Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 Oct 2019
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 22 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 21 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 20 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 Nov 2017
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 13 May 2016
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 28 Apr 2016
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 06 Aug 2015
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 30 Mar 2017
Oleh Putri Ayu Ningrat 27 Mar 2017
Oleh Dewi Kartika Rahmayanti 27 Mar 2017
Oleh Nurhidayat 27 Mar 2017
Oleh Virgorini Dwi Fatayati 27 Mar 2017
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 24 Jul 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 09 Jul 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 05 Jun 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 11 May 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 May 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 05 Nov 2015
Oleh Sofi Mahfudz 18 Oct 2015
Oleh Nutrisi Bangsa 20 Jan 2015
Oleh Nutrisi Bangsa 11 Nov 2014
Oleh Nutrisi Bangsa 14 Jul 2014
Tanya Ahli
Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.
Jelajah Gizi 2: Pulau Harapan, Pulau Pramuka dan Nutrition Hunt 2 Juta Rupiah
Oleh Rusa Bawean 12 Jun 2013
Ini adalah lanjutan dari cerita Seribu Keseruan di Kepulauan Seribu. Karena saking serunya dan banyak banget, jadi tak cukup untuk diceritakan dalam 1 postingan. Jadi kalau belum baca posting yang sebelumnya, silahkan baca di sini.
Pulau Harapan yang tak Memberikan Harapan Palsu
Berbeda dengan 2 pulau yang sudah disinggahi di hari pertama, di hari ke 2 ini (Jumat 31 Mei 2013) Jelajah Gizi mengunjungi pulau yang sudah lebih maju dibanding pulau Pari dan Lancang (Ini sih menurut Rusa). Hal ini terlihat dari sejak boat yang mengantarkan kami dari Pulau Putri (tempat kami menginap) berlabuh. Dari dermaga langung kita dihadapkan Balai desa dan rumah-rumah penduduk yang sudah bagus-bagus dan padat.
Kami disambut oleh Pak Ali, selaku lurah di Pulau Harapan. Pak Ali memperkenalkan apa dan bagaimana Pulau Harapan. Kata Pak Ali, luas wilayah Pulau Harapan 244,74 Ha dengan jumlah 30 pulau, 2 pulau di antaranya yang berpenghuni. Ada 3 RW dan 15 RT di sini.
Produk unggulan di Pulau Harapan adalah kerupuk ikan, budidaya mangrove, kerupuk sukun dan pembuatan kapal kayu. Ada 398 rumah di pulau yang berpenduduk kurang lebih 2.200 jiwa ini, tapi jangan hawatir masalah home stay, jika kehabisan homestay, rumah penduduk pun bisa dijadikan homestay. Seperti yang disampaikan oleh Pak Lurah, yang ruang kerjanya langsung menghadap laut ini. Kapan ya punya ruang kerja yang bisa melihat deburan obak dan lalu lalang perahu nelayan dan speed boat ya?
Di Pulau Harapan peserta Jelajah Gizi diajak menanam mangrove, mengunjungi PAUD setempat serta melihat contoh rumah sehat milik Pak Muntaha. Rumah sehat ini adalah rumah yang memanfaatkan halamannya dengan menanam aneka sayur-sayuran dan buah-buahan. Warga Pulau harapan ini mengaku sangat jarang membeli sayur, karena sudah tersedia di halaman rumahnya. Keren ya?! Keren banget!
Di Pulau harapan Chef Opik memasak Singkong Ketan Saus Santan dipadu mangga dan rumput laut. Saus santan ala Chef runner up Mas Ter Chef 2 ini enak banget. Aku suka, sayang dapetnya sedikit. Jadinya seperti foto di bawah ini. Tinggal santan sama singkongnya aja. Gak kebagian, hihihi.
Karena selain penghasil rumput laut, Pulau Harapan juga penghasil sukun, maka Profesor Ahmad Sulaeman, pakar gizi dari Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB menyarakan untuk mengganti singkong dengan sukun. Jika singkong diganti dengan sukun maka nilai gizinya akan menjadi lebih baik. Ditambahkan lagi sama prof Ahmad bahwa selain karbohidrat, sukun mengandung protein, dan lemak. Buah sukun juga mengandung vitamin B1, B2, dan vitamin C, serta mineral (kalsium, fosfor, dan zat besi). Kandungan air dalam buah sukun cukup tinggi, yaitu sekitar 69,3 %.
Rumput laut di sini digunakan untuk mengurangi kolesterol, dan ketannya mengandung karbohidrat yang baik untuk tubuh. Wah selain enak, berarti masakan dari Chef Opik tadi emmang bergizi banget ya! Hihi! Chef mintak lagi Cehf! :D
Nutrition Hunt 2 Juta Rupiah di Pulau Pramuka
Setelah selesai semua kegiatan di Pulau Harapan, penjelajahan dilanjutkan di Pulau Pramuka. Nah kalau di pulau-pulau sebelumnya yang berinteraksi langsung dengan penduduk setempat adalah Chef Opik yang mengajari masak penduduk dan Profesor Ahmad yang menjelaskan kandungan gizi, di Pulau Pramuka justru peserta yang harus berinteraksi langsung dengan penduduk setempat.
