Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 Oct 2019
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 22 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 21 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 20 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 Nov 2017
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 13 May 2016
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 28 Apr 2016
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 06 Aug 2015
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 30 Mar 2017
Oleh Putri Ayu Ningrat 27 Mar 2017
Oleh Dewi Kartika Rahmayanti 27 Mar 2017
Oleh Nurhidayat 27 Mar 2017
Oleh Virgorini Dwi Fatayati 27 Mar 2017
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 24 Jul 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 09 Jul 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 05 Jun 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 11 May 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 May 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 05 Nov 2015
Oleh Sofi Mahfudz 18 Oct 2015
Oleh Nutrisi Bangsa 20 Jan 2015
Oleh Nutrisi Bangsa 11 Nov 2014
Oleh Nutrisi Bangsa 14 Jul 2014
Tanya Ahli
Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.
Kakak, Duriannya Mau Dimasak Apa?
Oleh Reh Atemalem Susanti 09 Oct 2012
Musim durian hampir tiba, biasanya kalau akhiran bulan sudah mendekat ke “ber-ber”, tau kan, itu lohh bulan September – Desember, durian mulai merajalela deh.
Durian tetiba duduk manis di pinggir jalan ini, di pinggir jalan itu, belum lagi promo “all you can eat durian” di mal atau warung buah. Huihh… Durian is the fruit of my country! (Kalimat ini saya tuliskan lebih karena saya belum pernah sempat makan durian di luar negeri, hahah).
Kalau musim durian tiba, sudah pastilah ya, ritual makan durian beramai-ramai musti dijalankan. Gak penting udah mandi atau belum, udah makan atau belum. Durian tetep nomor satu.
Mulai dari makan durian ramai-ramai di abang tukang durian, sampai beli durian sekian puluh buah sekaligus untuk dicelamiti makhluk satu rumah. Durian segar is the best, Yes?
Tapiii, biasanya sih makan durian segar itu di awal-awal saja ya. Selain karena harga durian cukup mahal, tidak layak dikonsumsi setiap hari, dijamin kantong lekas bolong deh. Tapi kemudian kami satu rumah akhirnya bosan.
Nah, kalau sudah bosan begini, biasanya ide-ide mengolah durian bermunculan. Tapiii, apapun idenya, biasanya mamak selalu saja pada akhirnya masak Ketan Kukus kuah Kinca Durian.
Apa sih, Re.. Namanya kok ribet gitu?
Jadi, ini adalah dua masakan yang penyajiannya dijadikan satu. Ketan putih kukus, disiram dengan kinca durian. Aduh, sembari mengetik ini, saya melapaar ingin durian.. :)
Cara membuatnya lumayan mudah, gak perlu kursus masak ala koki, deh.
Bahan 1
1. Satu kilo beras ketan putih, dicuci bersih, direndam dengan air sampai empuk, kira-kira dua jam. Tambahkan garam sedikit.
2. Santan kental dari satu butir kelapa.
3. Daun pandan untuk mengukus ketan
Bahan 2
1. Dua buah durian segar
2. Santan dari satu butir kelapa
3. Gula merah setengah kilogram
4. Garam
5. Daun pandan
Cara Memasak
1. Beras ketan yang sudah direndam dikukus, pada air kukusan letakkan dua lembar daun pandan agar ketan wangi.
Kira-kira lima belas menit kemudian dan beras ketan sudah setengah matang, siram dengan santan kental. Aduk beras santan dan ketan di dalam dandang sampai rata.
Tutup kembali dan tunggu sampai matang.
2. Durian dikeluarkan dari kulitnya, letakkan di dalam panci, siram santan dari satu butir kelapa.
Remas-remas durian sampai tercampur rata dengan santan, tambahkan gula putih setengah kilo, sedikit garam, dan dua lembar daun pandan.
Masak di atas kompor, sambil terus diaduk sampai agak kental. Cicip masakan, jika dirasa kurang manis, tambahkan gula.
Bagi ketan ke dalam piring, siram kuah kinca durian. Hidangkan.
Untuk 15 porsi.
......................
Biasanya sih, saat penyajian kami menggunakan piring-piring imut. Kenapa tuh? Karena menu ini cukup bikin kenyang. Paduan ketan dan durian gitu loh..
Yuk yuk, mari kita bedak kandungan gizi menu favorit keluarga saya yang asli berasal dari tanah batak ini.
Ketan hampir sepenuhnya didominasi oleh amilopektin sehingga teksturnya sangat lekat. Ketan mengandung karbohidrat yang diperlukan tubuh sebagai bahan bakar/nutrisi dan cadangan energi.
Pelengkap durian, si santan kelapa mengandung kolesterol 185 mg.
Sedangkan setiap 100 g salut biji durian si raja buah mengandung 67 g air, 28,3 g karbohidrat, 2,5 g lemak, 2,5 g protein, 1,4 g serat; serta memiliki nilai energi sebesar 520 kJ. Durian juga banyak mengandung vitamin B1, vitamin B2, dan vitamin C; serta kalium, kalsium dan fosfor.
Karena kandungan gizi durian yang sangat padat, sebaiknya buah ini tidak dimakan berlebihan. Mmm, sebenarnya sih, apapun yang berlebihan memang tidak baik, yah…
Musim hujan sudah tiba, musim durian di depan mata.
Kalau kamu, kamu, dan kamu, bagaimana caramu mengolah buah durian?
/salam durian
sumber :
http://health.detik.com/read/2012/08/08/145747/1986366/775/rajanya-kolesterol-jahat-ada-disini
http://id.wikipedia.org/wiki/Durian#Nilai_gizi
http://id.wikipedia.org/wiki/Beras
Tulisan ini diikutkan dalam lomba menulis Jelajah Gizi Nutrisi Untuk Bangsa.
11 Oct 2012 13:40
Kak, masak ini lagi nanti yuukk..
Reh Atemalem Susanti
11 Oct 2012 15:23
hohoho... mari-mari, ayukkk... :D
Nabila Leony
09 Oct 2012 16:06
Waaaahh.. mantab sekali.. jadi lgsg ingin makan durian.. :9
Reh Atemalem Susanti
09 Oct 2012 19:10
durian emang gada matinya yah, kak.. :) *emut jari jemari
09 Oct 2012 12:03
Aku ga akan makan berlebihan kok, Re *Sodorin baskom
09 Oct 2012 12:02
Aku ga akan makan berlebihan kok, Re *Sodorin baskom
Reh Atemalem Susanti
09 Oct 2012 19:10
*isi baskomnya sampe penuh Billnya mau dikirim kemana, mba?
Nutrisi Bangsa
09 Oct 2012 11:39
Laper! huhuhuhuuh... teganya :D. Jangan lupa share di FB dan twitter yaaaa.. biar tambah banyak yang lapar hahahaha
Reh Atemalem Susanti
09 Oct 2012 19:09
loh, suka durian juga ya? *umpetin pancinya.
Elzam Zami Cimot
09 Oct 2012 10:27
ehm... kirim ke alamatku dong, wekekeke
Reh Atemalem Susanti
09 Oct 2012 11:21
jahhahahaha, laper kan yaaa.. laper kan? :)