Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 09 Mar 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 Jan 2020
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 01 Nov 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 15 Aug 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 23 Nov 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 10 Nov 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 06 Nov 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 24 Jul 2020
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 25 Sep 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 24 Sep 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 30 Jul 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 01 Jun 2018
Tanya Ahli
Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.
Bahaya Kafein Saat Kehamilan
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 15 Apr 2016
Sahabat nutrisi,
Nasihat untuk mengurangi, bahkan menghindari, kafein selama kehamilan sudah kita ketahui. Akan tetapi, apa sebenarnya bahaya kafein jika dikonsumsi ibu hamil, terutama pada trimester awal? Yuk, simak beberapa akibat yang dapat ditimbulkan kafein.
- Denyut jantung meningkat. Kafein menyebabkan sistem saraf pusat bekerja keras, bahkan saat seharusnya pusat saraf ini beristirahat. Akibatnya dibutuhkan suplai oksigen yang berlipat, sehingga jantung dipaksa bekerja ekstra agar dapat memompa darah lebih kencang. Ini yang menyebabkan denyut jantung meningkat.
- Stress, diakibatkan karena peningkatan denyut jantung, sehingga ibu hamil menjadi lebih gelisah. Ditambah pula dengan peningkatan rasa cemas karena kehamilan itu sendiri. Padahal ibu hamil yang mengalami stress dapat dirasakan janin yang dapat mempengaruhi perkembangan janin.
- Anemia. Kafein mengandung senyawa fenol yang dapat mengakibatkan tubuh sulit menyerao zat besi, padahal ibu hamil sangat membutuhkan zat besi.
- Insomnia.
- Radang lambung. Peningkatan asam lambung yang cepat akibat kafein dapat menyebabkan radang lambung
- Dehidrasi, sifat diuretik dalam kafein menyebabkan peningkatan kebutuhan buang air kecil, sehingga ibu hamil berisiko menderita dehidrasi.
- Air ketuban kurang. Akibat dehidrasi yang dialami ibu hamil, maka air ketuban yang penting untuk menjaga posisi janin dalam rahim berisiko mengalami pengurangan.
- Risiko keguguran. Sistem metabolisme janin yang masih belum berkembang menyebabkan sulit mencerna kafein, sehingga dapat terjadi pengencilan plasenta atau vasokonstriksi. Akibatnya, suplai oksigen dan zat gizi makanan akan berkurang, sehingga perkembangan janin terhambat bahkan terhenti dan menyebabkan keguguran, atau bayi lahir dengan berat badan yang sangat rendah.
Dengan mengetahui bahaya mengonsumsi kafein saat kehamilan, sudah seharusnya ibu hamil mengurangi, bahkan menghentikan konsumsi kafein. Agar ibu sehat dan bugar, serta janin dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat.