Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 29 Nov 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 23 Nov 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 19 Nov 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 12 Nov 2021
Tanya Ahli
Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.
FAQ tentang Healthy Eating Habit
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 14 May 2019

Sahabat NUB,
Perilaku makan sehat perlu diperkenalkan sejak dini, yaitu saat mengenalkan makanan padat untuk Si Kecil melalui Makanan Pendamping ASI (MPASI). Tujuannya agar perilaku ini menetap hingga Si Kecil dewasa. Perilaku makan sehat bisa mencegah Si Kecil malnutrisi, juga meminimalkan risiko obesitas.
Kami merangkum sejumlah pertanyaan yang kerap ditanyakan pada Bunda terkait MPASI dan pola makan untuk Si Kecil. Nah silakan simak dalam uraian berikut Bunda:
Pertanyaan: Apa yang dimaksud dengan MPASI?
Jawaban
MPASI adalah makanan atau minuman yang mengandung zat gizi, diberikan kepada Si Kecil usia 6-24 bulan guna memenuhi kebutuhan gizi selain dari ASI. MPASI berupa makanan padat atau cair yang diberikan secara bertahap sesuai dengan usia dan kemampuan pencernaan bayi.
Pertanyaan: Kapan sebaiknya Si Kecil mendapatkan MPASI?
Jawaban:
Anak sebaiknya mendapatkan MPASI mulai usia 6 bulan sampai dengan 24 bulan.
Pertanyaan: Mengapa Si Kecil harus mendapatkan MPASI?
Jawaban:
Pada usia 6-12 bulan, ASI hanya menyediakan kurang lebih setengah kebutuhan gizi Si Kecil dan pada usia 12-24 bulan ASI menyediakan 1/3 dari kebutuhan gizinya sehingga MPASI harus segera diberikan mulai usia 6 bulan.
Pertanyaan: Apakah ada tanda-tanda khusus Si Kecil siap mendapatkan MPASI?
Jawaban
Si Kecil yang siap menerima MPASI antara lain menunjukkan tanda jika ia didudukkan kepalanya sudah tegak; Ia mulai meraih makanan dan memasukkannya ke dalam mulut; Jika diberikan makanan lumat Si kecil tidak mengeluarkan/melepeh makanan dengan lidahnya..
Pertanyaan: Apa yang perlu diperhatikan dalam pemberian MPASI?
Jawaban:
MPASI yang diberikan pertama sebaiknya adalah makanan lumat berbahan dasar makanan pokok tertutama beras/tepung beras, karena beras bebas gluten yang dapat menyebabkan alergi. Bila Si Kecil sudah mulai makan MPASI, ia memerlukan waktu untuk membiasakan diri pada rasa maupun bentuk makanan baru tersebut. Perkenalkan aneka jenis buah sayur lauk sumber protein dalam MPASI secara bertahap sambil mengamati reaksi bayi terhadap makanan yang diperkenalkan.
Pertanyaan: Berapa porsi pemberian MPASI untuk anak di atas usia 1 tahun?
Jawaban:
Saat bertambah besar, jumlah MPASI yang diberikan juga bertambah. Pada usia 12 bulan, anak dapat menghabiskan 1 mangkuk kecil penuh makanan yang bervariasi setiap kali makan. Berikan makanan selingan terjadwal dengan porsi kecil seperti roti atau biskuit yang dioles dengan mentega/selai, buah dan kue kering. Beri anak makan 3x sehari dan 2x makanan selingan. Hindari memberikan makanan selingan yang banyak mengandung gula namun miskin gizi.
Pertanyaan: Apa risikonya jika terlalu awal/terlambat memberikan MPASI?
Jawaban:
Memberikan MPASI sebaiknya tepat waktu. Terlalu awal memberikan MPASI, misalnya di bawah usia 6 bulan dapat menggantikan asupan ASI, membuat sulit memenuhi kebutuhan zat gizinya. Anak yang mendapatkan MPASI terlalu dini mudah sakit karena kurangnya faktor perlindungan (MPASI tidak sebersih ASI, juga tidak mudah dicerna usus bayi). Pemberian MPASI terlalu dini juga dapat meningkatkan risiko alergi.
Sedangkan memberikan MPASI terlambat bisa mengakibatkan kebutuhan gizi anak tidak dapat terpenuhi, pertumbuhan dan perkembangan lebih lambat, risiko kekurangan gizi seperti anemia karena kekurangan zat besi meningkat.
Pertanyaan: Benarkah jus tidak baik diberikan untuk anak di bawah 12 bulan?
