Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 Oct 2019
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 22 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 21 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 20 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 Nov 2017
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 13 May 2016
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 28 Apr 2016
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 06 Aug 2015
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 30 Mar 2017
Oleh Putri Ayu Ningrat 27 Mar 2017
Oleh Dewi Kartika Rahmayanti 27 Mar 2017
Oleh Nurhidayat 27 Mar 2017
Oleh Virgorini Dwi Fatayati 27 Mar 2017
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 24 Jul 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 09 Jul 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 05 Jun 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 11 May 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 May 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 05 Nov 2015
Oleh Sofi Mahfudz 18 Oct 2015
Oleh Nutrisi Bangsa 20 Jan 2015
Oleh Nutrisi Bangsa 11 Nov 2014
Oleh Nutrisi Bangsa 14 Jul 2014
Tanya Ahli
Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.
Lebih Mengenal Kota Malang (Bagian 2)
Oleh maya sofiani 30 Oct 2017
Perjalanan pun berlanjut dari Kusuma Wisata Agro berlanjut menuju Museum Angkut, jaraknya cukup dekat kurang dari 10 menit kami pun sudah sampai. Begitu sampai dilokasi, tujuan pertama kami adalah Museum d’Topeng. Kami pun disambut oleh tarian tradisional dan sungguh beruntungkami diberi penjelasan tentang topeng dan darimana asalnya langsung dari pemiliknya, Bapak Reno.
Selesai dari Museum d’Topeng kami langsung menuju Museum Angkut untuk menyelesaikan tantangan yang diberikan kepada grup kami, yaitu berfoto didepan sebuah mobil Perancis berwarna kuning jenis 4x4. Sebelum keluar dari Museum tersebut kami pun menyempatkan untuk membuat video yel-yel. Keluar dari Museum Angkut ternyata tantangan belum berakhir kami harus menyelesaikan kembali puzzle dan membeli makanan yang muncul dalam puzzle tersebut yaitu cwie mie, tahu telur dan Menjes. Karena sudah hampir malam kami kehabisan Menjes, dan kami pun membujuk ibu penjual Menjes untuk membuat kembali agar kami bisa menyelesaikan tantangannya. Akhirnya ibu penjual Menjes pun luluh dan mau menggoreng kembali untuk kami. Tantangan hari ini pun kami selesaikan dengan sempurna.
Aktifitas malam ini diakhiri dengan makan malam di Pupuk Bawang Resto. Restoran yang menyuguhkan pemandangan kota Malang yang cantik dan memanjakan lidah kami dengan makanan yang super enak diantaranya Rawon, Baso Malang, Sempol Ayam, Nasi Mawut dan Wedang Angsle (wedang yang kuahnya terbuat dari santan). Selesai makan kami pun beristirahat di Jambu Luwuk Resort. Dan saya satu kamar dengan Mbak Eliza Setiawan.
Keesokan harinya kami check out dari hotel sekitar jam 09.00, kami pun tidak lupa membuat video boomerang sebagai salah satu tantangan yang diberikan kepada grup kami. Perjalanan pun berlanjut menuju Coban Rondo. Disini acaranya semakin seru, karena banyak sekali permainan yang diadakan para panitia dari mulai menebak nama makanan dengan cara kita menyicipnya sedikit, menebak kegunaan vitamin dan mineral dan yang paling seru adalah permainan menebak profesi seseorang dengan mencari petunjuk di dalam labirin. untuk mempermudah salah satu anggota grup kami dari puncak atas mengarahkan kemana kita harus berlari. Akhirnya kita berhasil keluar dari labirin tersebut dengan waktu tercepat. Terakhir kita diberi tugas untuk membuat miniatur taman diatas sebuah ban.
Waktu pun tidak terasa sudah waktunya makan siang, kami pun makan siang di Dancok ( Daun Coklat) dengan menu andalannya Entog Pedas, dan ini benar-benar lezat. Wajib untuk dicoba apabila berkunjung kesana.
