Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 09 Mar 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 Jan 2020
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 01 Nov 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 15 Aug 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 23 Nov 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 10 Nov 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 06 Nov 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 24 Jul 2020
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 25 Sep 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 24 Sep 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 30 Jul 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 01 Jun 2018
Tanya Ahli
Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.
Memprediksi Persalinan Caesar
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 12 Oct 2021
Selain persalinan normal, ibu hamil juga dapat melahirkan melalui operasi yang dikenal luas dengan sebutan operasi Caesar. Pada metode Caesar, bayi dikeluarkan melalui perut ibu. Beberapa operasi Caesar direncanakan, tetapi umumnya hal ini dilakukan ketika ada masalah tak terduga terjadi selama persalinan.
Dikutip dari laman Medline Plus dan Mayo Clinic, ada sejumlah alasan mengapa persalinan Caesar dipilih daripada melahirkan secara alami. Simak dalam uraian berikut:
1. Kehamilan kembar
Kehamilan kembar atau lebih dari satu bayi umumnya menjadi kondisi yang membuat dokter memilih persalinan Caesar demi keamanan ibu dan bayi.
2. Posisi bayi tidak semestinya
Posisi bayi sungsang, menyamping, atau bahu terlebih dahulu (melintang).
3. Kesehatan bayi terancam
Selain itu operasi Caesar menjadi pilihan terbaik bila kesehatan bayi terancam jika tak secepatnya dilahirkan.
4. Persalinan macet
Persalinan terhambat atau macet atau tidak berlangsung seperti seharusnya membuat melahirkan dengan operasi Caesar dipandang sebagai pilihan dibandingkan persalinan alami. Persalinan yang terhenti mungkin terjadi jika serviks tidak cukup terbuka meskipun kontraksi kuat selama beberapa jam.
5. Masalah dengan plasenta
Posisi plasenta menutupi pembukaan serviks (plasenta previa), maka operasi Caesar menjadi prosedur yang direkomendasikan untuk melahirkan.
6. Prolaps tali pusat
Pada kejadian prolaps tali pusat, yaitu suatu kondisi di mana tali pusar atau tali pusat bayi berada mendahului kepala bayi di leher rahim (serviks). Dalam situasi ini maka persalinan Caesar menjadi pilihan aman.
7. Masalah kesehatan ibu
Ibu hamil yang memiliki masalah kesehatan, misalnya jantung atau diabetes, maka operasi Caesar mungkin direkomendasikan.
8. Infeksi herpes genital
Operasi Caesar juga dianjurkan jika ibu memiliki infeksi herpes genital aktif pada saat persalinan.
9. Obstruksi mekanik
Ibu hamil mungkin memerlukan operasi Caesar jika memiliki fibroid besar yang menghalangi jalan lahir, patah tulang panggul yang parah, atau bayi memiliki kondisi yang dapat menyebabkan kepala menjadi sangat besar (hidrosefalus parah).
Perlu diketahui, ibu hamil yang melahirkan melalui operasi Caesar memiliki peningkatan risiko masalah plasenta serta perdarahan hebat, yang mungkin memerlukan operasi pengangkatan rahim (histerektomi).
Umumnya operasi Caesar relatif aman bagi ibu dan bayi. Namun, operasi Caesar termasuk dalam operasi besar dan membawa risiko, misalnya ibu membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih dari operasi daripada melalui persalinan normal. Caesar bahkan disebut dapat meningkatkan risiko mengalami kesulitan dengan kehamilan di masa depan.
Beberapa wanita mungkin mengalami masalah saat mencoba melahirkan normal (pervaginam) di kemudian hari. Namun tak sedikit juga wanita yang bisa melahirkan secara normal setelah operasi Caesar.
Peluang Persalinan Caesar Berulang
Seperti disampaikan sebelumnya, peluang ibu untuk kembali menjalani persalinan caesar akan lebih tinggi jika pernah menjalani operasi Caesar sebelumnya. Hal ini terutama jika ibu atau janin memiliki kondisi berikut:
- Sayatan operasi Caesar sebelumnya dilakukan secara vertikal (dari bagian atas ke bagian bawah rahim).
- Riwayat mengalami robekan rahim dalam persalinan sebelumnya.
- Ibu memiliki masalah kehamilan atau kondisi medis tertentu, misalnya kelebihan berat badan dan preeklamsia (kondisi peningkatan tekanan darah disertai dengan adanya protein dalam urine. Kondisi ini terjadi setelah usia kehamilan lebih dari 20 minggu). Preeklamsia harus diberikan penanganan untuk mencegah komplikasi dan mencegahnya berkembang menjadi eklamsia yang dapat mengancam nyawa ibu hamil dan janin.
- Ukuran tubuh janin terlalu besar.
- Usia kandungan sudah melewati hari perkiraan lahir.
- Pernah menjalani lebih dari satu persalinan Caesar.
- Jarak antar persalinan sebelumnya kurang dari 18 bulan.
- Janin berada dalam posisi sungsang.
Referensi
Mayoclinic. C-section.https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/c-section/about/pac-20393655. Diakses 15 September 2021
MedlinePlus. Cesarean Section.https://medlineplus.gov/cesareansection.html. Diakses 16 September 2021