diperciki air panas sambil diaduk dan dikukus sampai matang.
· Nasi dan glepungan yang sudah masak kemudian dicampur
JENANG GLEPUNGAN
Bahan:
· Glepungan diayak sampai halus kurang lebih 300 gram
· Gula Jawa sesuai selera (aku pakai 100 gram)
· Gula Pasir secukupnya
· Santan sesuai selera (aku pakai ½ butir kelapa)
· Garam secukupnya
· Daun pandan
Cara membuat:
· Didihkan air kemudian masukan glepungan yang sudah diaduk dengan air bersama dengan bahan yang lain.
· Aduk terus sampai matang
· Kemudian cetak di loyang, dan potong-potong sesuai selera.
Resep tersebut sangat sederhana sekali dan bisa diberikan variasi sesuai selera dan kreatifitas masing-masing.
Dengan memperhatikan kandungan gizi dari glepungan tersebut, alangkah baiknya jika empok/glepungan digunakan sebagai bahan baku tambahan atau alternatif dalam pengolahan berbagai produk makanan.