Jawaban:
Sejumlah ahli menyarankan jus sebaiknya tidak diberikan di bawah usia 12 bulan. Penting bagi anak-anak untuk mempelajari kebiasaan makan yang sehat sejak usia dini, termasuk mengembangkan rasa terhadap buah-buahan dan sayuran utuh daripada jus. Lebih baik anak di bawah 1 tahun mendapatkan susu tanpa tambahan gula.
Pertanyaan: Benarkah balita tidak boleh minum dari cangkir isap?
Jawaban:
The American Academy of Pediatrics (AAP) tidak menyarankan untuk memberikan jus pada balita menggunakan cangkir isap (cangkir dengan penutup dan ada lubang untuk mengisap). Balita harus belajar minum dengan cangkir biasa. Cangkir isap dicemaskan dapat mempengaruhi gigi anak-anak. Kekhawatiran lainnya adalah bahwa kalori cair dalam jus dapat berkontribusi terhadap penambahan berat badan berlebih.
Pertanyaan: Mengapa asupan gula, garam dan lemak pada anak harus dibatasi?
Jawaban:
Jika Si Kecil mengonsumsi makanan dengan gula, garam dan lemak (GGL) berlebih akan menyebabkan penyakit tidak menular (PTM) seperti diabetes, tekanan darah tinggi dan jantung koroner. Penting untuk memperhatikan asupan GGL jangan sampai kurang dan berlebihan karena salah memberikan asupan gizi akan berisiko bagi masa depan anak seperti misalnya gizi buruk yang dampaknya bisa permanen.
Pertanyaan: Berapa banyak asupan gula untuk batita?
Jawaban:
Menurut WHO, tubuh hanya membutuhkan gula kurang dari 10% dari total asupan energi atau setara dengan 50 gram gula per hari (jika kebutuhan energi harian 2000 kalori/hari). Berdasarkan Kementerian Kesehatan RI, anjuran konsumsi gula per hari untuk usia 1-3 tahun adalah 2-5 sendok teh.
Pertanyaan: Berapa banyak asupan garam yang sebaiknya dikonsumsi per hari?
Jawaban:
Konsumsi garam sebaiknya 5 gram per hari (2000 mg natrium) atau setara dengan 1 sendok teh per hari untuk orang dewasa. Untuk usia yang lebih muda atau anak-anak, kebutuhan garam per harinya lebih sedikit dari orang dewasa.
Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan rekomendasi batasan konsumsi gula, garam, dan lemak. Batasan konsumsi ini dinamakan dengan G4G1L5 agar mudah diingat oleh banyak orang. G4G1L5 merupakan batasan konsumsi gula sebanyak 4 sendok makan/hari, garam sebanyak 1 sendok teh/hari, dan lemak sebanyak 5 sendok makan/hari.
Pertanyaan: Apakah madu boleh diberikan untuk anak di bawah 12 bulan?
Jawaban:
Anak di bawah 1 tahun sebaiknya tidak diberikan madu. Madu kemungkinan mengandung sejenis bakteri yang bisa menjadi racun bagi usus Si Kecil.
Pertanyaan: Bolehkah teh atau kopi diberikan kepada anak di bawah 12 bulan?
Jawaban:
Jangan tergoda untuk menambahkan sedikit teh ke botol bayi untuk menghangatkan susunya. Tanin dalam teh dapat menghalangi penyerapan zat besi dalam makanan. Minuman berkafein apa pun tidak cocok untuk bayi.
Pertanyaan: Apakah makanan rendah lemak cocok diberikan untuk bayi?
Jawaban:
Makanan rendah lemak seperti yogurt dan keju rendah lemak tidak tepat untuk bayi. Selalu tawarkan bayi versi penuh lemak. Dia membutuhkan kalori.
Pertanyaan: Apakah segala jenis ikan cocok dikonsumsi Si Kecil?
Jawaban:
Ikan memang sehat, namun untuk Si Kecil Bunda harus selektif. Hindari memberikan ikan marlin, hiu atau ikan pedang karena mungkin mengandung jejak merkuri (logam berat).
Referensi
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2014. Pedoman Gizi Seimbang, diakses dari http://gizi.depkes.go.id/download/Pedoman Gizi/PGS Ok.pdf, pada 30 April 2019.
https://www.webmd.com/parenting/news/20170522/no-fruit-juice-before-age-1-pediatricians-say#1”
https://www.babycentre.co.uk/a546661/which-foods-to-introduce-when
https://www.babycenter.com/404_when-can-my-baby-eat-fish_1368510.bc