Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 Oct 2019
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 22 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 21 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 20 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 Nov 2017
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 13 May 2016
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 28 Apr 2016
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 06 Aug 2015
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 30 Mar 2017
Oleh Putri Ayu Ningrat 27 Mar 2017
Oleh Dewi Kartika Rahmayanti 27 Mar 2017
Oleh Nurhidayat 27 Mar 2017
Oleh Virgorini Dwi Fatayati 27 Mar 2017
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 24 Jul 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 09 Jul 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 05 Jun 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 11 May 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 May 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 05 Nov 2015
Oleh Sofi Mahfudz 18 Oct 2015
Oleh Nutrisi Bangsa 20 Jan 2015
Oleh Nutrisi Bangsa 11 Nov 2014
Oleh Nutrisi Bangsa 14 Jul 2014
Tanya Ahli
Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.
Mendaki Sejak Dini
Oleh Ari Kuncoro 22 May 2015
SAAT ini kegiatan mendaki gunung semakin digemari masyarakat. Tapi pernahkah anda merasa kecewa ketika berada di atas gunung, banyak sekali ditemukan sampah. Alih-alih pemandangan indah yang anda dapatkan, justru sampah yang berserakkan merusak latar belakang ketika anda melakukan selfie di lereng gunung.
Siapa pun yang pergi ke gunung, tanpa terkecuali, harus bisa mengurus sampahnya masing-masing. Tapi masih ada saja pendaki gunung yang harusnya mencintai lingkungan, dengan enaknya membuang sampah sembarangan. Jika anda seorang pendaki, saya yakin anda tidak akan berbuat hal seperti itu.
Berangkat dari kekecewaan tersebut, saya mengajak keponakan saya yang masih duduk di Taman Kanak-Kanak untuk belajar mencintai lingkungan dengan aktivitas pendakian. Mengingat usia keponakan saya yang masih belia, tentunya bukit di kampung halaman cukup kami jadikan tempat ajang latihan.
Kami memilih bukit Watu Pecah yang terletak di desa Ambulu-Jember, Jawa Timur. Aktivitas liburan berdua kami semakin hebat karena keponakan saya ternyata menyukai aktivitas di luar ruangan. Sambil mendaki hingga ke puncak bukit, sengaja saya “cuci otak” keponakan saya untuk tidak membuang sampah sembarangan. Saya ajarkan kepada keponakan bagaimana dia harus menjaga aliran sungai tetap bersih, mencintai tumbuh-tumbuhan, juga menjaga keselamatan diri selama berada di alam.
Mengenalkan kecintaan terhadap lingkungan dengan terjun langsung ke alam, sangat dibutuhkan sejak dini. Selain mendapatkan kegiatan yang super menyenangkan, ketika anak-anak dewasa nanti akan terpatri di dalam dirinya bahwa kebersihan lingkungan sangatlah penting.