Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 Oct 2019
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 22 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 21 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 20 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 Nov 2017
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 13 May 2016
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 28 Apr 2016
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 06 Aug 2015
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 30 Mar 2017
Oleh Putri Ayu Ningrat 27 Mar 2017
Oleh Dewi Kartika Rahmayanti 27 Mar 2017
Oleh Nurhidayat 27 Mar 2017
Oleh Virgorini Dwi Fatayati 27 Mar 2017
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 24 Jul 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 09 Jul 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 05 Jun 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 11 May 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 May 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 05 Nov 2015
Oleh Sofi Mahfudz 18 Oct 2015
Oleh Nutrisi Bangsa 20 Jan 2015
Oleh Nutrisi Bangsa 11 Nov 2014
Oleh Nutrisi Bangsa 14 Jul 2014
Tanya Ahli
Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.
Kupang : Kerang Kecil Khas Pesisir Jawa Timur
Oleh Dhimas Wirangga 23 Oct 2012
“adik mboten tumbas kupang?” (adik tidak dibelikan kupang?) kudengar teriakan Ibu dari teras rumah.
“enggih buk!” (iya, ibu!) balasku sambil berlari keluar kamar dan mengambil piring kemudian bergegas menuju teras rumah.
“kulo nggawe Lombok kale, lenthone sing akeh, jeruke sisan, petise sekedik mawon.” (saya pakai cabe dua, lenthonya yang banyak, jeruknya juga, petisnya sedikit aja). Ucapku kepada Yuk Nah, penjual kupang lontong langganan saya, yang seminggu sekali melintas di depan rumah sambil menyunggi (membawa sesuatu dikepala) jualannya. Seketika itu juga Yuk Nah telah sigap dengan sendoknya, mebgambil cabai kukus, bawang putih, dan gula kemudian menghaluskanya dengan sendok. Tutup panci dari alumunium berdiameter 30 centimeter dibukanya, diambilnya sesendok kaldu kupang, sesendok petis kupang dan beberapa tetes jeruk nipis kemudian mencapurkannya hingga rata. Diambilnya lontong dari plastik hitam dan diiris-irisnya diatas piring kemudian tak lupa , sesendok petis kupang dan beberapa tetes jeruk nipis kemudian mencapurkannya hingga rata. Diambilnya lontong dari plastik hitam dan diiris-irisnya diatas piring kemudian tak lupa Yuk Nah mengambil Lentho dan diremukkan di atas tumpukan irisan lontong. Untuk kedua kalinya panci berisi kupang dibuka dan diambilnya beberapa sendok kupang dengan kuahnya dan dituangkan di atas lentho dan terakhir ditaburkannya sesendok bawang goreng.
Itulah sekilas pengalaman saya saat memesan Lontong Kupang dengan bahasa Sidoarjoan, makanan khas pesisir Jawa Timur ini sudah akrab dilidah saya semenjak saya kecil. Di daerah saya tinggali Sidoarjo, makanan ini akan banyak di Jumpai. Sekitar 3 km dari rumah saya terdapat Bursa Kupang Sidoarjo di Desa Tebel, Jalan Raya Waru-Sidoarjo, yang setiap hari ramai dikunjungi pembeli.
