Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 Oct 2019
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 22 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 21 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 20 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 Nov 2017
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 13 May 2016
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 28 Apr 2016
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 06 Aug 2015
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 30 Mar 2017
Oleh Putri Ayu Ningrat 27 Mar 2017
Oleh Dewi Kartika Rahmayanti 27 Mar 2017
Oleh Nurhidayat 27 Mar 2017
Oleh Virgorini Dwi Fatayati 27 Mar 2017
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 24 Jul 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 09 Jul 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 05 Jun 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 11 May 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 May 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 05 Nov 2015
Oleh Sofi Mahfudz 18 Oct 2015
Oleh Nutrisi Bangsa 20 Jan 2015
Oleh Nutrisi Bangsa 11 Nov 2014
Oleh Nutrisi Bangsa 14 Jul 2014
Tanya Ahli
Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.
Tiga hari, banyak cerita (Bagian 2 - habis)
Oleh Rikardo Kaway 27 Nov 2012
Sekitar pukul 05.30 pagi saya terbangun setelah beristirahat semalaman, hari kedua perjalanan Jelajah Gizi sudah menanti. Karena masih terlalu pagi, saya pun mencoba berjalan melihat-lihat situasi dilingkungan wisma joglo tempat kami nginap, sambil menikmati segarnya udara pagi tentunya. Segarnya udara yang terasa saat saya menarik nafas seperti menunjukan sebuah isyarat bahwa memang saya sedang tidak berada di Jakarta hehehe..
Setelah 15 menit, akhirnya saya pun kembali ke wisma untuk mempersiapkan diri. Tiba di wisma saya langsung menuju kamar mandi untuk mandi. Setelah selesai mandi, saya menyempatkan diri untuk sarapan dengan menu makan yang sudah disediakan panitia. Tak lupa seluruh barang-barang yang dibawa sudah harus masuk kedalam tas karena pagi itu kita akan langsung check out dari wisma joglo. Sekitar pukul 07.00 semua peserta nampak sudah bersiap dan sudah berkumpul dihalaman depan wisma joglo untuk segera naik kedalam bus. Dengan menggunakan kaos berwarna coklat yang dikombinasikan warna merah tua hasil desain panitia, seluruh peserta nampak seragam untuk siap memulai perjalanan hari kedua J
Sebelum naik kedalam bus, para peserta disempatkan untuk foto bersama. Ini momen-momen yang memang paling disukai oleh mereka yang ingin tampil eksis didepan kamera hehehehe.. Setelah foto bersama usai, kami pun naik kedalam bus. Oh iya untuk hari kedua ini, bus yang membawa kami telah bertambah menjadi dua bus, sayangnya ukuran bus hari kedua ini agak kecil dibanding bus hari pertama yang mampu memuat seluruh peserta. Mungkin inilah alasan mengapa jumlah busnya harus dua, biar semua peserta dapat diangkut hehehe…
Tak menunggu waktu lama, perjalanan kami pun segera dimulai. Say good bye untuk wisma joglo lalu kami bergerak menuju ke tempat tujuan pertama hari itu, pasar argosari. Ya, pasar memang sengaja dipilih karena kita akan lebih banyak mengenal berbagai macam makanan khas daerah gunung kidul disana. 15 menit perjalanan, kita pun sampai dipasar argosari, peserta langsung dikumpul untuk mendapat pengarahan mengenai apa yang harus kita lakukan dari panitia. Ternyata kita para peserta akan bermain sebuah games, nama gamesnya sih saya sudah lupa hehehe.. Namun inti rules gamesnya itu peserta Jelajah Gizi yang sudah dibagi kedalam beberapa kelompok akan diberikan uang sebesar sepuluh ribu rupiah ke masing-masing kelompok, untuk kemudian ditugaskan membeli sebanyak 20 jenis belanjaan. Kelompok dengan jenis belanjaan terbanyak + waktu tercepat akan mendapatkan poin tertinggi. Games pun dimulai, saya yang berada di kelompok mbah noto ikut berusaha membantu mencari belanjaan yang diminta panitia, rada rumit juga karena belanjaan yang dimaksud tidak langsung disebut namanya, tapi hanya diberikan clue dan kita pun harus berpikir lagi apa belanjaan apa yang dimaksud. Keinginan yang besar dalam diri saya untuk dapat memberikan kontribusi kedalam kelompok dalam games ini tidak berbanding lurus dengan situasi dipasar, saya susah berkomunikasi dengan para penjual yang kebanyakan menggunakan bahasa jawa hehehehe… akhirnya saya pun hanya bisa membantu dengan membawakan hasil belanjaan yang sudah dibeli, agak mendingan dari pada tidak sama sekali hehehehe..
