Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 Oct 2019
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 22 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 21 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 20 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 Nov 2017
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 13 May 2016
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 28 Apr 2016
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 06 Aug 2015
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 30 Mar 2017
Oleh Putri Ayu Ningrat 27 Mar 2017
Oleh Dewi Kartika Rahmayanti 27 Mar 2017
Oleh Nurhidayat 27 Mar 2017
Oleh Virgorini Dwi Fatayati 27 Mar 2017
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 24 Jul 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 09 Jul 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 05 Jun 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 11 May 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 May 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 05 Nov 2015
Oleh Sofi Mahfudz 18 Oct 2015
Oleh Nutrisi Bangsa 20 Jan 2015
Oleh Nutrisi Bangsa 11 Nov 2014
Oleh Nutrisi Bangsa 14 Jul 2014
Tanya Ahli
Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.
Hari Ke 3 dalam Kebersamaan JelajahGizi Kota Malang
Oleh Verry Vernon 26 Oct 2017
Sang surya di Minggu pagi di kota Malang nampak malu-malu mengintip dari balik lembutnya awan yang perlahan-lahan bias dalam atmosphere bumi. Satu persatu peserta #jelajahgizi beranjak dalam doa ucapan syukur menyambut pagi indah untuk mengakhiri perjalanan kami di hari ke 3 kota Malang.
Kicauan burung pagi itu bersenandung menghibur perut kami yang lapar menuju tempat sarapan pagi di Ijen Suites. “hai..” , “Selamat Pagi…” “Dah bangun lo!” “Eh soto nya enak banget, cobain deh”, demikianlah sapaan sapaan yang terdengar pagi ini kala sesama kami saling berpapasan di tempat sarapan pagi. Tanpa komando dan perintah semuanya langsung mencari spot terbaik dan menuju stall terfavorit untuk memuaskan rasa lapar pada lambung. Ada yang sarapan sehat, ada yang langsung makan berat dan ada yang ambil dikit-dikit untuk mendapatkan hasil dan koleksi ‘foodphotography’ guna diunggah di sosmed masing-masing. Demikianlah penampakan suasana sarapan pagi di Ijen Suites pagi itu.
Tepat Jam 9 kami kembali berkumpul guna menuntaskan sisa kegiatan hari terakhir di kota Malang. Dalam keadaan perut yang sudah terisi dengan maximal kami siap menuju Jodipan. Jodipan sebuah kawasan yang akhir-akhir ini begitu ramai diperbincangkan di sosmed. Sebuah kawasan kampung warga yang rumahnya ‘full color’ layaknya rainbow. Sewaktu mendengar kata “JODIPAN” tentunya saya pribadi sangat bergirang saat itu. Karna kalau tidak karna kegiatan #jelajahgizimalang ini saya tidak akan mungkin bisa kesana secara gratis pula. Itulah salah satu dari kenikmatan plus plus yang kami dapat dalam ajang aktivitas ini. Thanks banget untuk Nutrisi Sarihusada yang sudah mengajak kami kesini.
Selang beberapa waktu kami tiba di Jodipan dan penampakan atap-atap dan tembok-tembok rumah yang berwarna-warni siap menyambut kami dan ditemani seorang tetua kawasan wisata ini kami diajak berkeliling dengan menceritakan asal-usul kenapa kampung ini menjadi begitu terkenal.
Kawasan yang dulunya adalah perkampungan kumuh dan padat ini disulap menjadi kampung berwarna warni oleh 3 orang mahasiswa dengan disponsori oleh perusahaan cat jadilah 2 kampung ini diberi nama kampung Tridi dan Kampung Warna Warni yang jika kita melihat dari atas menggunakan drone maka akan terlihat sebuah gambar pelangi dan matahari. Berawal dari kampung Tridi kami mulai menapaki lorong demi lorong dan langsung saja jiwa narsis semua peserta bangkit bergairah melakukan selfie dan groufie. Banyak spot-spot keren dan lucu yang bisa kita abadikan disini. dan favorit saya adalah Tembok Batik dengan latar belakang batik yang begitu hidup gambarnya.
2 kampung ini dihubungkan oleh satu buah jembatan kaca uang seperti ada di RRC. Untuk memasuki kampung Tridi kita dikenakan kontribusi sebesar 2000 dan free sebuah gantungan konci hasil dari kerajinan ibu-ibu PKK dan kampung Warna Warni dikenakan 2500 dengan free sebuah stiker. Pada dasarnya 2 kampung ini memiliki kesamaan yaitu mempunyai warna warni disana sini hanya kampung Warna Warni tidak memiliki gambar-gambar 3D. Dikampung ini memiliki sebuah tradisi yang bernama “Kaleng Kematian” dimana saat ada yang meninggal salah satu dari warga disini maka 2 orang akan berkeliling memukul-mukul kaleng tersebut guna mengabarkan kepada warga dan warga dengan sukarela menmberikan ucapan belasungkawa melalui sumbangan untuk yang berduka. Luar biasa yah kekompakan yang mereka jalin bersama.
Setelah puas berfoto-foto dan berkeliling tiba akhirnya kami memberikan salam perpisahan kepada Jodipan menuju tempat makan siang terakhir kami di kota Malang
Rumah makan dan Museum Inggil adalah sebuah rumah makan yang sangat heritage. Karna selain tempat makan disini juga terdapat museum yang menyimpan benda-benda bersejarah sejak jaman Soekarno Presiden RI pertama ataupun kaset-kaset lama dan lainnya. Bahkan interior dalam RM ini masih seperti jaman dulu adanya dan tidak mengalami perubahan atau moderenisasi. Kuno dan vintage adalah pemandangan yang kita lihat namun konon, tempat yang jauh berkesan mewah ini ternyata selalu ramai dan sering full book loh. Bahkan menu-menu yang disediakan termasuk menu-menu ‘kampung’ namun mempunyai cita rasa yang autentik sangat Indonesia banget. Hampir setiap malam tempat ini mempertunjukkan hiburan musik daerah tradisional seperti keroncong. Memasuki RM makan ini maka dari sisi kiri patung replika Soekarno siap menyambut kita dan peninggalan-peninggalan sejarah serta bukti-bukti foto dan gambar yang usianya telah tua dan usang dimakan waktu dan jaman menyambut kita.
Sajian sedap RM makan ini telah tersedia untuk kami seperti rujak terong, sate ayam, lalapan dan masih banyak lagi siap untuk kami nikmati. Sebagai sajian akhiri #jelajahgizimalang yang telah kami lakukan. Sedih rasanya akan mengakhiri ini karna kami semua telah menyatu dalam gizi dan sukacita. Dan mengakhiri acara santap siang itu kami mendapat sepatah dua kata dari perwakilan Nutrisi Sarihusada dan ucapan terimakasih atas turut serta meramaikan kesuksesan dari acara #jelajahgizimalang sebagai rangkaian yang ke 5x nya dari #jelajahgizi dan tak lupa perwakilan dari pemenang #sosmed dan perwakilan dari Media turut serta mengucapkan terimakasih.
Dan mengakhiri semua kegiatan kami di RM Inggil kami pun beranjak menuju bus dan memberikan ucapan perpisahan kepada semua yang telah turut berpartsipasi dan meninggalkan senyum terbaik untuk kota Malang menuju bandara Abdulrahman Saleh.