Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 Oct 2019
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 22 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 21 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 20 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 Nov 2017
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 13 May 2016
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 28 Apr 2016
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 06 Aug 2015
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 30 Mar 2017
Oleh Putri Ayu Ningrat 27 Mar 2017
Oleh Dewi Kartika Rahmayanti 27 Mar 2017
Oleh Nurhidayat 27 Mar 2017
Oleh Virgorini Dwi Fatayati 27 Mar 2017
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 24 Jul 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 09 Jul 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 05 Jun 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 11 May 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 May 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 05 Nov 2015
Oleh Sofi Mahfudz 18 Oct 2015
Oleh Nutrisi Bangsa 20 Jan 2015
Oleh Nutrisi Bangsa 11 Nov 2014
Oleh Nutrisi Bangsa 14 Jul 2014
Tanya Ahli
Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.
Antara Museum dan Pameran Buku
Oleh evy sofia 15 Dec 2015
Menikmati akhir pekan setelah enam hari disibukkan dengan berbagai aktivitas merupakan saat yang paling saya tunggu-tunggu. Biasanya museum atau pameran buku yang sedang menggelar diskon besar menjadi pilihan untuk saya datangi.
Mengunjungi museum dan mereguk habis keunikan yang ditawarkan di dalamnya meninggalkan kenangan tersendiri. Tak heran bila saya cukup rajin berburu informasi tentang berbagai museum terutama yang letaknya dekat dengan kota Solo. Ketika mendapat informasi di Jogja ada DeMata Trick Eye Museum, segera saya agendakan waktu untuk ke sana.
Benar saja, di museum tersebut saya bisa menikmati suasana yang berbeda dengan kebanyakan museum lainnya. Bukan memajang benda kuno, namun tawaran untuk berfoto sepuasnya dengan gaya seekspresif mungkin di depan gambar yang memiliki ilusi tipuan mata merupakan alternatif me time yang jauh dari kata membosankan.
Bayangkan saja betapa asiknya berpose suka-suka di depan puluhan gambar besar yang tertempel rapi di dinding museum. Jadilah sekian jam berlalu dengan riang dan puluhan foto pun terabadikan dengan indah.
Bursa buku murah menjadi pilihan lain untuk mengapresiasi diri sendiri. Biasanya setelah menyelesaikan sebuah target pekerjaan besar, saya memberikan self-reward berupa kemewahan untuk memborong aneka bacaan favorit. Saya tidak pernah merasa sayang mengeluarkan rupiah untuk memindahkan buku pilihan dari toku buku ke perpustakaan pribadi di rumah.
Saya berpikir buku merupakan investasi bagi masa depan saya. Membacanya saja membuat saya merasa rileks, belum lagi bila ada lomba menulis yang menarik untuk diikuti. Nah, buku-buku inilah yang menjadi amunisi saya untuk merangkai kata menjadi artikel indah. Bentuk apresiasi diri yang sangat menguntungkan, bukan?