Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 09 Mar 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 Jan 2020
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 01 Nov 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 15 Aug 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 23 Nov 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 10 Nov 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 06 Nov 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 24 Jul 2020
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 25 Sep 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 24 Sep 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 30 Jul 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 01 Jun 2018
Tanya Ahli
Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.
Hamil Di Usia 40 Tahun
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 19 Oct 2015
Sahabat nutrisi,
Karena satu dan lain hal, ada beberapa perempuan yang mengalami kehamilan ketika usianya sudah mencapai 40 tahun atau lebih. Banyak pendapat yang menyatakan bahwa kehamilan di atas usia 40 tahun memiliki risiko yang cukup tinggi. Hal itu bisa jadi benar. Karenanya calon ibu harus memahami apa saja tantangan kehamilan di usia ini, agar ibu dapat mempersiapkan diri.
Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan ibu yang hamil di atas usia 40 tahun:
- Risiko melahirkan bayi dengan cacat fisik atau mental lebih besar karena kualitas kromosom dan sel telur yang tidak sebaik di usia muda.
- Sulit melahirkan normal karena elastisitas panggul berkurang, serta rongga panggul dan otot-ototnya yang sudah melemah
- Sebagian besar persalinan dilakukan dengan cara operasi caesar.
- Rentan berbagai komplikasi seperti placenta previa, pre-eklampsia, dan diabetes
- Kemungkinan mengalami keguguran cukup besar
- Jarak usia anak dengan orangtua jauh.
- Kekuatiran akan gagal, memberikan tekanan besar bagi orangtua, sehingga menimbulkan kecemasan yang berlebih.
- Risiko kelelahan akibat kondisi fisik ibu yang sudah tidak muda lagi, dapat menjadi tekanan tersendiri.
- Kemungkinan akan bersikap over protective dalam mengasuh anak.
Akan tetapi, di samping berbagai risiko yang mengancam, ada juga beberapa kelebihan bagi orangtua yang memiliki anak di atas usia 40 tahun, seperti karir dan finansial yang lebih mapan, serta emosi lebih stabil.
Kendati berrisiko tinggi, dengan memperhatikan kondisi fisik dan mental, serta rajin berkonsultasi dengan dokter, kehamilan di usia tinggi ini dapat berhasil, dan ibu dapat melahirkan anak yang sehat.