Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 09 Mar 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 07 Jan 2020
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 01 Nov 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 15 Aug 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 23 Nov 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 10 Nov 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 06 Nov 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 24 Jul 2020
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 25 Sep 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 24 Sep 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 30 Jul 2018
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 01 Jun 2018
Tanya Ahli
Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.
Tips berpuasa untuk ibu menyusui
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 18 Jun 2016
Sahabat nutrisi,
Ibu menyusui yang sehat juga tetap bisa menjalankan ibadah puasa. Meskipun sebenarnya ibu yang sedang menyusui diberi kelonggaran untuk tidak berpuasa, dan mengganti puasa di lain waktu atau dengan membayar fidyah.
Berpuasa hanyalah menunda waktu makan hingga 14 jam, dan selang waktu itu, kita masih dapat bertahan dengan kandungan makanan yang disimpan sejak sahur dan berbuka. Akan tetapi, untuk ibu menyusui, berpuasa dikhawatirkan dapat menimbulkan dehidrasi, terutama bagi ibu yang masih memberi ASI eksklusif yang secara rutin setiap 2 - 3 sekali menyusui si kecil.
Oleh karena itu, ibu menyusui yang ingin tetap menjalankan ibadah puasa dapat menyimak beberapa tips berikut:
- Konsultasikan dengan dokter kandungan dan dokter anak untuk memastikan kondisi ibu apakah memungkinkan tetap menjalankan ibadah puasa.
- Perhatikan usia bayi. Bayi yang sudah mengonsumsi MPASI dapat membantu mengurangi risiko dehidrasi bagi ibu menyusui.
- Susui maupun pompa ASI semaksimal mungkin di malam hari, karena ada kemungkinan produksi ASI akan berkurang di siang hari.
- Jaga asupan nutrisi, saat tidak berpuasa, atau di antara waktu berbuka dan sahur, makanlah makanan dengan nutrisi yang lengkap dan seimbang, terdiri dari 20 persen lemak, 30 persen protein dan 50 persen karbohidrat.
- Minum air putih sebanyak-banyaknya, sejak berbuka hingga sahur.
- Istirahat yang cukup
- Hanya kita yang mengenal kondisi dan situasi tubuh, hentikan puasa jika kita merasa perlu menghentikannya, tidak perlu memaksakan diri, karena kita dapat mengganti puasa di lain kesempatan. Hal ini untuk mengantisipasi risiko yang dapat membahayakan kesehatan si kecil.