Mie Titi, Yang Terkenang dari Makassar

Oleh Rahmi Aziza 29 Sep 2012

Setelah tinggal di Makassar untuk yang kedua kalinya, saya baru merasakan betapa nikmatnya kuliner khas kota itu.

Pertama kalinya saya menginjakkan kaki di Makassar pada saat kelas empat SD. Karena masih kecil dan memang orang tua saya tipe yang ngga suka jajan di luar, jadi saya ngga begitu tahu makanan khas di sana. Palingan tau namanya aja, tapi ngga tau rasanya kayak gimana.

Nah setelah beberapa kali pindah kota tempat tinggal, dan akhirnya kembali lagi ke kota itu, saya sudah bekerja. Karena udah punya penghasilan sendiri jadi sering makan di luar bareng temen-temen terutama pas habis gajian, berburu makanan khas Makassar.

Resep Mie Titi

Setelah lama meninggalkan Makassar, saya jadi kangen sama kuliner sanah. Cari-cari di Semarang ada ngga ya resto khas Makassar? Ada sih tapi kebanyakan cuma menyediakan hidangan macam coto, sop konro, dan es pisang ijo. Padahal kangen banget sama mie titi. Mie kering yang disiram kuah kental panas, wuiih nikmat banget deh itu. Akhirnya saya menghubungi ibu Emmy, teman yang asli sana, minta resepnya mie titi. Kalo gampang mau coba bikin. Ini dia resepnya.

Bahan:

- Mie basah dua porsi

- Bawang putih 4 siung (digeprek), bawang bombay setengah (iris tipis), merica bubuk

- Margarin

- Tepung mayzena 2 sendok

- Telur 1 butir (dkocok)

- Garam

- Ayam yang sudah direbus dan diiris-iris, udang, bakso (secukupnya)

- Sawi hijau

Cara memasak:

- Goreng mie basah sampai kering, kalau sudah simpat di tempat tertuup supaya tidak melempem

- Lelehkan margarin, tumis bawang bombay sampai layu, setelah itu masukkan bawang putih dan merica, sampai harum

- Masukkan bahan ayam, bakso, dan udang. Oseng-oseng sampai udang berubah warna.

- Masukkan sawi hijau yang sudah diiris-iris

- Tambahkan air kurang lebih dua mangkuk

- Masukkan tepung mayzena, aduk sampai mendidih

- Masukkan telur yang sudah dikocok

- Tambahkan garam sesuai selera. Kuah mie titi sudah jadi.

- Taruh mie kering di piring, tuangkan kuah panas-panas, siap disantap.

Dan taraa…. seperti gambar di samping inilah kira-kira hasilnya. Harap maklum yah potonya boleh nyomot dari internet, dulu waktu saya berhasil masak inih, belom gaul di fesbuk dan blog jadi ngga kepikiran buat narsis-narsisan gituh.

Ternyata caranya gampang banget kan, saya sudah mencobanya beberapa kali, dan Alhamdulillah, berhasil-berhasil.. *lompat-lompat. Kalo kata ayahnya thifa sih enak, tanpa intimidasi loh inih.

Kandungan Gizi Mie Titi

Saya bukan ahli gizi sih, tapi pernah lah belajar waktu SD dulu, plus browsing-browsing di internet jadi sedikit banyak tau deh.

Nih ya, kalo mie itu kan mengandung karbohidrat, bisa jadi pengganti nasi bagi kita orang Indonesia, asalkan jangan punya prinsip kalo ngga nasi ngga makan namanya, *kaya ibu saya. Karbohidrat merupakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh makhluk hidup. Berperan sebagai cadangan energi dan materi pembangun

Trus ada juga tuh ayam yang mengandung protein dan katanya ada juga kandungan vitamin A, C, juga K-nya. Udang dan telur juga mengandung protein yang tinggi loh. Protein ini fungsinya antara lain sebagai sumber energi dan membangun system imun dan kekebalan tubuh dari zat-zat asing.

Sementara itu sawi kaya akan vitamin. Sawi juga disebut-sebut memiliki komponen kimia penghambat penyakit kanker. Kadar kalsiumnya sangat tinggi bagus untuk pembentukan dan menjaga kualitas tulang.

Lumayan komplit kan kandungan gizinya, kalo bagi saya yang awam, makan mie titi itu tak ubahnya kita makan nasi lengkap dengan lauk dan sayurnya.

Asal Muasal Mie Titi

Kenapa namanya mie titi? Pertanyaan ini pernah terlintas, dan setelah browsing di internet, saya baru tahu kalo makanan ini mulanya dibuat Ang Kho Tjao untuk sesama warga tionghoa yang ketika itu dilokalisir disebuah kawasan pecinan di Makassar. Karena pemukiman itu berbaur ditengah warga pribumi, sajian Mie Kering Ang kho Tjao dengan cepat menjadi populer. Mie Kering Ang Kho Tjao menjadi sajian masyarakat umum yang paling digemari.

Setelah meninggal, resep masakannya kemudian menurun ke anak-anaknya yaitu Hengky, Awa dan Titi. Mereka masing-masing membuka kedai sendiri. Kedai milik Titi yang paling disukai, makanya nama mie kering ini kemudian diidentikan dan dikenal dengan sebutan Mie Titi.

Bagaimana dengan kuliner khas daerahmu temans? Pasti banyak juga dong yang menarik untuk digali dan dibagi gratis makanannya :D

Referensi: www.kabarkami.com, anneahira.com

Sumber gambar: www.kabarkami.com