Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 Oct 2019
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 22 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 21 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 20 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 Nov 2017
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 13 May 2016
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 28 Apr 2016
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 06 Aug 2015
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 30 Mar 2017
Oleh Putri Ayu Ningrat 27 Mar 2017
Oleh Dewi Kartika Rahmayanti 27 Mar 2017
Oleh Nurhidayat 27 Mar 2017
Oleh Virgorini Dwi Fatayati 27 Mar 2017
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 24 Jul 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 09 Jul 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 05 Jun 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 11 May 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 May 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 05 Nov 2015
Oleh Sofi Mahfudz 18 Oct 2015
Oleh Nutrisi Bangsa 20 Jan 2015
Oleh Nutrisi Bangsa 11 Nov 2014
Oleh Nutrisi Bangsa 14 Jul 2014
Tanya Ahli
Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.
Ketika Anakku Jadi Sang Peniru
Oleh anis khoir 18 Dec 2016

Serasa baru kemarin bisa melihat dan mencium Hazwan untuk pertama kali setelah proses persalinan yang melelahkan. Kemudian berlanjut sampai usia hazwan sekarang 1,5 tahun, ada saja hadiah berupa tumbuh kembangnya yang membuat kami semakin bersyukur. Terlebih tahun 2016 Baby Wan mengalami fase tumbuh kembang lebih dari harapan. Setelah pada usia tepat satu tahun bisa berjalan, kemudian berbicara meski hanya tiap ujung kata dan sekarang yang bikin kami bahagia sekaligus waspada adalah tahap menirunya.
Anak bukan miniatur orang dewasa tetapi apa yang dilakukan orang dewasa akan ditirunya. Seolah kami orang tuanya terutama, menjadi contoh berjalan bagi Hazwan. Apapun yang kami lakukan baik sadar atau tanpa sadar, entah itu baik atau buruk menjadi sesuatu yang menarik bagi Hazwan ditiru dan diikuti. Dan sifat menirunya itu membuat kami lebih berhati- hati dalam berbicara dan berperilaku. Pernah suatu ketika kami dibikin kaget karena memanggil ayahnya dengan “Mas”, panggilan saya sehari- hari pada suami. Tak hanya itu, jika sang ayah memperbaiki suatu benda, Hazwan akan mengamati dan selanjutnya akan menirukannya. Bahkan suatu hari yang membuat kami bangga sekaligus terharu yaitu ketika menemukan sajadah, kemudian Hazwan berdiri diatasnya dan menirukan gerakan sholat
Tidak mengkawatirkan jika yang ditiru adalah hal baik dan tak berbahaya. Akan lain ceritanya jika kebalikannya. Bagaimanapun seorang anak belum mempunyai filter bagi dirinya, sehingga apa yang dilihat adalah yang dilakukan. Untuk itu kami menjadi sangat hati- hati terutama jika yang kami lakukan berhubungan dengan benda tajam atau sesuatu yang berbahaya yang bisa saja ditirukan Hazwan tanpa sepengetahuan.
Sekarang Hazwan menjadi motivasi kami untuk belajar dan konsisten melakukan hal baik serta berhati- hati dalam tindakan. Pepatah mengatakan “Bapak kencing berdiri anak kencing berlari” apapun yang dilakukan orang tua akan ditiru anaknya. Dan alangkah indahnya dalam fase meniru ini mendapatkan stimulasi teladan yang baik sebagai bekal perkembangan tahap selanjudnya.