Setelah 30 menit, games pun berakhir dan hasil belanjaan seluruh kelompok dikumpul. Wajah para peserta pun bisa ditebak, sedikit menujukan ekspresi kelelahan dihiasi dengan keringat yang bercucuran. Proses penilaian pun berlangsung cukup heboh karena masing-masing kelompok mengklaim belanjaannya yang akan menang, ditambah dengan prof ahmad sulaiman sebagai juri membuat suasana semakin ramai. Pokoknya super sekali suasana di pasar pagi itu hehehehe… Selepas proses penjurian, seluruh peserta Jelajah Gizi segera kembali ke bus untuk melanjutkan perjalanan, namun tak afdol jika kita meninggalkan pasar argosari tanpa foto bersama, peserta pun akhirnya mendapatkan momen yang memang selalu dinantikan itu, foto bersama digerbang pasar argosari hahaha..
Perjalanan kami pun dilanjutkan menuju tempat tujuan selanjutnya yaitu desa bobung yang terletak di kecamatan patuk, kabupaten gunung kidul. Desa ini merupakan salah satu desa wisata yang cukup terkenal dengan hasil kerajinan tangan penduduknya lewat pembuatan topeng dan batik. Konon sebelum terkenal sebagai desa penghasil topeng, desa bobung hanya desa biasa yang sama seperti desa-desa lainnya yang lebih condong kepada hasil pertanian sebagai mata pencaharian mereka. Namun disekitar tahun 70-an seorang penari topeng dari desa bobung menawarkan topeng klasik buatannya ke pasaran dan ternyata sangat diminati. Setelah itu permintaan yang tinggi terus mengalir sehingga si penari topeng ini harus membuka bengkel-bengkel pembuatan topeng dan juga tempat pameran topeng untuk memamerkan hasil buatannya kepada para pengunjung yang datang. Nah setelah itu seluruh warga pun diajak untuk bersama-sama mengembangkan usaha kerajinan tangan ini hingga sekarang desa bobung pun terkenal sebagai desa penghasil topeng. Mendengar cerita seperti ini saya pun jadi paham mengapa sewaktu kami lewat dijalanan desa bobung seperti tidak ada aktifitas dari warga disana yang lalu lalang dijalanan, hal ini karena aktifitas mereka berada dirumah/dibengkel-bengkel pembuatan topeng ini. Luar biasaa J
Didesa bobung kami juga diberi kesempatan mengunjungi sebuah PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dan berbagi cerita dan hiburan untuk anak-anak kecil disana, selain itu sebuah posyandu pun tidak ketinggalan mendapat kunjungan dari tim Jelajah Gizi yang disponsori langsung oleh PT Sarihusada. Beberapa games juga dibuat didesa ini untuk para peserta jelajah gizi. Selain itu kami juga mendapat kesempatan melihat secara langsung proses pembuatan topeng dari tahap awal hingga pada tahap membatik topeng. Sungguh pengalaman yang tak akan terlupakan dalam perjalananan Jelajah gizi kali ini. Rangkaian acara didesa bobung pun ditutup dengan makan siang bersama sebelum kita melanjutkan perjalanan.
