Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 Oct 2019
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 22 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 21 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 20 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 Nov 2017
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 13 May 2016
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 28 Apr 2016
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 06 Aug 2015
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 30 Mar 2017
Oleh Putri Ayu Ningrat 27 Mar 2017
Oleh Dewi Kartika Rahmayanti 27 Mar 2017
Oleh Nurhidayat 27 Mar 2017
Oleh Virgorini Dwi Fatayati 27 Mar 2017
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 24 Jul 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 09 Jul 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 05 Jun 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 11 May 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 May 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 05 Nov 2015
Oleh Sofi Mahfudz 18 Oct 2015
Oleh Nutrisi Bangsa 20 Jan 2015
Oleh Nutrisi Bangsa 11 Nov 2014
Oleh Nutrisi Bangsa 14 Jul 2014
Tanya Ahli
Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.
Aku dan Inspirator Kecilku
Oleh Nancy Duma Sitohang 28 May 2015
Waktu kecil, saya suka menggambar. Obyeknya beraneka ragam. Salah satunya, interior rumah. Sambil menggambar, angan-angan melambung, sayalah si pemilik rumah tersebut.
Beranjak dewasa, saya mulai melupakan hobi itu karena sibuk melakukan tugas rutin. Sejak ada email, kebiasaan menghias kertas surat dengan sulur-sulur, bunga-bunga dan dedaunan berwarna-warni pun saya tinggalkan. Spidol dan pensil warna hanya saya gunakan untuk menandai informasi penting di buku-buku bacaan saya.
Putri saya suka menggambar. Kebersamaan dengannya saat menggambar, mengembalikan minat saya pada kegiatan menggambar. Kami main tebak-tebakan nama binatang. Saya menggambar, putri saya yang menebak, lalu sebaliknya.
Kegiatan menggambar kegemaran kami lainnya adalah “melengkapi gambar”. Putri saya menggambar satu benda, saya menambahkan ornamen-ornamen lainnya. Gambar yang dihasilkan, jadi lebih meriah dan unik! Bagaimana tidak? Saya ini generasi masa lalu yang diharuskan menggambar sesuatu itu persis dengan bentuk dan warna benda aslinya. Ya, saya terprogram menggambar realis. Warna-warna pilihan saya pun “kalem”.
Lain halnya dengan putri saya. Dia adalah “cetakan” zaman yang jauh berkembang. Tak ada batasan saat menggambar. Langit merah jambu, boleh. Di laut hanya ada seekor ikan kecil, oke. Bentuk yang abstrak, tidak masalah. Dia juga berani menggunakan warna-warna ngejreng.
Kebiasaan-kebiasaan putri saya itu tidak hanya mengembalikan daya tarik menggambar dalam diri saya. Kini, saya pun suka menggunakan warna-warna terang dan menggambar sesuka hati karena pada dasarnya kreativitas tidak mengenal batas.