Pasti banyak yang penasaran apasih kupang itu, tetapi saya maksud kupang daritadi bukan ibukota provinsi Nusa Tenggara Timur, melainkan salah satu jenis moluska (binatang lunak) yang bercangkang belah dengan insang yang berlapis-lapis seperti jala, berkaki kapak dan hidup bergerombol didasar perairan yang berlumpur atau bercampur pasir halus. Kupang (Corbula Faba) dapat kita temui di Daerah Gresik, Tuban, Pasuruan, Madura, Surabaya serta Sidoarjo dengan harga Rp.5.000,- perkilogramnya. Rasa Kupang seperti kerang pada umumnya, yaitu manis dan gurih, hanya bentuknya yang hanya 3-5 mm atau sebesar biji kacang hijau saja yang membedakannya dengan kerang yang lain. Berwarna coklat agak pucat dan akan menghitam bagian kepalanya setelah selesai dimasak, kupang ini menjadi primadona di daerah Surabaya-Sidoarjo dan sekitarnya. Cara menangkapnya mudah, di Sidoarjo saya pernah melihat prosesnya di Desa Tenggulunan, Kecamatan Candi. Disana para nelayan, berangkat pagi hari dan kembali saat malam. Para Nelayan menangkap kupang dengan menyabit rerumputan yang ada di sekitar pantai. Kemudian setelah laut surut di rerumputan yang tersabit akan banyak kupang yang menempel. Setelah itu kupang dibersihkan dari lumpur yang menempel pada cangkang, proses ini sangat penting. Apabila kupang tidak dicuci dengan baik maka rasanya akan menjadi pahit. Setelah dicuci kupang direbus sehingga terpisah antara kupang dengan cangkangnya dan kemudian disaring hingga didapatkan daging kupang siap konsumsi. Kupang hasil rebusan inilah yang biasanya dicari penjual kupang lontong sebagai bahan baku.
Seperti seafood lainnya kupang dapat menimbulkan alergi bagi seseorang yang memiliki alergi terhadap makanan laut. Teman sayapun yang biasanya tidak terjadi apa-apa saat makan makanan laut pernah juga terkena alergi kupang. Gejala apabila seseorang terkena alergi kupang biasanya muntah-muntah, diare, pusing dan gatal-gatal pada tubuh. Kerang bisa menyebabkan alergi pada penikmatnya karena disebabkan ciri khas kerang pantai yang merupakan indikator pencemaran lingkungan, dimana di dalam tubuh kerang terkontaminasi zat-zat yang berbahaya bagi tubuh apabila kerang yang kita konsumsi berasal dari daerah yang terkena pencemaran lingkungan dan saat proses pencuciannya tidak dilakukan sampai bersih. Tapi jangan khawatir, karena masih ada air kelapa muda atau di Jawa Timur lebih dikenal sebagai Degan sebagai penetralisir racun. Maka dari itu jangan heran jika sebagian besar penjual lontong kupang selalu menyediakan es kelapa muda sebagai minuman pendampingnya.
Sebenarnya kupang hanyalah sebutan masyarakat Jawa Timur terhadap kerang-kerang yang berukuran mini. Untuk para orang tua yang takut kolesterol akan naik setelah makan seafood ini, saya sarankan tidak perlu khawatir, karena menurut penelitian para ahli kandungan kolesterol kupang tergolong rendah. Jadi apabila dirasakan pusing setelah mengkonsumsi kupang, bukan berarti kolesterol anda naik, itu hanya efek alergi seperti yang sudah saya sampaikan sebelumnya. Untuk masalah gizi kupang, jangan ditanya lagi. Dengan kadar air 68,09%, kadar abu 3,80%, protein 24,24%, lemak 2,70%, dan karbohidrat 1,02% kupang mampu digunakan sebagai pengganti daging sapi atau daging ayam sebagai sumber protein dengan harga yang jauh lebih murah.
Kupang tidak hanya diolah menjadi kupang lontong saja, melainkan dapat juga diolah menjadi kerupuk kupang, dan petis kupang. Olahan ini dapat dijumpai di Pusat oleh-oleh di Jalan Gajah Mada Sidoarjo apabila ingin membelinya sebagai buah tangan khas Sidoarjo. Untuk kupang lontong sendiri akan banyak dijumpai di Warung-warung di Daerah Pasuruan, Gresik, Sidoarjo dan Surabaya. Selain itu di Bursa Kupang di Desa Tebel yang berisi lebih dari 20 kios, dapat juga ditemui di sepanjang Pantai Ria Kenjeran Surabaya, Pujasera Kartika Jalan Raya Diponegoro Surabaya, Dapur Nusantara ITC Mega Grosir Surabaya, Café dan Pujasera Arum Manis Jalan Mayjend Sungkono Surabaya, Jalan Raya Wiyung Surabaya,dan Pasar Kraton Pasuruan. Harga kupang lontongpun beragam tergantung dimana anda membelinya, jika anda membelinya di warung-warung harga yang dipatok berkisar dari Rp.5.000,- s.d. Rp.7.000,-per porsinya. Lain halnya jika anda membelinya di Mall atau Pujasera, harga biasanya bisa lebih dari Rp.10.000,- per porsinya.