Setelah makan siang, rombongan peserta jelajah gizi pun segera kembali naik kedalam bus untuk menuju ke tempat pembuatan salah satu makanan khas gunung kidul, thiwul dan gathot yu tum yang berada di jalan pramuka, wonosari, kab.gunung kidul. Karena perjalanan kesana dari desa bobung memakan waktu kurang lebih sejam, peserta memanfaatkan waktu itu untuk tidur sejenak didalam bus. Nah, pas sesampainya di tempat thiwul dan gathot ini, gerimis air hujan telah menyambut kami hehehe.. Namun hal itu tidak menurunkan niat seluruh peserta untuk langsung menuju kedalam dapur pembuatan thiwul dan gathot ini. Untungnya letak tempat thiwul dan gathot ini hanya berada dipinggir jalan sehingga kita tidak terlalu jauh mengjangkaunya dengan berjalan kaki setelah turun dari bus. Sesampai didapur, kami pun langsung disajikan dengan proses pembuatan makanan berbahan dasar singkong ini. Cukup simple ternyata proses pembuatan thiwul ini. Singkong yang telah dijemur kemudian akan dihaluskan dan dibentuk dalam sebuah adonan. Setelah jadi lalu adonan-adonan itu akan dikukus hingga matang dan thiwul siap dihidangkan. Tidak lupa campuran parutan kelapa ditaburi diatasnya untuk menambah cita rasa thiwul tersebut. Sementara gathot sama dengan thiwul namun pembuatannya tidak perlu dengan menghaluskan singkong. Kami pun segera menyantap thiwul dan gathot yang telah disediakan diatas meja. Tidak lupa kandungan gizi dari makanan ini pun dijelaskan oleh prof ahmad sulaiman sambikl kami menyantap thiwul dan gathot ini. Konon katanya awal mula sejarah munculnya thiwul dan gathot ini ketika jaman penjajahan dulu, penduduk yang sudah kehabisan bahan makanan pokok seperti beras terpaksa mencari alternative lain dengan memanfaatkan segala sesuatu yang ada untuk bertahan hidup misalnya dengan memanfaatkan singkong untuk mengolahnya menjadi makanan, disanalah kemudian ditemukan bahwa singkong bisa juga dibuat makanan bernama thiwul dan gathot ini.. Keren!
Tidak lama setelah menyantap thiwul dan gathot, perjalanan kami pun segera berlanjut menuju tujuan terakhir kita di hari ke-2 perjalanan jelajah gizi ini. Ya, tempat yang dimaksud adalah pantai indrayanti, sebuah pantai yang berada dipesisir selatan gunung kidul. 75 menit kami habiskan untuk sampai di pantai ini sehingga saya pun memilih kembali tidur selama perjalanan menuju pantai indrayanti.
Setibanya di pantai indrayanti, hanya dalam hitungan menit seluruh peserta jelajah gizi sudah berada dibibir pantai hehehe.. ada yang langsung memilih mengabadikan beberapa sudut pantai indrayanti dengan menggunakan kamera, dan ada juga yang berusaha mengabadikan dirinya bersama pemandangan di pantai indrayani dengan melakukan foto bersama rekan-rekan jelajah gizi lainnya.
Ditemani dengan es kelapa, kami pun cukup santai menikmati hembusan angin pantai indrayanti di sore itu. Aktifitas masyarakat umum yang juga ada di pantai sore itu menambah keramaian menjelang tenggelamnya matahari. Seusai menyantap es kelapa muda, sebuah games kembali digelar panitia untuk para peserta, games kali ini terbilang cukup susah bagi para peserta yang memiliki postur badan agak tinggi. Hal ini karena para peserta harus menekukkan badannya kearah belakang ( seperti kayang) untuk dapat melewati sebuah pembatas badan yang diletakkan melintang didepan para peserta, semakin peserta mampu melewati pembatas badan tersebut, posisi pembatas tersebut akan terus diturunkan hingga diposisi paling rendah sehingga akan sulit bagi para peserta untuk dapat melewatinya. Games ini berlangsung cukup seru karena ada peserta yang gagal dengan cara-cara yang cukup lucu dan unik hehehhe.. setelah beberapa saat games pun berakhir, dan jujur sampai saat ini saya tidak mengetahui siapa kelompok yang memenangkan games yang sudah diakumulasi poinnya sejak games pagi hari di pasar argosari, hal ini karena sewaktu pengumuman pemenang saya sedang pergi ke kamar kecil (WC) hahhaha..
