Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 Oct 2019
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 22 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 21 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 20 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 Nov 2017
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 13 May 2016
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 28 Apr 2016
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 06 Aug 2015
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 30 Mar 2017
Oleh Putri Ayu Ningrat 27 Mar 2017
Oleh Dewi Kartika Rahmayanti 27 Mar 2017
Oleh Nurhidayat 27 Mar 2017
Oleh Virgorini Dwi Fatayati 27 Mar 2017
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 24 Jul 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 09 Jul 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 05 Jun 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 11 May 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 May 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 05 Nov 2015
Oleh Sofi Mahfudz 18 Oct 2015
Oleh Nutrisi Bangsa 20 Jan 2015
Oleh Nutrisi Bangsa 11 Nov 2014
Oleh Nutrisi Bangsa 14 Jul 2014
Tanya Ahli
Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.
Sinonggi, Makanan Kenyal khas Kendari
Oleh Lenny Lim 04 May 2013
Suatu hari di awal tahun 2011, saya terbangun dari tidurku. Badan berasa remuk padam setelah perjalanan panjang dari Wakatobi. Hey dan sekarang saya ada di Kendari, ibukota provinsi Sulawesi Tenggara.
Ibu Host familyku (baca: Bunda) mengetuk pintu kamar dan mengajak makan pagi menjelang siang. Sebulan tinggal di Wakatobi, cukuplah sudah asupan tubuh dengan makanan hasil dari laut. Tebersit keinginan perutku untuk menyantap soto betawi. Sluurrrrppp…
Bunda mempersilahkan saya duduk di meja. Di depan sudah terhampar makanan yang belum familiar di mata dan mulut. Ada sebakul nasi, sayur asam, sambal, ikan goreng, ikan kuah dan seember lem!
Baru “ngeh” lem yang saya maksud adalah sinonggi, makanan khas kendari. Bunda sengaja menyiapkannya sebagai welcome food. Sinonggi berbahan dasar sagu ini memang kenyal kenyal. Oleh karena itu sebelum disajikan, akan disiram dengan air panas terlebih dahulu. Lalu dengan sigap bunda mengmbil dua sendok dan menggunakan ujungnya untuk menarik narik dan memadukannya dengan gerakan memutar mutar hingga terkumpullah segumpal sinonggi yang langsung diberikan ke piring saya.
Sinonggi disajikan sebagai pengganti nasi. Kalau makan sinonggi doang, rasanya hambar. Jadi campurkan juga lauk pauknya agar makanan ini punya rasa. Teman sepiring sinonggi biasanya adalah ikan atau sayur. Untuk menyesuaikan selera, tambahkan juga jeruk nipis dan sambal. Sluuurrrppp…
Rasanya? Hangat hangat dengan paduan kuah ikan dan sayur. Cukup segar disantap untuk makan pagi maupun siang. Sekedar tips, Jangan melahap sinonggi dengan segumpal penuh karena teksturnya yang seperti lem terkadang nyangkut di tenggorokan dan membuat saya justru kesulitan menelannya. Gleekkk!
Sinonggi dan lauk pauk pelengkapnya |
Sinonggi akan terasa lebih sedap jika disajikan ketika masih panas. Untuk menyantapnya, boleh menggunakan tangan ataupun menggunakan sendok. Jika teman teman sebelumnya sudah pernah makan papeda, kurang lebih seperti itulah sinonggi khas dari Kendari ini.
Bagi para wisatawan, tidak perlu kesulitan mencicipi sinonggi karena banyak tersedia di rumah makan di Kendari. Harganya pun bersahabat! Worth to try!
Nutrisi Bangsa
06 May 2013 08:18
Wow!! Luar biasa kaya ya kuliner kita... Sinonggi ini mirip seperti papeda ya ?