Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 Oct 2019
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 22 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 21 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 20 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 Nov 2017
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 13 May 2016
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 28 Apr 2016
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 06 Aug 2015
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 30 Mar 2017
Oleh Putri Ayu Ningrat 27 Mar 2017
Oleh Dewi Kartika Rahmayanti 27 Mar 2017
Oleh Nurhidayat 27 Mar 2017
Oleh Virgorini Dwi Fatayati 27 Mar 2017
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 24 Jul 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 09 Jul 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 05 Jun 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 11 May 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 May 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 05 Nov 2015
Oleh Sofi Mahfudz 18 Oct 2015
Oleh Nutrisi Bangsa 20 Jan 2015
Oleh Nutrisi Bangsa 11 Nov 2014
Oleh Nutrisi Bangsa 14 Jul 2014
Tanya Ahli
Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.
Kreasi Olahan Ikan Sarat Gizi Dalam Sepotong Kamaboko
Oleh Donna Imelda 06 Nov 2016

Setiap terbang menuju suatu kota, pemandangan laut dan gugusan pulau-pulau di bawahnya adalah salah satu hal yang paling saya sukai. Lautan luas terhampar, dan gugusan pulau dikelilingi garis pantai bergradasi warna biru dan hijau tosca sungguh menyejukkan mata saya. Termasuk saat terbang antara Manado – Lombok untuk berkunjung ke Teluk Buyat Minahasa.
Saya merasa sangat beruntung terlahir sebagai bangsa Indonesia yang kaya akan keindahan pantai dan kekayaan hasil lautnya. Lihatlah keindahan pantai sepanjang Nusantara, dari Pualu Weh sampai Raja Ampat. Belum lagi kekayaan kuliner berbasis makanan laut. Ya, Indonesia memang dikarunia Tuhan dengan lautan yang lebih luas dari daratan. Dua pertiga wilayah Indonesia adalah perairan laut yang terdiri dari laut pesisir, laut lepas, teluk dan selat.
Lautan yang maha luas itu mengandung berbagai jenis sumber daya alam seperti berbagai jenis ikan, kerang-kerangan, rumput laut, udang, kepiting dan hewan-hewan laut. Kekayaan laut yang berlimpah tersebut tentu saja sangat menjanjikan kehidupan yang baik bagi bangsa ini termasuk terpenuhinya kebutuhan gizi masyarakat yang terkandung dalam makanan yang bersumber dari lautan.
Mari kita coba jelajah gizi yang terkandung dalam ikan secara singkat. Dari mesin pencari saya dapatkan informasi bahwa ikan merupakan salah satu bahan pangan yang sangat baik dan potensial untuk memenuhi kebutuhan protein bagi masyarakat. Ikan mengandung 18 persen protein yang terdiri dari asam-asam amino esensial yang tidak rusak pada waktu pemasakan. Kandungan lemaknya 1-20 persen lemak yang mudah dicerna serta langsung dapat digunakan oleh jaringan tubuh.
Kandungan lemaknya sebagian besar adalah asam lemak tak jenuh yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan dapat menurunkan kolesterol darah. Beberapa jenis ikan mengandung omega 3 yang berfungsi untuk pertumbuhan otak manusia. Sedangkan protein yang dihasilkan dari ikan merupakan salah satu elemen penting bagi kesehatan tubuh manusia. Menyehatkan, bukan?
Komposisi Ikan Segar per 100 gram bahan
No Komponen Kadar (%)
1 Air 76,00
2 Protein 17,00
3 Lemak 4,50
4 Mineral dan Vitamin 2,54 – 4,50
Sumber: Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Namun sangat disayangkan, meski Indonesia merupakan negara yang potensial sebagai negara penghasil ikan, ternyata tingkat konsumsi ikan masyarakat Indonesia masih sangat rendah yaitu sekitar 23 kg/orang/tahun. Bandingkan dengan penduduk Malaysia, Thailand, dan Singapura yang konsumsi ikannya sudah melebihi 40 kg per kapita per tahun, atau Amerika Serikat yang sekitar 80 kg. Apalagi dengan Jepang dan Korea Selatan yang mencapai 140 kg per kapita per tahun.