Setelah bermain games, kami kembali dimanjakan segarnya ikan bakar dan beberapa makanan laut lainnya seperti cumi dan udang. Sedikit dikombinasikan dengan nasi putih plus sambal kecap membuat santapan petang itu menjadi sangat sangat nikmat hmmmm sore yang tidak akan terlupakan tentunya J seusai makan seluruh peserta santai menikmati hembusan angin pantai indrayanti sambil ngobrol satu sama lain. Setelah 30 menit berlalu, kondisi saat itu memang sudah sangat gelap karena berada disekitar pukul 18.30. Kami pun segera bersiap-siap karena akan segera kembali ke Jogja. Seluruh peserta menyiapkan barang-barang bawaannya agar tidak ada yang ketinggalan. Setelah semuanya beres, bus yang membawa kami pun bertolak menuju Jogjakarta di sekitar pukul 19.00. Perjalanan ke Jogja yang memakan waktu kurang lebih 2 jam kembali membuat seluruh peserta yang berada didalam bus tertidur pulas melepas lelah.
Ketika membuka mata, yang saya lihat adalah bus kami sudah berada di jalan malioboro. Suasana yang akhirnya bisa kembali saya nikmati setelah terakhir kali datang ke Jogja 3 bulan lalu hehehe.. bus kami pun segera menuju ke hotel ibis styles yang akan menjadi tempat penginapan kita malam itu. Hotel itu letaknya tidak begitu jauh dari maliboro karena terletak dijalan dagen yang hanya berjarak kurang lebih 200 meter kearah maliboro. Kami pun sampai di hotel dan saya kebagian kamar nomor 508 bersama andre, salah satu peserta jelajah gizi yang berasal dari Jember, Jawa Timur J . Karena kebetulan malam itu adalah malam minggu, banyak para peserta yang meskipun sudah capek seharian berjalan tapi tetap saja ingin melancong kemana-mana untuk mengisi malam minggu di kota istimewa itu hehehe..
Saya hanya menjamu beberapa teman yang ingin bertemu di lobby hotel, karena sudah janji akan bertemu mereka, meskipun sudah capek saya tetap menyempatkan waktu untuk bertemu teman-teman saya yang memang tinggal di Jogjakarta itu. Setelah itu saya pun kembali ke kamar dan hoaaaaaaammmzzzzz ngantuk sudah tak tertahankan lagi, saya pun tertidur dan hari kedua perjalanan jelajah gizi berakhir.
Minggu pagi sekitar pukul 6.30 saya terbangun dan badan masih sangat malas untuk beranjak dari tempat tidur. Saya memilih untuk tidak mengikuti sarapan bersama peserta jelajah gizi lainnya di jam 07.00 karena memang masih ingin tidur hahaha.. Sekitar pukul 09.00 saya terbangun dan langsung mandi. Karena jadwalnya memang bebas, tidak heran jika seluruh teman-teman jelajah gizi lainnya sudah ada yang pergi untuk belanja oleh-oleh dan ada juga yang pergi untuk sekedar berfoto di tempat-tempat khas yang ada di Jogja. Membuka Timeline twitter saya hanya bisa melihat hashtag #JelajahGizi lalu lalang dengan foto-foto yang dishare langsung dari para peserta yang sedang berjalan entah kemana tujuan masing-masing mereka hehehe.. Saya pun segera berjalan ke depan hotel dan memesan becak untuk mengantarkan saya ke malioboro. Sesampai disana saya yang memang belum sarapan langsung mencari dulu tempat untuk sarapan, setelah sarapan, saya langsung membeli beberapa baju kaos dengan motif jogja sebagai oleh-oleh. Tidak lupa bakphia pathok khas jogja pun saya jadikan oleh-oleh untuk dibawa ke Jakarta. Setelah berjalan-jalan waktu pun sudah menunjukan pukul 10.15 dan saya harus segera kembali ke hotel karena kita akan check out di pukul 11.30 nanti. Kembali dengan menggunaka becak saya kembali menuju hotel dan sesampainya di hotel para peserta yang lain nampaknya sudah siap. Saya segera bergegas ke kamar untuk mempersiapkan semua barang-barang dan segera turun ke bawah untuk naik kedalam bus.
Menurut sususan jadwal yang tertera dibuku panduan, setelah check out kami akan segera menuju ke bale raos resto. Sebuah rumah makan yang berada di daerah kraton Jogja. Rumah makan ini merupakan rumah makan yang memang sengaja dibuat agar dapat memperkenalkan berbagai keunikan makanan khas Jogja yang dikelola langsung oleh Permaisuri Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Sesampai disana, kami pun segera menuju ke dalam bale raos resto ini. Lumayan banyak juga pengunjung umum yang datang berkunjung kesana, ada diantaranya beberapa turis asing. Kami pun segera mengambil tempat duduk yang sudah disediakan. Disana memang sudah direncanakan sebuah acara bertemakan Nutritalk yang nantinya akan dihadiri juga oleh beberapa para wartawan dan rekan-rekan blogger dari Jogjakarta.
