Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 Oct 2019
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 22 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 21 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 20 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 Nov 2017
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 13 May 2016
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 28 Apr 2016
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 06 Aug 2015
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 30 Mar 2017
Oleh Putri Ayu Ningrat 27 Mar 2017
Oleh Dewi Kartika Rahmayanti 27 Mar 2017
Oleh Nurhidayat 27 Mar 2017
Oleh Virgorini Dwi Fatayati 27 Mar 2017
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 24 Jul 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 09 Jul 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 05 Jun 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 11 May 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 May 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 05 Nov 2015
Oleh Sofi Mahfudz 18 Oct 2015
Oleh Nutrisi Bangsa 20 Jan 2015
Oleh Nutrisi Bangsa 11 Nov 2014
Oleh Nutrisi Bangsa 14 Jul 2014
Tanya Ahli
Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.
Lezatnya Ikan Bandeng Bakar
Oleh Aljohan 05 May 2013
Bulan Juli tahun 2012 lalu, seorang teman yang tinggal di Tegal, Jawa Tengah, mengundang saya dan beberapa teman semasa SMA di Yogya dulu untuk berkumpul di rumahnya. Sejak lulus SMA tahun 1986 kami hampir tidak pernah bertemu lagi, masing-masing sibuk dengan urusannya sendiri-sendiri. Pertemuan tersebut merupakan reuni kecil-kecilan.
Sejak awal, saya dan istri, yang kebetulan juga satu SMA, sangat antusias menerima undangan tersebut. Dengan penuh semangat, kami berdua berangkat naik kereta api dari Depok dan turun di stasiun Brebes. Di stasiun Brebes, seorang teman menyambut hangat kedatangan kami berdua.
Alhamdulillah pada kesempatan tersebut bisa terkumpul 8 orang teman plus keluarganya. Segala macam cerita dari mulai cinta monyet, persaingan memperebutkan rangking, kebiasaaan menyontek, kuliah hingga perjalanan hidup masing-masing kami menjadi bahan cerita utama. Seru sekali, semua kejadian yang terjadi puluhan tahun silam sepertinya baru terjadi kemarin sore.
Sebagai penutup dari pertemuan tersebut, teman saya, sang sahibul bait, mengajak semua yang hadir berkeliling di tambak bandengnya yang cukup luas dan terbentang di pesisir pantai utara Jawa.
Ikan bandeng bakar
Setelah capek berkeliling, kami langsung diajak menuju ke ruang makan. Dia telah menyiapkan hidangan khas Tegal, menu utamanya adalah ikan bandeng bakar dengan segala ubo rampenya termasuk lalapan sayur, sambal dan lain-lainnya.
Terus terang, sebenarnya saya kurang berselera menyantap hidangan tersebut. Saya pernah trauma dan tidak mau lagi makan ikan bandeng gara-garanya duri ikan yang sangat lembut tersangkut dan bertahan beberapa lama di tenggorokan saya. Setelah ngendon beberapa hari, akhirnya duri itu keluar dengan sendirinya.
Tetapi demi menyenangkan tuan rumah, saya mencicipi juga. Secuil demi secuil dan dengan penuh kehati-hatian saya cicipi ikan bakar tersebut. Ternyata lezat sekali, berbeda dengan ikan bandeng yang pernah saya santap dulu, durinya juga tidak menganggu dan mudah disisihkan. Tanpa terasa, saat itu saya langsung menghabiskan tiga potong bandeng bakar dengan ukuran sedang.
Sejak saat itu bandeng bakar menjadi salah satu makanan favorit saya. Dimana saja ada warung yang menyediakan menu bandeng bakar, saya akan mencobanya, termasuk warung makan yang ada di dekat rumah saya di Depok.
Cara mengolah bandeng bakar di warung makan tersebut cukup mudah dan sederhana. Ikan dicuci dan dikeluarkan semua isinya, setelah itu langsung dibakar di atas bara api panas dari arang batok kelapa. Agar bumbunya terasa, ikan tersebut dilumuri dengan bumbu yang telah disiapkan. Bahan bumbu tersebut terdiri dari cabe, bawang putih, jeruk dan tomat.
Jika matangnya sudah merata, maka bandeng bakar berarti sudah siap disantap. Enaknya dimakan dalam keadaan panas langsung dari pembakaran, jika dimakan dalam keadaan dingin kayaknya sudah kurang nikmat. Jangan lupa juga cocolan sambal dan lalapan sayur untuk menemaninya. Untuk sambal, warung tersebut menyediakan beberapa sambal dengan tingkat kepedasan berbeda satu sama lain, tergantung pilihan kita. Harga ikan bandeng bakar lengkap di warung tersebut juga sangat terjangkau. Untuk bandeng ukuran sedang harganya hanya 20 rupiah lengkap dengan nasinya.
Kandungan gizi
Di samping lezat, ikan bandeng ternyata juga mengandung banyak nutrisi yang sangat baik untuk dikonsumsi. Dari hasil penelusuran di internet, didapati bahwa pada setiap 100 gram ikan bandeng mengandung kalori 129cal, protein 20g, lemak 4,8 g, kalsium 20 mg, phospor 150mg, besi 2mg, vitamin A 150 SI dan vitamin B1 0,05 mg.
Ikan bandeng juga mengandung protein yang tinggi yang mudah diserap dan baik untuk dikonsumsi oleh semua usia. Selain itu, ikan bandeng juga termasuk rendah kolesterol. Ikan bandeng juga mengandung asam lemak omega-3. Asam lemak ini dapat mencegah pembekuan sel darah granul, sehingga dapat mengurangi risiko arteriosklerosis dan mencegah jantung koroner. Asam lemak pada bandeng memiliki karakteristik hipokolesterolemik yang dapat menurunkan kadar kolesterol darah. Memiliki kemampuan untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan penting untuk perkembangan otak janin juga pengembangan sistem neuron yang lain.
Rasanya yang lezat, harga yang relatif terjangkau dan kandungan gizi yang sangat dibutuhkan untuk kesehatan tubuh adalah beberapa keunggulan menu ikan bandeng, termasuk ikan bandeng bakar. Menu ini sangat layak untuk dikonsumsi!