Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 Oct 2019
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 22 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 21 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 20 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 Nov 2017
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 13 May 2016
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 28 Apr 2016
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 06 Aug 2015
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 30 Mar 2017
Oleh Putri Ayu Ningrat 27 Mar 2017
Oleh Dewi Kartika Rahmayanti 27 Mar 2017
Oleh Nurhidayat 27 Mar 2017
Oleh Virgorini Dwi Fatayati 27 Mar 2017
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 24 Jul 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 09 Jul 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 05 Jun 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 11 May 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 May 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 05 Nov 2015
Oleh Sofi Mahfudz 18 Oct 2015
Oleh Nutrisi Bangsa 20 Jan 2015
Oleh Nutrisi Bangsa 11 Nov 2014
Oleh Nutrisi Bangsa 14 Jul 2014
Tanya Ahli
Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.
Belajar Lebih Mencintai Buah dan Sayur di Karnaval Ayo Melek Gizi 2016
Oleh arifah wulansari 10 Feb 2016
“Dek..ikut sama mama yuk, kita jalan-jalan pagi sambil lihat karnaval”,kata saya pada Tayo anak saya
“Wah..lihat karnaval? Asyik…iya aku mau ikut mama”, jawab Tayo girang.
“Tapi harus sarapan dulu pakai sayur ya..supaya saat lihat karnaval nanti badannya nggak gampang capek. Mau ya…” saya mencoba merayu Tayo untuk mau makan sayur.
Namun lagi-lagi Tayo menolak,“Aku nggak mau makan sayur maa…nasi sama lauk aja”.
Itu adalah percakapan rutin antara saya dan Tayo (6th) anak saya setiap pagi saat sarapan. Selalu saja dia tidak mau makan pakai sayur. Padahal kalau makan siang di sekolah bersama dengan teman-teman dan gurunya, Tayo mau makan pakai sayur. Entah kenapa kalau di rumah dia malah nggak mau makan sayur. Dan pagi itu sebelum saya mengajak Tayo berangkat ke Jl. Malioboro untuk menghadiri acara Karnaval Melek Gizi yang diselenggarakan oleh Sari Husada dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional, lagi-lagi Tayo menolak untuk makan sayuran.
Akhirnya, saya yang menyerah. Pikir saya, ya sudahlah…yang penting Tayo mau sarapan. Lalu kami segera berangkat ke Jl.Malioboro tepatnya di halaman depan Kantor Dinas Pariwisata DIY. Kami tiba disana sekitar pukul 6.30 pagi. Ternyata suasana sudah sangat ramai. Saya segera menuju ke meja registrasi untuk melakukan daftar ulang dan mendapat goodie bag serta nomor undian. Setelah itu saya ajak Tayo dan suami untuk ikut senam pagi sambil menunggu acara funwalk dimulai.
Acara Karnaval Gizi 2016 yang diselenggarakan oleh Sari Husada pada Minggu, 31 Januari 2016 ini memang berlangsung dengan sangat meriah. Ada banyak acara seru yang berlangsung dan bisa dijadikan sebagai sarana rekreasi keluarga untuk mengisi hari libur. Selain untuk rekreasi, event ini juga sekaligus bisa dijadikan sebagai ajang edukasi gizi yang asyik dan menarik bagi keluarga khususnya untuk Tayo anak saya.
Pawai Karnaval Ayo Melek Gizi 2016 |
Funwalk yang diramaikan dengan Pawai yang menampilkan icon khas kota Jogja |
Rangkaian acara karnaval Ayo Melek Gizi 2016 ini diawali dengan kegiatan funwalk yang mengambil starting poin di halaman depan Kantor Dinas Pariwisata DIY dan finishnya berakhir di Museum Serangan Umum Satu Maret Titik Nol Kilometer Jogjakarta. Funwalk juga dimeriahkan dengan pawai yang menampilkan icon-icon khas jogjakarta seperti bergodo dan srikandi kraton, sepeda onthel, gerobak sapi, serta gunungan hasil bumi dimana semuanya dihias meriah dengan beraneka ragam buah dan sayur. Di tampilkan juga berbagai macam pesan gizi menarik yang berfungsi sebagai sarana edukasi masyarakat. Tayo tampak sangat tertarik melihat kemeriahan rombongan karnaval yang membawa beraneka ragam buah dan sayuran tersebut. Kesempatan ini tentu tidak saya sia-siakan begitu saja. Sambil mengikuti funwalk saya terus memotivasi Tayo agar ia mau lebih mencintai buah dan sayur. “Tuuh..lihat dek, semua orang suka sama buah dan sayur karena bisa bikin tubuh kita jadi sehat”, kata saya pada Tayo.
