Siang ini kebetulan saya sedang lemes - lemesnya, mungkin juga karena bawaan hamil, setelah melihat - lihat buku resep andalan, akhirnya saya menjatuhkan pilihan menu makan siang pada tahu goreng dan sambal kecap saja, tentunya dengan nasi panas. Walaupun menu sederhana, saya tetap nambah lho! Memang tahu Bandung ini spesial rasanya.
Kalau ditanya apa makanan favorit di Bandung? Sebagai orang yang bukan asli dan lahir di Bandung, dengan mantap saya akan menjawab, tahu Bandung! Tentunya di antara kekayaan kuliner khas Sunda yang bermacam - macam jenisnya itu, saya tetap memilih tahu Bandung sebagai panganan yang favorit karena kedekatannya dengan menu sehari - hari yang mudah diolah. Apalagi untuk ibu hamil seperti saya, tahu itu kecil - kecil cabe rawit, sederhana namun kaya nutrisinya. Kacang kedelai sendiri merupakan sumber protein nabati yang bagus untuk tubuh, kaya akan vitamin B, zat besi, asam folat, kalsium, potasium, dan serat.
Tahu memang terlihat sederhana, dan bisa ditemukan di mana - mana, pasar, tukang sayur, bahkan penjaja keliling dengan sepeda, motor, dan juga digotong secara tradisional. Namun tahu Bandung itu tidak hanya kaya nutrisi namun juga kaya rasa yang khas, lembut dan gurih. Semenjak pindah ke Bandung dari Surabaya sekitar 15 tahun yang lalu, saya terpesona dengan tahu Bandung ini. Kok bisa ya ada tahu seenak ini, padahal selama di Surabaya, saya makan tahu sepertinya biasa saja, cenderung asam dan agak pahit malah.
Di Bandung sendiri ada beberapa tahu yang enak. Yang pertama tentunya tahu Cibuntu yang memang sudah lama terkenal, diproduksi di kawasan Cibuntu, dan banyak dipasokkan ke pasar, toko, dan penjaja makanan, dan tahu Tauhid Lembang, tahu susu Lembang, tahu Talaga, Yun Sen, dan mungkin ada lagi yang lainnya yang saya belum coba.
Dengan adanya tahu yang enak - enak ini, saya jadi penasaran, apa sih yang membuat tahu Bandung itu enak dibanding tahu di kota - kota lain? Lalu saya meneliti berbagai sumber di internet dan menemukan satu poin penting mengenai proses pembuatan tahu yang tidak hanya terbuat dari kacang kedelai ini, namun juga pentingnya kandungan air bersih yang ternyata menjadi penentu kualitas dari tahu. Dalam seluruh proses produksi tahu, air bersih amat penting, baik untuk mencuci, merendam maupun untuk membuat sari kedelai. Dan memang konon kenapa tahu Cibuntu itu enak karena air di kawasan Cibuntu yang bersih itu menghasilkan tahu menjadi lebih baik dan tidak asam atau pahit. Tentunya tidak hanya di Cibuntu saja, hampir seluruh kawasan Bandung dikelilingi pegunungan yang menghasilkan air bersih, jadi karena pengaruh air dan juga kualitas kedelai serta proses pembuatan yang higienis, bisa menghasilkan tahu yang enak.
Tahu sendiri memiliki asal usul yang panjang, tahu atau tofu ditemukan oleh Lord Liu An dari Huai-nan Cina sekitar tahun 164 SM. Liu An adalah ilmuwan, penguasa dan ahli politik. Para ahli sejarah berpendapat bahwa kemungklinan besar Liu An melakukan pengenalan makanan non daging melalui tahu. Kemungkinan besar Liu An memadatkan tahu dengan nigari atau air laut dan menjadi kental seperti tahu saat ini. Mengenai proses pengumpalan tahu, ada teori yang mengatakan bahwa ini terjadi secara kebetulan. Bila membuat sup dari puree kedelai biasanya harus diberi bumbu. Bila sup tersebut diberi garam kemungkinan besar mengandung nigari (garam alami). Dengan adanya garam maka penggumpalan tahu segera terjadi, garam yang sengaja ditambahkan ternyata dapat menggumpalkan tahu. Para tukang masak kemudian mengambil ampas tahu, agar mendapat tahu yang lebih lembut dengan tekstur yang indah.
Teori kedua mengatakan bahwa karena karena masyarakat Cina tidak familiar dengan cara menggumpalkan susu atau proses pengumpalan secara umum, kemungkinan besar mereka belajar dari orang India di daerah Cina selatan atau dari Monggolia bagian utara Cina. Kedua negara tersebut biasa membuat gumpalan susu dan keju.
Namun, kata tofu atau tahu baru muncul pertama kali dalam sejarah Cina sekitar 800 tahun kemudian. Di prasati jaman itu dikatakan bahwa tahu dijadikan hidangan untuk para raja di dinasti jaman tersebut. Dikatakan juga bahwa Budhi Dharma, yang hidup di Cina dari tahun 500 sampai 528 telah mendirikan sekolah Chinesse Ch’an (Zen), dan dalam ajarannya memasukkan simbol tahu dalam Dharma Combat untuk memperdalam penyertaan mengenai cara-cara atau jalan Budha. Budi dharma kemudian mengagungkan dan merefleksikan tahu sebagai sumber dari sesuatu yang sederhana, sifat jujur, jalan alam pintas, dan mencerminkan warna sebagai jubah yang putih dan agung. Prasasti tertua yang menyebut tofu adalah Saiinoku, yang ditulis sewaktu Dynasti Sung (960 - 1127), lebih dari 1000 tahun setelah penemu tahu itu sendiri.
Dalam perkembangannya tahu akhirnya dibawa ke Jepang dan ke seluruh dunia oleh pedagang yang bepergian, juga termasuk ke Indonesia. Di Bandung sendiri, produsen Tahu Talaga Yun Sen menyatakan bahwa mereka adalah produsen pertama dengan pabrik yang terlama di Bandung, yaitu dari tahun 1938. Tahu Talaga memiliki tekstur lebih halus dan bermacam jenis, serta harga yang lebih mahal, namun mereka menjunjung kualitas kedelai terbaik serta tanpa pengawet. Tahu Talaga juga memiliki outlet di beberapa mall di Bandung dengan variasi menu tahu.
Jadi kalau ke Bandung jangan lupa sempatkan mencoba tahu Bandung, dan bisa dijadikan oleh - oleh juga, seperti harga tahu Cibuntu itu hanya Rp.5000 satu kantong, isi 10 biji, sangat murah, nikmat memang sederhana, walaupun dibaliknya ada proses yang cukup rumit. Semoga tulisan saya yang sederhana ini bisa menambah pengetahuan kuliner anda di Bandung dan lebih mencintai makanan Indonesia, salam dari Bandung.
oleh : Maya Melivyanti