Adzan untuk Adik

Oleh olenkapriyadarsani 21 May 2015

Bagi keluarga kami, pendidikan agama sangat penting diberikan kepada anak-anak sejak usia dini. Suami saya punya prinsip, tidak perlulah anak-anak cerdas berhitung atau menulis, atau membaca sejak kecil, yang penting norma agama dan pembentukan karakter diajarkan dan diamalkan. Siapa guru terbaik dalam hal ini kalau bukan orangtua?

Kami juga bukan tipe orangtua yang mengundang guru les ke rumah. Kalau masih bisa dilakukan sendiri, bukankah lebih baik dan lebih hemat?

Mengajari anak paling baik juga dengan cara memberi contoh yang baik pula. Sejak kecil, suami saya Puput selalu membawa Oliq (sekarang 4 tahun) shalat jamaah di mushola. Ia pernah dimarahi oleh salah seorang jamaah tua yang mengatakan bahwa anak-anak sebaiknya tidak dibawa. Diih, Pak, Oliq-nya aja nggak pernah nakal! Sampai sekarang Oliq sudah terbiasa ikut papanya ke mushola.

Hal lain yang kami ajarkan sejak dini adalah menghapal Al Quran. Caranya mudah, anak diajak mengaji bersama. Alhamdulillah, di usia Oliq yang masih belum genap 4 tahun ini sudah mampu menghapal 15 surat Al Quran. Papanya sering mengajari Oliq surat-surat baru sambil bermain, atau ketika hendak tidur.

Nah, sekarang saya sedang hamil tua. Oliq sedang mati-matian belajar adzan. “Kalau Dik Ola lahir, mau adzan sama Papa,” ujarnya. Sekarang dia baru hapal iqomah, masih punya waktu 3 minggu lagi sampai lahiran. Adzan #BerduaJadiHebat!