Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 Oct 2019
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 22 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 21 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 20 Apr 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 Nov 2017
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 13 May 2016
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 28 Apr 2016
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 06 Aug 2015
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 30 Mar 2017
Oleh Putri Ayu Ningrat 27 Mar 2017
Oleh Dewi Kartika Rahmayanti 27 Mar 2017
Oleh Nurhidayat 27 Mar 2017
Oleh Virgorini Dwi Fatayati 27 Mar 2017
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 24 Jul 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 09 Jul 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 05 Jun 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 11 May 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 May 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 05 Nov 2015
Oleh Sofi Mahfudz 18 Oct 2015
Oleh Nutrisi Bangsa 20 Jan 2015
Oleh Nutrisi Bangsa 11 Nov 2014
Oleh Nutrisi Bangsa 14 Jul 2014
Tanya Ahli
Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.
Nutrichat: Pentingnya menyiapkan dana pendidikan si kecil
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 27 Jul 2017
Sahabat nutrisi,
Pendidikan untuk anak harus dipersiapkan sebaik mungkin agar tidak terputus di tengah jalan. Sebaiknya persiapan tersebut mulai dilakukan sejak si kecil masih dalam kandungan.
Nutrisi Untuk Bangsa mengadakan tanya jawab dengan Onie Sofyan, seorang blogger investasi, untuk membahas perencanaan pendidikan untuk anak.
Menurut Onie, selain menabung, kita dapat memulai investasi. Investasi merupakan hal penting yang dapat digunakan untuk biaya pendidikan anak. Setiap orang tua menginginkan anaknya mendapat sekolah yang baik dan pendidikan yang tinggi. Padahal semua itu membutuhkan dana yang tidak kecil. Dengan investasi yang tepat, dan dilakukan sejak dini, orang tua tidak usah takut bermimpi untuk dapat menyekolahkan anak, bahkan sampai ke luar negeri.
Onie menyarankan agar perencanaan biaya pendidikan dilakukan sejak awal, bahkan jika perlu dilakukan sebelum anak lahir.
Karena semakin awal kita berinvestasi, maka nilai investasi yang dapat kita sisihkan untuk biaya pendidikan anak menjadi semakin kecil. Jadi orang tua tidak merasa berat untuk berinvestasi dan tidak takut kekurangan dana dengan persiapan biaya pendidikan yang dimulai sejak awal.
Pentingnya perencanaan untuk biaya pendidikan anak disebabkan karena inflasi pendidikan berkisar antara 10 - 20 persen. Cukup besar, bahkan lebih besar dari kenaikan gaji dan inflasi barang kebutuhan pokok.
Dengan berinvestasi untuk biaya pendidikan sejak awal, otomatis biaya yang ditanggung dapat dicicil, dan akan menjadi tidak memberatkan. Bayangkan jika mendadak harus mengumpulkan dana puluhan bahkan ratusan juta untuk biaya sekolah, sejak SD hingga kuliah.
Yang perlu diperhatikan untuk membuat rencana pendidikan untuk si kecil, menurut Onie, di antaranya adalah:
Di mana akan berinvestasi, karena setiap sekolah berbeda biayanya, baik uang masuk sampai uang bulanan.
Jangka waktu, karena berhubungan dengan jenis instrumen investasi yang cocok dan besaran investasi.
Selebihnya merupakan masalah teknis, seperti jurusan yang akan diambil. Biaya kuliah di Fakultas Kedokteran berbeda dengan di Fakultas Teknik. Begitu juga jika ingin kuliah di luar negeri.
Besaran penghasilan yang disisihkan untuk investasi bagi biaya pendidikan anak sangat tergantung dengan kemampuan keuangan masing-masing individu. Jangan sampai kita mengutamakan investasi, tetapi kebutuhan lain terbengkalai. Tetapi idealnya antara 10 sampai 20 persen penghasilan, jika bisa lebih besar dari itu maka lebih baik.
Asuransi, tabungan atau investasi (reksadana atau saham, mana yang lebih bagus?
Saat ini banyak tawaran asuransi pendidikan, namun menurut Onie asuransi bukanlah instrumen investasi, asuransi adalah proteksi. Jika kita membutuhkan asuransi untuk kesehatan dan proteksi jiwa, maka kita harus memiliki asuransi. Tetapi asuransi bukanlah investasi.
Tetapi, menurut Onie, pilihannya tergantung pada beberapa hal. Misalnya saja jangka waktu, berapa lama anak akan masuk sekolah, karena akan ada korelasinya dengan jenis investasi yang pas.
Perhatikan juga berapa besar dana yang dibutuhkan dan berapa besar kemampuan berinvestasi, juga untuk menentukan instrumen investasi yang tepat.
Pertimbangkan profil risiko, misalnya suka atau tidak suka dengan saham, sehingga tidak perlu berinvestasi di bidang saham.
Faktor usia juga menentukan, jika orang tua masih muda, di bawah 50 tahun, maka saham atau reksadana merupakan bentuk yang pas.
Yang terpenting kita paham investasi untuk pendidikan anak.
Bagaimana memilih saham sebagai tabungan pendidikan anak?
Perhatikan jangka waktu, sekurangnya investasi untuk pendidikan dilakukan selama lebih dari 5 tahun, lebih lama maka lebih baik.
Jangan mudah terpancing dengan berita yang mengatakan IHSG anjlok dan sebagainya. Carilah saham yang namanya kita kenal, conton Unilever, Indofood, Bank Mandiri dan sebagainya.
Periksalah saham yang grafiknya cenderung meningkat. Juga periksa apakah saham yang kita pilih rata-rata kenaikannya dapat menghasilkan berapa banyak keuntungan setiap tahunnya.
Onie tidak merekomendasikan menabung dengan cara membeli perhiasan emas. Hal ini disebabkan karena perhiasan mengandung ongkos pembuatan yang akan membuat kita merugi sampai sebanyak 30 persen ketika akan menjualnya. Belilah emas batangan atau logam mulia jika tetap ingin berinvestasi dengan emas