Untuk anda yang membeli kupang dalam bentuk setengah matang dan berencana akan membuat Kupang Lontong dirumah, saya akan membagikan resep yang saya dapat dari Yuk Nah yang tidak sungkan membagi resep Kupang Lontong rahasianya yang menurut saya paling enak se-Pesisir Jawa Timur.
Bahan-Bahan
- 250 gram Kupang yang telah direbus.
- 4 buah lontong.
- Bawang Putih 3 siung.
- Cabai Rawit tergantung selera.
- Gula Pasir 3 Sendok Makan.
- Petis 2 Sendok makan.
- Garam 1 Sendok.
- Daun Bawang 2 helai.
- Air Jeruk nipis secukupnya.
- Bawang Goreng Secukupnya.
Cara membuat :
Cara Membuat:
- Rebus kupang yang sudah bersih hingga matang, tambahkan garam dan penyedap secukupnya.
- Sisihkan.
Cara Penyajian:
- Irisan bawang putih, cabai rawit merah, gula pasir, garam dan petis kupang dihaluskan atau digerus menggunakan sendok di atas piring saji. Lalu tambahkan sedikit air jeruk nipis. Ada baiknya petis dimasak ulang terlebih dulu, untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan (sakit perut bagi mereka yang sensitif).
- Setelah itu encerkan dengan membubuhi sedikit kuah kupang (air rebusan kupang).
- Setelah campuran bumbu selesai dibuat, tambahkan irisan lontong di atasnya, kemudian potongan lento.
- Siram dengan kupang di atasnya beserta kuahnya. Agar lebih enak, taburi dengan bawang merah goreng.
Kupang lontong tidak lengkap rasanya jika tidak dimakan dengan lentho, yaitu campuran kacang dengan singkong yang telah diparut. Untuk lebih jelasnya saya akan berikan resepnya dibawah.
Bahan lentho (Perkedel yang terbuat dari Singkong parut)
- 1 ons Kacang Tolo yang telah direndam dalam air semalaman kemudian haluskan.
- 1 sdt Bawang Merah halus
- 1 sdt Bawang Putih halus
- Cabai Rawit secukupnya
- ½ sdt Ketumbar bubuk
- ¼ sdt Kunyit bubuk
- Daun Jeruk halus secukupnya
- 500 gr Singkong yang diparut kasar kemudian diperas airnya.
- ½ sdt Gula Pasir
- ½ sdt Garam
Cara Membuat:
- Campur semua bahan singkong, aduk hingga rata.
- Bentuk bulat, lalu pipihkan.
- Kukus, lalu goreng sebentar.
- Sisihkan
- Supaya tidak menempel ke kukusan, sebaiknya kukusan dialasi dulu dengan daun atau plastik.
Nah, itulah pengalaman Jelajah Gizi di daerah saya, Sidoarjo. Yang sebenarnya banyak sekali makanan khas Surabaya-Sidoarjo yang terkenal. Seperti Rujak Cingur, Rawon, Lontong Balap, Bandeng asap Dll. Namun saya memilih untuk mejelajah lebih jauh kepada kupang lontong karena rasanya yang selalu membuat saya ingat akan rumah dan tidak pernah saya jumpai selama saya tinggal di Jakarta 3 tahun terakhir ini. Sehingga tidak lupa saya membelinya saat pulang kampung. Bagi anda yang sedang berada di Daerah pesisir Jawa Timur terutama Surabaya, Gresik, Pasuruan, dan Sidoarjo jangan lupa untuk mencobanya ya!