Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 Oct 2019
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 22 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 21 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 20 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 Nov 2017
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 13 May 2016
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 28 Apr 2016
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 06 Aug 2015
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 30 Mar 2017
Oleh Putri Ayu Ningrat 27 Mar 2017
Oleh Dewi Kartika Rahmayanti 27 Mar 2017
Oleh Nurhidayat 27 Mar 2017
Oleh Virgorini Dwi Fatayati 27 Mar 2017
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 24 Jul 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 09 Jul 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 05 Jun 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 11 May 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 May 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 05 Nov 2015
Oleh Sofi Mahfudz 18 Oct 2015
Oleh Nutrisi Bangsa 20 Jan 2015
Oleh Nutrisi Bangsa 11 Nov 2014
Oleh Nutrisi Bangsa 14 Jul 2014
Tanya Ahli
Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.
Tantrum, bagian dari milestone perkembangan emosi Arsyad
Oleh ayuanggarini 23 Dec 2016
Arsyad sekarang ini menginjak usia 1 tahun 7 bulan. Sudah bisa komunikasi dua arah dan hal yang mengejutkan adalah dia sedang memasuki fase tantrum. Apa sih tantrum itu ? Tantrum(atau tantrum temper) adalah ledakan emosi, biasanya dikaitkan dengan anak-anak atau orang-orang dalam kesulitan emosional, yang biasanya ditandai dengan sikap keras kepala, menangis, menjerit, berteriak.
Yang saya perhatikan Arsyad kalau tantrum lebih dominan ke menjerit dan menangis. Tentunya tantrum ini ada penyebabnya. Biasanya saat ia mulai mengantuk tapi dia masih ingin terus bermain, mulai deh semuanya jadi serba salah dan marah-marah sendiri. Hal lainnya yaitu saat ia bermain ada hal yang tidak bisa dia lakukan biasanya dia jadi marah-marah, dan ketika dilarang karena bermain benda berbahaya.
Lalu bagaimana saya mencoba mengatasinya? Hal yang pertama saya lakukan adalah melihat apa penyebab tantrumnya lalu mencoba untuk mencegahnya. Contohnya ketika ia mengantuk tapi masih mau bermain, saya membuat pilihan dan mulai rajin bernegosiasi dengan Arsyad, menawarkan apa ia mau bermain atau tidur? Kalau sedang berpergian saya selalu stock biskuit cemilannya agar saat lapar dan kondisi macet di jalan dia tidak tantrum.
Hal lainnya yang saya lakukan ketika ia tantrum adalah mencoba untuk tenang. Bisa dibayangkan ketika ia sedang tantrum dengan luapan emosi yang tinggi lalu saya ikut-ikutan emosi juga dampaknya adalah anak jadi susah untuk tenang. Biasanya saya ikutan duduk, pandangan mata sejajar sama dia, dan saya hanya diam saja melihat dia marah-marah. Saya suka bilang ke Arsyad “kalau sudah tenang peluk bunda ya” dan biasanya butuh waktu sekitar 10 menit dia sampai kepelukan saya dalam keadaan tenang.
Saya ingin dia mengenal emosi dalam dirinya, saya juga ingin dia bisa merasakan kecewa, marah, kesel agar kelak saat dewasa dia bisa mengontrol emosinya dengan baik. Masa tantrum ini merupakan tahapan normal yang dialami anak usia batita, dengan penanganan yang tepat anak-anak pasti