Setelah semua peserta sudah berada didalam bale raos resto, seluruh peserta diberikan kesempatan untuk makan siang terlebih dahulu sebelum memulai acara nutritalk ini.
Acara nutritalk dimulai dengan sambutan dari bapak arif mujahidin yang memberikan penjelasan kepada kita semua apa tujuan dari digelarnya rangkaian kegiatan jelajah gizi selama 3 hari berturut-turut ini. Ia menjelaskan bahwa ditiap daerah memiliki potensi pangan yang bisa kita eksplor untuk kemudian dibudidayakan secara berkesinambungan seperti halnya gunung kidul yang meskipun sering dilanda kekeringan, warga disana dapat memaksimalkan potensi pangan yang ada untuk dijadika makanan kaya gizi yang bisa membantu kebutuhan gizi harian manusia.
Setelah bapak arif selesai, ibu yeni fatmawati dari Sarihusada pun ikut menjelaskan program-program yang akan diselenggarakan PT Sarihusada dalam waktu-waktu yang akan datang untuk bisa mengajak seluruh masyarakat. Dia juga menambahkan bahwa program-program seperti nutritalk ini memang selalu rutin diselenggarakan agar masyarakat kita dapat melek gizi.
Prof ahmad sulaiman pun menutup acara nutritalk siang itu dengan menyampaikan beberapaka kandungan gizi dari makanan yang sudah dikomsumsi para peserta jelajah gizi selama 3 hari sejak di gunung kidul.
Akhirnya acara nutritalk di bale raos resto pun usai, sesi foto bersama mengakhiri seluruh rangkaian acara yang berlangsung sejak pukul 12.30 siang itu.
Kami pun segera kembali ke bus untuk mempersiapkan diri menuju bandara adi sucipto, salam-salaman untuk beberapa teman yang tidak akan ikut ke bandara pun terjadi sebelu kami naik ke bus.
Tepat pukul 14.45 kami bertolak menuju bandara dengan posisi keberangkatan ada di jam 15.45. Perjalanan kearah bandara memang agak sedikit macet karena sedang dilakukan perbaikan jalan. Saya pun seperti kembali mendapatkan situasi yang sama seperti saat mau berangkat ke Jogja 2 hari yang lalu. Namun kali ini saya bersama seluruh rombongan jelajah gizi asal Jakarta sehingga meskipun telat saya masih ada teman hehehehe…
Kami sampai di bandara tepat pukul 15.32 dan itu memang sudah waktunya boarding, untungnya sudah ada pantia yang melakukan check in untuk seluruh tiket peserta jelajah gizi jadi kami tinggal mengambil boarding pass nya saja untuk kemudian menuju ke pesawat.
15.55, pesawat kami pun akhirnya take off meninggalkan Jogja untuk kembali ke Jakarta. Perjalanan jelajah gizi ini pun akhirnya berakhir ketika kami sampai di Bandara Soekarno hatta pada sekitar pukul 17.00. Gerimis air hujan pun menyambut kepulangan kami saat turun dari pesawat. Namun dalam hati saya yang pertama adalah berterimakasih untuk Tuhan atas segala perlindunganNya selama 3 hari di Jogja. Saya pun akhirnya berpisah dengan rombongan saat keluar di pintu keluar. Akhrnya perjalanan ini pun selesai ketika saya sampai di kosan pada pukul 17.45. Terimakasih untuk tim Nutrisi Untuk Bangsa khususnya PT Sarihusada yang memberikan pengalaman berharga selama di Jogja. Meskipun Cuma tiga hari namun sangat banyak cerita yang tidak akan terlupakan #End
Nutrisi Bangsa
28 Nov 2012 08:46
Wah, terima kasih kak Rikardo... :). Jangan lupa submit di blog pribadi dan kirim linknya ke admin@nutrisiuntukbangsa.org ya