Begitu sampai di garis finish, ternyata Tayo jadi tertarik untuk mencicipi buah-buahan yang ditampilkan selama karnaval. Seorang bapak yang membawa sepeda onthel berhiaskan berbagai macam buah dan sayur dengan murah hati mempersilahkan Tayo untuk memilih buah dan sayur yang diinginkan. Lalu Tayo memilih buah rambutan. Ia senang sekali mendapatkan rambutan gratis dari Bapak pemilik sepeda onthel tersebut.
Kemudian kami segera masuk ke halaman Museum Serangan Umum Satu Maret dimana sudah disiapkan berbagai macam booth menarik yang semakin menyemarakkan kegiatan karnaval Ayo Melek Gizi 2016. Suasana tampak begitu ramai dan padat pengunjung. Saya yang sedang hamil 9 bulan, rasanya tidak sanggup jika harus mengantri di booth yang ramai peserta. Akhirnya booth yang kami datangi pertama kali adalah booth Cooking Creative Class yang masih tampak lenggang. Di booth ini anak-anak diajak untuk belajar menyiapkan sarapan sehat yang mudah dan praktis yaitu membuat Sandwich. Tayo sangat bersemangat mengikuti kegiatan tersebut. Mulai dari mengoleskan mayones, saus tomat, menata daun selada dan tomat serta menambahkan telur mata sapi, keju dan menyusunnya menjadi sandwich yang lezat, semua berhasil dilakukan oleh Tayo sendiri. Usai membuat sandwich, panitia menyediakan wadah supaya sandwich bisa dibawa pulang. Dengan gembira Tayo berkata, Ma..aku mau sarapan lagi pakai sandwich. Dan dia langsung menyantap sandwich hasil karyanya tersebut dengan lahap. Termasuk memakan selada dan tomat yang ada di dalamnya. Saya jadi heran, tumben Tayo mau makan sandwich beserta dengan sayurnya.
“Ma..enak nih..sayurnya manis”, ucap Tayo menjawab keheranan saya. “Wah..pinter Tayo mau makan sayur”, puji saya pada Tayo. “Iya ma..karena sayurnya manis ada mayonesnya. Kalau di rumah aku mau lho makan sayur pakai mayones kayak gini”, jawab tayo. Naah..akhirnya ketemu juga cara makan sayur seperti apa yang disukai oleh Tayo. Setelah Tayo selesai menghabiskan sandwichnya kami menuju ke booth refresh. Disini kami bisa minum susu segar yang disediakan oleh panitia. Tayo sampai menghabiskan susu sebanyak 3 gelas lho…hehehe.
Sesudah itu kami menuju ke booth konsultasi gizi. Setelah mengisi formulir, saya dan Tayo ditimbang berat badan dan diukur tinggi badannya. Setelah itu kami segera menuju ke meja konsultasi gizi. Saya ceritakan permasalahan saya tentang kesulitan saya dalam membiasakan Tayo makan buah dan sayur. Lalu petugas konsultan gizi memberikan solusi berupa tips seperti melibatkan anak saat menyiapkan makanan, menyajikan buah dan sayur secara lebih kreatif dan menarik serta memotivasi Tayo secara langsung agar mau makan lebih banyak buah dan sayuran. Saya juga mendapat penjelasan tentang pola konsumsi saat menyusui nanti. Berapa banyak porsi ideal untuk unsur makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayur, buah, susu, air minum, minyak dan gula yang harus saya konsumsi agar kebutuhan gizi seimbang selama menyusui nanti dapat terpenuhi dengan maksimal. Sesi konsultasi gizi ini memang sangat bermanfaat bagi saya dan keluarga. Namun sayangnya tidak disediakan sarana untuk mengecek status gizi anak. Pada saat saya minta dihitungkan status gizi Tayo masuk dalam kategori apa, ternyata panitia mengatakan tidak membawa tabelnya. Selain itu juga tidak tersedia foodmodel yang bisa membuat anak jadi lebih mudah membayangkan tentang contoh menu gizi seimbang seperti apa sih yang harus dikonsumsi setiap hari.
