Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 Oct 2019
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 22 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 21 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 20 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 Nov 2017
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 13 May 2016
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 28 Apr 2016
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 06 Aug 2015
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 30 Mar 2017
Oleh Putri Ayu Ningrat 27 Mar 2017
Oleh Dewi Kartika Rahmayanti 27 Mar 2017
Oleh Nurhidayat 27 Mar 2017
Oleh Virgorini Dwi Fatayati 27 Mar 2017
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 24 Jul 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 09 Jul 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 05 Jun 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 11 May 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 May 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 05 Nov 2015
Oleh Sofi Mahfudz 18 Oct 2015
Oleh Nutrisi Bangsa 20 Jan 2015
Oleh Nutrisi Bangsa 11 Nov 2014
Oleh Nutrisi Bangsa 14 Jul 2014
Tanya Ahli
Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.
Pentingnya Mengukur Berat Badan Secara Berkala untuk Mewaspadai Berat Badan Kurang
Oleh Diah Kusumastuti 23 Mar 2017
Anak pernah mengalami berat badan kurang bukan berarti dia tidak akan tumbuh sehat. Begitulah salah satu kesimpulan yang saya dapatkan dari pengalaman selama membersamai tumbuh kembang anak pertama saya, Faiq, yang tanggal 2 April 2017 nanti insya Allah genap berusia 7 tahun.
Teringat dulu saat usianya masih balita, saya rajin datang ke Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) untuk menimbang berat badannya. Ternyata, Faiq beberapa kali mengalami penurunan berat badan. Sedih rasanya kalau mengetahui berat badannya turun, entah itu satu ons, dua ons, hingga setengah kilo dalam sebulan.
Faiq memang anak yang picky eater (suka pilih-pilih makanan) sehingga agak susah untuk urusan makan. Jadi tidak heran jika badannya agak kurus. Ketika saya tanyakan kepada petugas Posyandu tentang penurunan berat badannya tersebut, beliau menerangkan bahwa selama kurva yang terbentuk dalam KMS (Kartu Menuju Sehat) dari hasil pengukuran berat badan masih dalam garis hijau, maka anak masih tergolong sehat. Faiq ternyata sehat, karena berat badannya relatif terus naik secara berkala mengikuti garis hijau (garis pertumbuhan), meski sekali-dua kali turun.
Akan menjadi berbahaya jika berat badannya kurang, yaitu diindikasikan dari keluarnya kurva dari garis hijau dalam KMS. Nah, untuk mewaspadai hal itu, sesuai petunjuk petugas Posyandu saya pun memperbaiki pola makan Faiq. Saya takut jika sampai berat badannya kurang. Saya pun mencoba mengubah menu makan untuk Faiq, memberikan camilan sehat, atau memperbanyak aktivitas fisik untuk meningkatkan nafsu makannya.
Alhamdulillah, Faiq tumbuh sehat meski sempat mengalami berat badan yang hampir kurang. Apalagi Faiq semakin besar semakin aktif, sehingga dia cepat lapar dan suka ngemil. Hehehe.
Ternyata memang penting mengukur berat badan anak (juga tinggi badan dan lingkar kepala) secara rutin setiap bulannya. Karena dari sanalah kita bisa mengontrol tumbuh kembang anak, termasuk untuk selalu mewaspadai jika berat badan mereka kurang. Karena jika berat badan anak kurang, dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak menjadi tidak optimal.