Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 Oct 2019
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 22 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 21 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 20 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 Nov 2017
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 13 May 2016
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 28 Apr 2016
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 06 Aug 2015
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 30 Mar 2017
Oleh Putri Ayu Ningrat 27 Mar 2017
Oleh Dewi Kartika Rahmayanti 27 Mar 2017
Oleh Nurhidayat 27 Mar 2017
Oleh Virgorini Dwi Fatayati 27 Mar 2017
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 24 Jul 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 09 Jul 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 05 Jun 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 11 May 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 May 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 05 Nov 2015
Oleh Sofi Mahfudz 18 Oct 2015
Oleh Nutrisi Bangsa 20 Jan 2015
Oleh Nutrisi Bangsa 11 Nov 2014
Oleh Nutrisi Bangsa 14 Jul 2014
Tanya Ahli
Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.
Faris, Si Aktif yang Kini Suka Bercerita
Oleh Ayunin Jafar 15 Dec 2016
Faris, Si Aktif yang Kini Suka Bercerita
Meski lahir, dibesarkan dan dididik oleh ibu yang sama, namun bukan berarti anak memiliki kecerdasan dan karakteristik yang sama. Itulah yang dialami oleh putra kedua saya, Faris (6 tahun). Bukan bermaksud membandingkan, karena bagi saya semua anak itu istimewa, ini semata untuk evaluasi milestone dari tumbuh kembang Faris selama ini. Dulu kakaknya (Radit) sudah lancar berbicara ketika berusia kurang dari 2 tahun, tapi Faris di usia 3 tahun saja masih belum lancar bicara. Tapi keistimewaannya, Faris sangat aktif bergerak dan pemberani, berbeda sekali dengan kakaknya. Sayapun berpikir positif saja, keterlambatan Faris dalam masalah bicara tersebut karena dia terlalu aktif bergerak sehingga kurang konsentrasi dan fokus dalam proses meniru.
Meski begitu, saya tak mau diam dan pasrah melihat kekurangan dalam berbahasa yang dialami anak saya, Faris. Apalagi Faris juga memiliki minat untuk terus belajar dan memperkaya kosakatanya. Melalui media handphone, saya merekam percakapan ringan saat mengajari Faris berbicara, misalnya : namanya siapa, nama ibunya siapa, nama kakaknya siapa, dan beberapa pertanyaan ringan untuk merangsang kemampuan berbahasanya. Diapun antusias mendengarkan dan menirukan kata-kata saya. Tepat di usianya yang ke 4 tahun, diapun masuk ke Play group. Awal dia masuk sekolah, semuanya terlihat masih sama. Hanya beberapa perubahan kecil yang terlihat, misalnya : dia mulai mandiri dalam beberapa hal, misalnya : memakai dan melepas sepatu, merapikan tasnya, dan hal-hal kecil lainnya.
Namun di tahun 2016, ada saja kejutan demi kejutan yang membuat saya bangga dan bahagia. Faris yang dulu susah sekali bicara, kini dia jadi suka bercerita apa saja yang dia alami di sekolahnya. Bahkan gurunya juga memuji Faris karena hafalannya sangat kuat dan dia suka membantu teman-temannya menghafal doa di kelas. Alhamdulillah, milestone tumbuh kembang Faris di tahun 2016 sangat membahagiakan. Semoga di tahun 2017 nanti, akan lebih banyak lagi pencapaian Faris. Aamiin Ya Rabb!