Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 Oct 2019
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 22 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 21 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 20 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 Nov 2017
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 13 May 2016
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 28 Apr 2016
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 06 Aug 2015
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 30 Mar 2017
Oleh Putri Ayu Ningrat 27 Mar 2017
Oleh Dewi Kartika Rahmayanti 27 Mar 2017
Oleh Nurhidayat 27 Mar 2017
Oleh Virgorini Dwi Fatayati 27 Mar 2017
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 24 Jul 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 09 Jul 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 05 Jun 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 11 May 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 May 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 05 Nov 2015
Oleh Sofi Mahfudz 18 Oct 2015
Oleh Nutrisi Bangsa 20 Jan 2015
Oleh Nutrisi Bangsa 11 Nov 2014
Oleh Nutrisi Bangsa 14 Jul 2014
Tanya Ahli
Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.
Lebih Mengenal Kota Malang (Bagian 1)
Oleh maya sofiani 29 Oct 2017
Malang adalah salah destinasi impian saya untuk berwisata kuliner. Oleh karena itu saya sangat antusias disaat ada kompetisiJelajah Gizi Malang yang diadakan oleh NUTRICIA SARI HUSADA di media sosial. Diawali dengan submitfoto makanan bertemakan From Local to International, saya membuat Nasi Uduk dengan penyajian yang berbeda dari biasanya. Dan akhirnya dari terpilihlah 10 orang pemenang dari 900 orang yang telah mengirmkan foto makanan,yang terpenting adalah saya salah satu dari pemenang tersebut.
Berhubung saya adalah peserta dari Bandung, jadi sehari sebelum keberangkatan ke Malang, tepatnya tanggal 12 OKtober 2017 saya sudah berada di Jakarta. Panitia memberikan fasilitas menginap untuk peserta dari Luar Kota (saya dan Mbak Dyah dari Bandung) di Best Western Hive yang terletak di Jalan DI Panjaitan, Jakarta Timur, agar dekat dengan lokasi Bandara Halim PerdanaKusuma.
Keesokan harinya tanggal 13 Oktober 2017 pukul 05.00 WIB kami meninggalkan Hotel untuk menuju Bandara Halim Perdana Kusuma untuk bertemu dengan peserta lainnya di Meeting Point yaitu di Baso Lapang Tembak untuk dibagikan tiket dan sarapan. Selain itu kami pun diberiTshirt berwarna Putih Merah bertuliskan Jelajah Gizi Malang, kami pun langsung berganti pakaian.setelah itu kami menuju gate 6 untukboarding pada pukul 07.00 WIB dengan pesawat Citylink.
Kami tiba di Bandara Abdul Rachman Shaleh sekitar pukul 9.30 WIB dan langsung bertemu 2 pemenang lain yang berasal dari Kota Malang (Mbak Ratri dan Mbak Luis). Dari bandara,perjalanan kami langsung menuju Kota Batu kurang lebih 45 menit. Selama di Bis kami disuguhi camilan dari Sara Bakery ( Toko Kue Legendaris di Kota Malang). Yang paling menarik dari isi snack tersebut adalah Pipis Kopyor ( makanan yang terbuat dari tepung beras seperti bubur sumsum berwarna hijau bercampur dengan kelapa muda dan diberi kuah gula merah dan santan). Rasanya enak dan pas dinikmatidisaat cuaca agakpanas dikala itu. Setelah sampai di kota Batu, sebagian para peserta pria langsung menuju Mesjid At Taqwa untuk sholat Jumatan, dan peserta lainnyalangsung menuju Warung Makan Khas Jawa yang lokasinya persis didepannya.
Warung Makan Khas Jawa iniberdiri sejak tahun 1085 mengedepankan masakan tanpa micin tapi tetap lezat. Kami pun disuguhkan oleh aneka makanan khas Jawa yaitu pecel, urap, ayam bumbu rujak, kresengan, menjes ( terbuat dari ampas tempe bertekstur agak keras), mendol ( terbuat tempe bosok/basidan dicampur dengan tempe segar lalu lalu dicampur dengan bumbu-bumbu seperti kencur, bawang putih, cabe, ketumbar dan terasi).
Selesai menikmati makanan kami mendengarkan penjelasan dari Bapak Arif Mujahidin selaku Corporate Communication Director Danone Indonesia tentang awal mula acara Jelajah Gizi ini, dan kota Malang merupakan kota ke 5 setelah Gunung Kidul, Pulau Seribu, Bali dan Menado. Melalui program ini Nutricia SariHusada berharap agar masyarakat dapat mengenal keragaman pangan lokal dan terinspirasi mendorong makanan lokal ke dunia internasional.
Narasumber yang lain adalah Prof Ir Ahmad Sulaeman, MS, PhD selaku ahli gizi, banyak menjelaskan tentang kandungan makanan yang telah kita makan, apakah benarkah asupannya dan seberapa besar kalori yang kita butuhkan dalam tubuh. Selain itu diterangkan pula bahwa banyak pangan lokal yang ada disekitar kita lebih baik dikonsumsi dibanding makanan impor. Contohnya saja buah Apel, menurutnya Apel Hijau asli dari Malang lebih baik dari Apel Merah yang berasal dari impor. Selain apel tersebut lebih sehat juga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat lokal.
Perjalanan selanjutnya adalah menuju Wisata Petik Apel di Kusuma Agro Wisata. Kami punlangsung menuju pabrikpengolahan minuman sari buah apel.Kami pun dijelaskan dari mulai apel diproses sampai menjadi minuman sari buah. Selain minuman sari buah apel diolah juga menjadi keripik, jenang dan dodol.Selain itu disini kita bisa langsung memetik buah apel yang tediri dari 2 jenis Apel Manalagi dan Apel Anna, yang membedakannya adalah Apel Manalagi berwarna hijau tapi rasanya manis sedangkan Apel Anna Berwarna hijau kemerahan tapi rasanya sedikit asam. Kami pun bisa menikmati buah apel dan olahannya sepuasnya.
Acara tidak selesai sampai disini tapi dilanjutkan dengan lebih mengenal seluruh partisipan baik dari para pemenang lomba dan para awak media dengan melakukan permainan yang menguji konsentrasi. Selanjutnya kami pun dibagi menjadi beberapa kelompok secara acak. Dan kelompok saya diberi nama Bakoel Apel diketuai oleh Pak Very dan anggota lainnya adalah Mbak Dyah, Mbak Ratri serta Brian. Keseruan pun berlanjutkarena kami ditugaskan untuk membuat yel-yel. Dengan penuh semangat kami pun menyelesaikan tugas yang diberikan.
Wisata kami di hari pertama belum berakhir, setelah ini kami akan melanjutkan perjalanan ke Museum Angkut yang lokasinya tidak begitu jauh dari tempat kami saat ini. Kegiatan apa saja yang dilakukan di Museum Angkut dan keseruan apa yang ada di hari berikutnya ? Baca di cerita selanjutnya di Jelajah Gizi Malang (Bagian2).