Beres menyantap makan siang, kami pun menyaksikan demo memasak alaChef Revo, Finalis Master Chef Junior Season I. Chef yang baru berumur 14 tahun ini cukup lihai dalam membuat Apple Salad, Rawon Steak with Egg Crumb serta Minuman dari Bunga Telang. Selesai memasak kami pun diberi tugas untuk membuat Rawon Steak with Egg Crumb seperti yang telah dibuat oleh Chef Revo. Tidak menyangka masakan tim kami menjadi yang terbaik.
Perjalanan hari ini belum berakhir, tujuan selanjutnya adalah Kampung Sanan. Disini kami dijelaskan bagaimana proses pembuatan tempe mulai dari : Perebusan setengah matang, Pemecahan kulit, Pemisahan kulit ari kedelai, Perendaman ( selama 18 jam), Perebusan dan Pembilasan yang Kedua, Ditiriskan sampai dingin (kurang lebih 8 jam), Peragian dan Pencetakan. Tidak hanya itu kami pun disuguhi keripik tempe yang rasanya enak sekali ditambah ada irisan daun jeruk yang menambah lezatnya keripik tempenya. Pulang dari sini pun kami dibekali 1 dus Keripik Tempe. Benar-benar menyenangkan perjalanan kali ini.
Malam ini acara kami adalah Gala dinner di Taman Indie Resto, tidak terasa ini malam terakhir bersama seluruh peserta Jelajah Gizi Malang. Pada kesempatan ini diputar pula video keseruan kegiatan kami dari hari pertama sampai hari terakhir. Makanan yang disajikan pun cukup beragam dan enak-enak diantaranya sop buntut, tahu telur, sate, cwiemie, lontong kupang, dan es buah. Dan yang paling ditunggu adalah pengumuman para pemenang, ternyata Bakoel Apel menjadi Best Group. Akhirnya malam ini ditutup dengan hal yang menyenangkan. Kami pun bermalam di Ijen Suite Hotel.
Tidak terasa ini hari terakhir kami bersama-sama, tapi perjalanan kami belum berakhir. Tujuan kami selanjutnya adalah Kampung Jodipan yang terdiri dari Kampung Tridi dan Kampung Warna Warni. Kampung yang dulunya kumuh ini disulap oleh mahasiswa dari Universitas Muhamadiyah Malang menjadi warna warni sehingga terlihat indah. Tidak selesai disitu Kampung disebrangnya pun dibenahi dengan menghiasi rumah- rumah penduduk dengan gambar 3D. Maka tidak salah kampung ini menjadi salah satu tempat wisata di Kota Malang. Apalagi bagi para penggemar foto setiap sudutnya sayang untuk untuk dilewatkan. Selain itu disini terdapat Jembatan Kaca yang menjadi penghubung antara Kampung Warna warni dan Kampung Tridi.
Sebelum menikmati makan siang kami pun menyempatkan untuk berfoto bersama di depan Alun-Alun Kota Malang dan di depan Kantor Walikota. Lalu kami melanjutkan makan siang di Rumah Makan Inggil, restoran yang berkonsep bergabung dengan museum yang isinya terdapat ribuan kaset lama, foto-foto pahlawan, iklan film jaman dulu, dan masih banyak lagi barang antik lainnya. Dan ini menjadi makan kami terakhir bersama seluruh peserta anggota Jelajah Gizi Malang, sedih rasanya harus berpisah dengan peserta lain. Walau baru sebentar, tapi telah membuat kami cukup akrab dengan satu sama lain.
Bis pun mengantarkan kami menuju Bandara Abdul Rachman Shaleh. Dan Kira-kira jam 4.30 kami telah tiba di Jakarta kembali. Perjalanan kali ini benar-benar tidak terlupakan dan terima kasih untuk Nutricia Sari Husada dan seluruh panitia sehingga terlaksana acara yang menyenangkan seperti ini. Semoga Acara Jelajah Gizi terus diadakan setiap tahunnya dan bisa mengajak lebih banyak lagi pesertanya.