Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 09 Mar 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 Jan 2020
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 01 Nov 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 15 Aug 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 23 Nov 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 10 Nov 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 06 Nov 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 24 Jul 2020
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 25 Sep 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 24 Sep 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 30 Jul 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 01 Jun 2018
Tanya Ahli
Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.
Deteksi Penyakit Jantung Bawaan di Masa Kehamilan
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 25 Sep 2021
Cacat jantung bawaan atau penyakit jantung bawaan (PJB) merupakan masalah struktural pada jantung yang ada sejak lahir, baik yang diturunkan atau disebabkan oleh lingkungan.
Dikutip dari laman American Pregnancy, jantung bayi mulai berkembang lebih awal dan mulai berdetak pada 22 hari setelah pembuahan di dalam kandungan. Antara hari 22 dan 24, jantung mulai menekuk ke kanan dan melipat dirinya menjadi satu lingkaran. Pada hari ke 28, tabung ini memiliki bentuk seperti halnya jantung pada umumnya, dengan struktur bilik dan pembuluh darah.
Selama masa perkembangan inilah cacat struktural dapat terjadi. Cacat ini dapat mempengaruhi berbagai bagian jantung serta bagaimana fungsinya. Cacat jantung bawaan dapat mengganggu aliran normal darah melalui jantung. Cacat tersebut dapat menyebabkan aliran darah melambat, menuju ke arah yang salah, pergi ke tempat yang tidak seharusnya, atau mungkin menghalangi aliran darah sepenuhnya.
Pertanyaan berikutnya adalah, apakah mungkin untuk mendeteksi cacat jantung bawaan sebelum bayi lahir? Faktanya, banyak kelainan jantung yang dapat dideteksi sebelum lahir melalui penggunaan jenis sonografi khusus yang disebut ekokardiografi janin.
Dikutip dari laman March of Dimes, dalam hal ini, gelombang suara (juga disebut gema janin) digunakan untuk membuat gambar jantung bayi. Dokter dapat menggunakan informasi dari ultrasound ini untuk mendiagnosis kondisi dan mengembangkan rencana perawatan. Ibu hamil dapat melakukan tes ini pada sekitar 18 hingga 24 minggu kehamilan.
Ibu hamil mungkin memerlukan ekokardiogram janin bila dokter menemukan kemungkinan masalah, seperti irama jantung yang tidak normal pada bayi selama USG, atau janin memiliki kondisi genetik atau kromosom, seperti sindrom Down, yang mungkin terkait dengan penyakit jantung bawaan.
Terkait dengan deteksi penyakit jantung bawaan di masa kehamilan, Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) pernah melakukan studi pada tahun 2013, yang diterbitkan di jurnal Prenatal Diagnosis, berfokus pada ibu dari bayi dengan cacat jantung bawaan.
Studi itu mengamati waktu ketika ibu menerima diagnosis penyakit jantung bawaan bayinya - apakah itu selama kehamilan atau setelah bayi lahir. Peneliti dari CDC dan National Birth Defects Prevention Study (NBDPS) menemukan bahwa 15% wanita melaporkan bahwa mereka pertama kali mengetahui tentang cacat jantung bawaan pada janin selama kehamilan (disebut diagnosis prenatal).
Para ahli CDC mengatakan diagnosis penyakit jantung bawaan pada janin di masa kehamilan untuk mengurangi komplikasi serius setelah bayi lahir. Temuan penelitian ini juga diharapkan membantu penyedia layanan kesehatan mengidentifikasi peluang ibu hamil untuk mendapatkan akses pada skrining prenatal terkait penyakit jantung bawaan janin di masa kehamilan.
Para ibu hamil yang mengetahui diagnosis PJB pada janin menurut studi CDC biasanya adalah mereka menderita diabetes tipe 1 atau 2, memiliki riwayat keluarga dengan PJB, mengandung anak kembar, atau janin memiliki kelainan jantung yang lebih kompleks atau cacat lahir lainnya selain PJB
Pertanyaan selanjutnya adalah apakah kelainan jantung bawaan dicegah? Sayangnya, para ahli mengatakan bahwa sebagian besar cacat jantung bawaan tidak dapat dicegah. Namun calon ibu dapat menjalankan sejumlah hal untuk mengurangi risiko cacat jantung bawaan, misalnya melakukan janji prakonsepsi dengan penyedia layanan kesehatannya terutama jika dia memiliki kondisi kesehatan kronis, diabetes atau gangguan kejang.
Dikutip dari American Pregnancy, selama janji temu ini, dia dapat mendiskusikan hal-hal seperti jenis suplemen makanan apa yang harus dikonsumsi dan kebutuhan serta keamanan vaksin Rubella. Calon ibu disarankan menghindari zat-zat seperti alkohol, tembakau dan obat resep atau tanpa resep yang tidak perlu tanpa berkonsultasi dengan dokter.
Penelitian terus dilakukan untuk menguak misteri penyebab dan pengobatan cacat jantung bawaan. Banyak jenis cacat jantung bawaan dapat diperbaiki. Dalam banyak kasus, cacat jantung ini tidak akan memiliki efek jangka panjang pada kesehatan atau aktivitas anak dan bahkan tidak dapat diidentifikasi sampai dewasa.
Semoga informasi ini berguna ya Bunda.
Referensi
https://www.marchofdimes.org/complications/congenital-heart-defects.aspx
https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/birth-defects/congenital-heart-defects/
https://www.cdc.gov/ncbddd/heartdefects/features/prenatal-diagnosis.html