Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 Oct 2019
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 22 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 21 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 20 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 Nov 2017
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 13 May 2016
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 28 Apr 2016
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 06 Aug 2015
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 30 Mar 2017
Oleh Putri Ayu Ningrat 27 Mar 2017
Oleh Dewi Kartika Rahmayanti 27 Mar 2017
Oleh Nurhidayat 27 Mar 2017
Oleh Virgorini Dwi Fatayati 27 Mar 2017
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 24 Jul 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 09 Jul 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 05 Jun 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 11 May 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 May 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 05 Nov 2015
Oleh Sofi Mahfudz 18 Oct 2015
Oleh Nutrisi Bangsa 20 Jan 2015
Oleh Nutrisi Bangsa 11 Nov 2014
Oleh Nutrisi Bangsa 14 Jul 2014
Tanya Ahli
Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.
SAMBAL ROA DAN DABU-DABU TEMANI MENU IKAN UNTUK MELENGKAPI KEBUTUHAN PROTEIN FASE HEALING KANKER
Oleh lestarii 06 Nov 2016
Sekitar3 bulan lalu, hasil scan menunjukkan ada sel aktif pada benjolan di kedua payudara saya. Ya…saya kanker. Saya pun berusaha konsisten melakukan proses penyembuhan.
Setelah memasuki masa healing, saya dianjurkan untuk meningkatkan asupan protein dalam menu makanan sehari-hari. Dianjurkan pula proses memasaknya tidak di goreng.
Sejak itu telor, ayam, dan ikan pun menjadi menu harian saya. Di masak kuah, ditumis, dikukus, di pecak, bumbu mangut, pepes.
Meningkatkan kekebalan tubuh dan menjaga kondisi tubuh.Saya peggemar ikan, baik Ikan laut maupun Ikan air tawar.
Alhamdulillah….jadi oke-oke sajalah ketika dianjurkan meningkatkan asupan protein dalam menu makan saya.
Salah satu pertimbangan saya memilih Ikan laut adalah karena nutrisi didalamnya, seperti :
- Serat protein pada ikan lebih mudah diserap dan dicerna tubuh daripada protein pada daging ayam dan daging sapi.
- Kandungan asam lemak tak jenuh yang tinggi, omega 3(EPA dan DHA) dapat menurunkan kadar kolesterol darah dan mengikat lemak.
- Protein dan Omega 3 (EPA dan DHA) pada Ikan Laut merangsang perkembangan otak.
- Menurunkan resiko Penyakit Degeneratif. Seperti sakit jantung koroner, Kanker, Tekanan darah tinggi.
- Kandungan mineral Selanium dalam Ikan laut mampu menjaga metabolisme tubuh.
- Banyak Vitamin A dan Vitamin B Kompleks yang sangat dibutuhkan untuk kesehatan mata, dan membantu menghasilkan energi yang sangat dibutuhkan untuk beraktivitas. Vitamin B Kompleks juga mengurangi dan mencegah migraine.
- Kaya Vitamin D yang berperan untuk menjaga kekuatan tulang.
- Vitamin B Kompleks dan kaya Zat Besi dimana keduanya juga membantu pembentukan sel hemoglobin, sehingga eritrosit juga akan terbentuk.
- membantu pembentukan hormon tubuh yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis. Bantuan dari rangsangan vitamin B kompleks mampu mempercepat pembentukan hormontersebut.Selain menggunakan vitamin B kompleks, kandungan mineral ikan laut seperti selenium juga digunakan untuk membantu pembentukan enzim serta hormon.
- Kaya yodium yang dapat mencegah penyakit gondok.
- Selenium akan membantu kinerja Vitamin E lebih optimal sehingga dapat mencegah penuaan dini.
- Kandungan mineral Fluor yang memperkuat gigi.
Luar biasa bukan Nutrisi yang dikandung Ikan laut dan manfaatnya bagi tubuh kita?
Insya Allah saling melengkapilah dengan protein dari telor, daging ayam, tahu dan tempe.
Masalahnya….
Bosan juga yah dengan cara masak yang itu itu saja.
Suatu hari saya kontak dengan teman kuliah yang sudah lama tidak bertemu. Saya jadi ingat, dulu kalau bermain atau menginap di rumahnya saya sering disuguhi masakan Sulawesi, karena kedua orangtuanya asli Gorontalo.
Yang saya ingat adalah Sambal Roa, ikan sambal dabu-dabu, juga bindhe biluhuta.
Semua saya suka. Karena saya memang suka mencoba makanan khas daerah manapun. (alasan ajah…memang dasarnya doyan makan hehehe…)
Jadilah…bosan dengan menu itu-itu saja, akhirnya saya ingin mencoba sambal Roa dan Sambal dabu-dabu untuk menu protein saya.
Pada dasarnya saya suka mencoba-coba aneka masakan. Cemplung ini itu tanpa resep. Alhamdulillah anak-anak saya suka dengan hasil masakan saya yang asal cemplung itu.
Nah…terpikirlah untuk menghidangkan masakan Ikan dengan kedua jenis sambal tersebut.
Tentunya dengan modifikasi ala saya yang senang coba-coba dan cemplung-cemplung tadi. Bahannya tidak sulit. Seperti kebanyakan sambal pada umumnya : bawang merah, bawang putih, cabe merah, cabe rawit. Yang perlu sedikit usaha adalah mencari Ikan Roa.
Karena dulu saya kalau pingin banget Sambal Roa, saya pesan ke teman kuliah itu. Dia sering dapat kirimana dari Gorontalo. Ikan Roa yang dikirim adalah ikan asap. Biasanya saya simpan di kulkas sehingga bisa untuk beberapa kali membuat Sambal Roa.
Karena sudah diasap, aromanya khas sekali. Dan itu yang bikin saya ketagihan hehehe…
Sambal dabu-dabu, biasanya dimakan dengan ikan bakar.
Untuk sambal dabu-dabu ini, pernah juga saat Gathering di Sekolah anak-anak saya dulu, ada teman dari Ambon membawakan Ikan tongkol besar-besar yang dimakan bersama nasi hangat dan sambal dabu-dabu ini….rasanya pedas-asam-segar….
Karena saya malas membakar Ikan, Jadi saya pilih mengukus Ikan. Ikannya juga sedapatnya ketika belanja di tukang sayur keliling atau di pasar saja. Saya baluri bawangputih halus, perasan jeruk nipis, jahe parut, tambahkan irisan laos & daun salam. Tempatkan pada wadah tahan panas, kukus hingga matang.
Taarraaa…. siap disantap dengan nasi panas dan sambal dabu-dabu. Jangan lupa sayur tentunya.
Mohon doa semua…semoga proses healing ini lancar. Dan saya dapat sembuh yang tak sakit lagi…aamiin…
gambar dari Pixabay