Yak, di Pulau Pramuka ini peserta Jelajah Gizi harus berkompetisi dalam “Nutrition Hunt”. Di mana setiap kelompok harus membuat Sate Gepuk ala Kepulauan Seribu. Peserta dibagi menjadi 4 kelompok, dan setiap kelompok dibekali Rp 150 ribu untuk belanja bahan.
Di sini peserta harus bisa berinteraksi dengan penduduk setempat di mana semua bahan harus dibeli di warung-warung peduduk. Mulai ikan sampai bumbu-bumbu. Dalam batasan waktu kuirang lebih 1 jam peserta harus menyelesaikan Sate Gepuk yang siap dihidangkan.
Tak hanya mencari bahan dalam waktu singkat dan harus segera dimasak, alat-alat dapur yang kurang juga harus meminjam kepada masayarakat setempat. Di sinilah kita harus pintar bagaimana cara berinteraksi dengan baik kepada penduduk setempat. Kompetisi ini dijuri langsung oleh Chef Opik dan Profesor Ahmad Sulaeman. Wow! Berasa peserta Master Chef ya! Huihihi!
Memperebutkan juara pertama yang berhadiah Rp 2 Juta , setiap kelompok harus mendapat nilai tertinggi mulai dari pemilihan bahan yang tepat, rasa dan penyajian. Daaannn.. kelompok D di mana Rusa tergabung bersama Neng Biker, Iqbal dan Mehdia mendapatkan juara 2 yang behadiah Rp 1 Juta 500 ribu, lumayan lah ya. Dibanding harus juara 3 dan 4 yang masing-masing mendapatkan Rp 500 ribu dan teriakan huuuu. Hihihi… *digepuk semua peserta kelompok A dan C*.
Sate Gepuk yang terkenal di Kepulauan Seribu ini ternyata enak, karena sate ikan yang dihaluskan, dicampur dengan aneka bumbu kemudian dipangang ini adalah macam lauk yang berbahan ikan tongkol atau tuna (pake bandeng juga bisa sih). Enak dan tentunya bergizi. Kandungan gizi pada ikan bikin pintar, anak yang pintar bikin bangsa maju. Hahahahahahahaha…………… asal gak korupsi (mulai ngelantur).
Selesai acara Nutrition Hunt di Pulau Pramuka, penjelajah jarus kembali ke Pulau Putri, di mana kita tinggal dan dari Pulau Putri dilanjutkan dengan pindah boat dan keliling lautan Kepulauan Seribu untuk mengejar sunset yang seru banget dan tak terlupakan. Mengenai mengejar sunset ini akan dibahas secara terpisah ya.
Dan di hari ke 3, hari terakhir petualangan dilanjutkan di pulau Nusa Keramba. Petualangan Jelajah Gizi 2013 ditutup di resto atas laut dengan pemandangan dan suasana yang awesome, dengan penyerahan hadiah untuk pemenang Nutrition Hunt, 3 Live Tweet terpilih yang masing-masing mendapatkan Rp 1 juta. Serta tak lupa penganugrahan Peserta paling Aktif dan Peserta Paling Seru. Daaannn…… Rusa Bawean yang emang seru banget anaknya ini, mendapatkan penghargaan Peserta Paling Seru. Wah Rusa Bawean emang seru banget anaknya ya! :D
Jelajah Gizi ini adalah acara yang keren banget. Seru dan tak akan pernah terlupakan. Jalan-jalan mengelilingi pulau-pulau, belajar mengenal kebudayaan setempat, makan-makan masakan enak, sampai mengenal kandungan gizinya. Keseruan lain bisa dibaca di blognya 9 peserta lainnya. Mereka adalah @nengbiker @multimehdia @harrismaul @adhistwd @sihar_deanova @andyputera @TraveLafazr @nesatasyaa dan @iqbal_kautsar.
Seperti kata Pak Arif oleh Corporate Affair Sarihusada, bahwa ini bukan melulu wisata laut, tapi Jelajah Gizi adalah sebuah perjalanan yang lebih dari itu. Misi kita adalah sharing. Jadi sharing tak berhenti ketika acara ini selesai, tapi terus menerus sampai nanti.
Terima kasih Sarihusada untuk Jelajah Gizi 2013! Sampai ketemu di Jelajah Gizi 2014! Semoga Jelajah Gizi tetap selalu ada dan makin seru lagi di tahun-tahun berikutnya! Follow @Nutrisi_Bangsa di Twitter dan like Nutrisi untuk Bangsa di Facebook, siapa tahu nanti kamu yg terpilih menjadi blogger Jelajah Gizi berikutnya! \o/\o/\o/
Tahun depan ke mana ya? Ke Pulau Bawean aja yuk! #Tetep #Promosi #Digepuk #PakeSateGepuk #EnakDonk!
22 Oct 2013 20:16
wah kalo ada kesempatan di tahun berikutnya boleh dong saya diajak nih :D http://garasi.in/me-and-my-blog.html" rel="nofollow"> Salam dari Saya