Indonesia sebagai negara kepulauan justru hanya melirik potensi sumber daya alam di darat. Di laut dari sekitar 20.000 jenis ikan yang hidup, yang digunakan sebagai bahan makanan baru sekitar dua persen. Sebanyak 98 persen jenis ikan lainnya karena alasan kebudayaan, kebiasaan, dan ciri ikan seperti berukuran kecil, cita rasa, dan lain-lain membuat jenis ikan tersebut belum bisa diterima sebagai bahan makanan
Selain itu kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa kebanyakan ikan berkualitas tinggi diekspor ke luar negeri. Sedangkan rakyat miskin di Indonesia, karena alasan ekonomi, hanya mampu mengonsumsi ikan asin kering yang sudah jauh berkurang kadar gizi dan proteinnya. Mereka yang mampu secara ekonomi ternyata lebih suka mengonsumsi daging sapi, kambing, dan ayam. Sehingga pemanfaatan daging ikan sebagai sumber protein dan nutrisi untuk bangsa memang harus digalakkan terutama untuk anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan.
Selain dalam bentuk daging ikan yang langsung dapat dikonsumsi, daging ikan juga dapat diolah menjadi beberapa produk olahan ikan seperti ikan asin, ikan pindang, ikan asap, dan produk olahan jadi berbasis fish jelly seperti kamaboko, nugget ikan, sosis ikan, bakso dan lain-lain. Nah salah satu contoh produk olahan ikan yang bernilai tambah adalah Kamaboko. Itu lho, yang sering kita temui di restoran-restoran Jepang.
Karena kelebihan dan ciri khas Kamaboko adalah warnanya yang cerah dan bertekstur kenyal dan elastis maka bahan baku Kamaboko biasanya berasal dari jenis ikan berdaging putih, berkadar lemak rendah dengan konsistensi daging yang padat dan kandungan protein miofibrilar yang tinggi agar dihasilkan kamaboko dengan sifat gel yang baik.
Kamaboko berbentuk pipih bundar atau setengah bundar, ada yang putih,ada juga yang berwarna. Kamaboko biasanya dimakan dalam bentuk irisan-irisan tipis, dimakan secara langsung atau dimakan bersama sup atau udon (mie Jepang). Nah kali ini kreasi yang saya ingin tampilkan untuk lomba Jelajah Gizi Minahasa – Sarihusada kali ini adalah Kamaboko yang terbuat dari bahan baku Ikan Tenggiri.
Bahan
Daging ikan tenggiri (Scomberomorus lineatus), putih telur, garam, gula, bawang, pati (bisa dari pati singkong, pati sagu, tepung terigu, atau tepung maizena).
Cara Pembuatan
1. Bersihkan ikan segar yang akan digunakan lalu buang semua bagian kecuali daging yang akan kita potong berbentuk fillet tanpa tulang.
2. Rendam fillet daging ikan di dalam air es lalu giling pada suhu rendah
3. Campurkan tepung pati, (bisa dari singkong, sagu, tepung maizena atau tepung terigu), nutrijel, putih telur, garam, gula, serta bawang ke dalam daging ikan giling. Campur semua adonan dengan menggunakan mixer hingga semua tercampur rata.
4. Cetak dalam bambu yang telah dibelah sehingga membentuk setengah lingkaran. Sebelumnya bambu dilapisi alumunium foil yang telah diolesi minyak goreng supaya tidak lengket
6. Kukus selama kurang lebih 20-30 menit.
7. Setelah jadi angkat dan tiriskan.
8. Buka kemasan alumunium foil lalu potong – potong adonan yang telah jadi.
Mudah bukan?
Nah, di negara asalnya yaitu Jepang, Kamaboko biasanya disajikan dalam berbagai bentuk dan warna yang menarik seperti gambar di bawah ini sehingga anak-anak pun menyukainya. Dengan cara ini maka kebutuhan akan protein hewani untuk anak-anak pun terpenuhi, dan orang dewasa pun juga menyukainya. Ssst…, satu lagi, ini bisa jadi peluang bisnis juga lho.
Yuk hadirkan nutrisi untuk bangsa dengan kreasi pengolahan makanan berbasis ikan laut.