Usai mengunjungi booth konsultasi gizi, Tayo memang jadi bertanya pada saya, “Ma..gizi seimbang itu apa sih?” Lalu saya mengajak Tayo untuk melihat gambar piramida makanan yang tersedia tak jauh dari lokasi booth konsultasi gizi. “Gizi seimbang itu seperti ini lho dek, lihat gambarnya ada makanan pokok seperti nasi, jagung, roti, kentang, ubi. Lalu ditambah sayuran dan buah-buahan, lauk pauk seperti ayam, ikan, keju, telur. Dan ditambah minum air puth 8 gelas sehari. Gula, garam dan minyaknya sedikit aja. Makanya kita nggak boleh kebanyakan makan makanan yang manis-manis, atau yang digoreng,” saya mencoba menjelaskan secara sederhana tentang gizi seimbang kepada Tayo. “Nah, tiap hari saat kita makan, piring kita harus berisi makanan seperti yang ada di gambar ini. Ada Nasi, lauk, sayur dan buah. Kalau cuma makan nasi dan lauk saja setiap hari itu namanya belum seimbang gizinya. Nanti bikin badan jadi nggak sehat”, tambah saya untuk lebih memotivasi Tayo agar mau makan lebih banyak buah dan sayuran.
Tak lama usai saya bercerita tentang gizi seimbang pada Tayo, di panggung tampak anak-anak duduk berkumpul hendak mendengarkan dongeng. Tayo juga tertarik ingin ikut berkumpul juga. Dia langsung duduk bersama dengan anak-anak yang lain. Dongeng yang disampaikan dengan cara yang lucu dan menarik tersebut berhasil membuat anak-anak senang dan terhibur. Tayo sampai tertawa terbahak-bahak. Disela kelucuan tersebut juga disampaikan unsur edukasi seperti kebiasaan untuk bangun pagi, sarapan pagi, konsumsi makan yang bergizi serta kebiasaan rajin belajar di sekolah. Kena banget deh buat edukasi anak-anak.
Selain dongeng, masih ada banyak hiburan menarik yang ditampilkan dalam acara karnaval ayo melek gizi 2016 ini seperti dance anak-anak, acara musik yang menampilkan band lokal jogja serta undian doorprize yang mendapatkan berbagai macam hadiah menarik seperti voucher belanja, smartphone, sepeda gunung hingga TV. Tapi sayangnya saya nggak kebagian doorprizenya sama sekali.hehehe..
Kegitan Karnaval Ayo Melek Gizi 2016 yang diselenggarakan oleh Sari Husada ini memang merupakan bukti komitmen dan keperdulian Sari Husada terhadap permasalahan gizi di Indonesia. Seperti yang disampaikan oleh Ketua Pergizi Prof. Herdinsyah, dikatakan bahwa angka konsumsi buah dan sayur oleh masyarakat Indonesia masih sangat kurang. Dari standar konsumsi sayur per hari yang harusnya minimal 300 gram, baru terpenuhi sebanyak 30 gram. Sementara untuk konsumsi buah yang seharusnya 200 gram, juga belum terpenuhi secara optimal. Angka ini tentu harus diupayakan untuk terus ditingkatkan dengan cara memberikan edukasi kepada masyarakat salah satunya dengan kegiatan karnaval Ayo Melek Gizi 2016. Dengan begitu diharapkan masyarakat bisa sadar akan pentingnya konsumsi buah dan sayur yang manfaatnya sangat besar bagi kesehatan yaitu berfungsi sebagai antioksidan yang dapat menangkal penyakit kanker serta berbagai macam penyakit degeneratif lainnya. Selain kampanye tentang pentingnya konsumsi buah dan sayur, kegiatan ini juga mengingatkan saya dan keluarga tentang pentingnya melakukan aktivitas fisik secara teratur setiap hari.
Kegiatan Karnaval Ayo Melek Gizi 2016 ini memang merupakan ajang edukasi gizi yang sangat mengasyikkan untuk keluarga. Rasanya nggak rugi saya ikut hadir dalam kegiatan ini bersama dengan keluarga. Manfaatnya cukup signifikan juga lho buat Tayo. Ia jadi lebih termotivasi untuk mau makan buah dan sayur. Bahkan Tayo juga ikut berkomitmen untuk lebih banyak makan buah dan sayur dengan cara ikut membubuhkan cap telapak tangan di kanvas yang sengaja disediakan untuk mendukung aksi karnaval ayo melek gizi 2016. Walaupun dalam prakteknya tidak bisa langsung secara tiba-tiba, namun semangat untuk lebih mencintai buah dan sayur yang mulai tumbuh dalam hati Tayo bisa terus saya motivasi agar ia benar-benar mau makan buah dan sayur setiap hari sesuai dengan standar gizi seimbang yang telah ditetapkan.
Terimakasih Sari Husada telah memberi kesempatan kepada kami sekeluaga untuk ikut hadir dalam ajang karnaval Ayo Melek Gizi 2016 serta membantu saya dalam mengajarkan kepada Tayo agar lebih mencintai buah dan sayuran melalui ajang edukasi gizi yang sangat menarik.