Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 09 Mar 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 Jan 2020
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 01 Nov 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 15 Aug 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 23 Nov 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 10 Nov 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 06 Nov 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 24 Jul 2020
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 25 Sep 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 24 Sep 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 30 Jul 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 01 Jun 2018
Tanya Ahli
Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.
Resiko Hamil Kesundulan
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 22 Feb 2016
Sahabat nutrisi,
Belum lagi si kecil menginjak 1 tahun, lalu Anda mendapati telah hamil beberapa minggu. Tentunya perasaan campur aduk Anda rasakan. Ada perasaan senang, tapi juga was-was meningat sang kakak masih banyak membutuhkan perhatian dan tenaga.
Yuk, kenali beberapa resiko kesundulan dan antisipasinya. Sehingga ayah dan ibu dapat menghadapi kehamilan ini dengan lebih tenang..
- Bayi tak terurus. Tentu saja kemungkinan ini sangat mungkin terjadi. Ayah dan ibu pasti akan mengalami kelelahan, belum lagi morning sickness yang dialami ibu akan sangat mengganggu. Ayah dan ibu dapat mengantisipasinya dengan memperkerjakan pengasuh bayi.
- Gagal memberikan ASI Ekslusif. Hal ini disebabkan karena pada saat ibu hamil kembali, tubuh memproduksi hormon progesteron sehingga hormon menyusui menurun. Di samping itu, rangsangan hisap pada payudara ibu dapat memicu kontraksi rahim yang berbahaya bagi janin. Ibu dapat mengantisipasinya dengan melakukan konsultasi ke dokter atau konselor laktasi. Apabila terus menerus terjadi kontraksi, hentikan proses pemberian ASI ekslusif.
- Jika ibu menjalani operasi caesar saat melahirkan sebelumnya, ada kemungkinan bekas operasi meregang maupun rahim yang robek karena kantong kehamilan membesar, dan ibu mengalami perdarahan. Ibu dapat mengantisipasi keadaan itu dengan berkonsultasi dengan dokter kandungan tentang kemungkinan bersalin dini melalui operasi.
- Kehamilan yang terlalu dekat menyebabkan resiko terjadinya resiko plasenta previa menjadi lebih tinggi, ibu harus lebih rajin memeriksakan diri ke dokter kandungan.
- Kehidupan seksual terganggu. Untuk ini, ibu dan ayah harus mendiskusikan bersama dan mencari kompromi yang memuaskan kedua belah pihak.