Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 Oct 2019
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 22 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 21 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 20 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 Nov 2017
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 13 May 2016
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 28 Apr 2016
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 06 Aug 2015
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 30 Mar 2017
Oleh Putri Ayu Ningrat 27 Mar 2017
Oleh Dewi Kartika Rahmayanti 27 Mar 2017
Oleh Nurhidayat 27 Mar 2017
Oleh Virgorini Dwi Fatayati 27 Mar 2017
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 24 Jul 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 09 Jul 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 05 Jun 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 11 May 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 May 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 05 Nov 2015
Oleh Sofi Mahfudz 18 Oct 2015
Oleh Nutrisi Bangsa 20 Jan 2015
Oleh Nutrisi Bangsa 11 Nov 2014
Oleh Nutrisi Bangsa 14 Jul 2014
Tanya Ahli
Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.
Lemper Makanan Pengganjal Perut
Oleh Antoko 16 Oct 2015
Lemper adalah penganan khas Jawa yang terbuat dari beras ketan dan biasanya berisi abon ayam, ikan atau abon daging yang terbungkus oleh daun pisang. Lemper ini biasanya suka dimakan sekedar mengganjal perut sebelum makan besar. Lemper juga suka disajikan di acara-acara keluarga, arisan dan sebagainya.
Sarapan lemper bisa mencegah lapar berlebih pada jam makan berikutnya. Pasalnya kandungan karbohidrat pada beras ketan putih yang mencapai 79,4 persen per butir beras ini memberi rasa kenyang lebih lama. Sedangkan daging ayam yang mengandung kalori sebesar 298 kkal per 100 gramnya bisa meningkatkan kadar energi.
Perbungkus lemper isi ayam seberat 80 gram mengandung kalori sekitar 181 kkal energi. Sedangkan kandungan lemaknya mencapai 5,7 gram, 2 gram protein dan 6 gram karbohidrat. Jika merasa kurang kenyang setelah makan lemper isi ayam, bisa minum segelas susu atau jus buah. Di Indonesia banyak sekali olahan jajanan pasar dari bahan ketan seperti lemper, yakni Peyeum Ketan, Ketan Bakar, Rengginang, Semar Mendem.
Pembuatan lemper mencakup persiapan cincang daging ayam dan menanak ketan seperti menanak nasi (bisa ditambah dengan santan). Selanjutnya, daging ayam yang sudah dicincang dibungkus dengan ketan, lalu ketan ini dibungkus lagi dengan daun pisang dalam bentuk besar memanjang bentuknya seperti lontong, selanjutnya dikukus sampai masak dan didinginkan, setelah dingin bungkusan lemper yang memanjang itu diiris-iris melintang dengan ketebalan sesuai keinginan sehingga isi cincangan daging ayam terlihat.
Dalam variasi pembuatan lemper ini sekarang sudah berubah terutama yang dikomersilkan yaitu setelah ketan masak dan diisi dengan cincang daging ayam, besar ukurannya langsung sesuai ukuran yang ditentukan kemudian digulung dengan pembungkus plastik rangkap dua bersilangan, setelah itu di isolasi dengan isolasi transparan tanpa melalui proses pengukusan dan langsung dijual hal ini untuk menghemat waktu dan biaya.
“Lemper” by Hariadhi – Karya sendiri. Licensed under GFDL via Wikimedia Commons –https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Lemper.jpg#/media/File:Lemper.jpg
Tak banyak orang tahu bahwa pada awalnya isi lemper berasal dari daging kelapa muda yang disebut gebingan. Zaman dulu harga daging sapi mahal, sehingga isi lemper terbuat dari kelapa muda yang dimasak layaknya serundeng (semacam abon dari kelapa). Seiring berkembangnya jaman, orang mengganti isi lemper dengan gilingan daging sapi atau ayam mengikuti selera masyarakat umum. Agar lebih praktis, pembuat mengganti isi dengan abon kemasan. Kini kita mengenal lemper dengan berbagai macam variasi, tak hanya dengan kemasan daun pisang, namun juga dengan kemasan plastik atau kulit lumpia. Selain dikukus namun Lemper yang sudah dibungkus daun pisang dibakar agar menambah aroma yang menggugah selera.