Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 29 Nov 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 23 Nov 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 19 Nov 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 12 Nov 2021
Tanya Ahli
Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.
10 Pemicu Alergi yang Perlu Bunda Tahu
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 03 Apr 2019
Sahabat NUB,
Banyak hal yang bisa memicu reaksi alergi. Alergi adalah kondisi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap sesuatu yang biasanya tidak berbahaya. Pemicu alergi yang sebut alergen, dapat mencakup serbuk sari, jamur, bulu binatang, makanan tertentu, dan hal-hal yang mengiritasi kulit
Reaksi alergi yang muncul berkisar dari ringan (namun menjengkelkan), hingga tiba-tiba dan mengancam jiwa.
Lantas, apa saja pemicu alergi yang paling sering ditemui? Berikut ini daftarnya:
1. Serbuk sari
Serbuk sati dapat berasal dari tanaman seperti rumput, pohon, dan gulma dan dapat memicu demam atau alergi musiman. Orang yang alergi dengan serbuk sari mungkin akan bersin-bersin, hidung berair atau tersumbat, dan mata berair gatal. Untuk membantu mencegah gejala alergi, sebaiknya hindari berada di luar rumah dalam cuaca berangin ketika jumlah serbuk sari tinggi. Tutup jendela dan nyalakan pendingin ruangan untuk meminimalkan allergen masuk rumah.
2. Bulu hewan
Hewan peliharaan bisa menjadi pemicu alergi. Protein dalam air liur atau kelenjar minyak kulit binatang peliharaan bisa memicu reaksi alergi. Namun orang yang alergi dengan hewan peliharaan tetap bisa hidup bersama mereka dengan sejumlah strategi, antara lain jadikan kamar tidur sebagai zona bebas-hewan peliharaan, biarkan lantai tanpa alas karpet atau pilih karpet bukan permanen yang bisa dicuci.
3. Debu tungau
Serangga kecil ini hidup di tempat tidur, kasur, pelapis, karpet, dan tirai. Mereka memakan sel-sel kulit mati dari orang dan hewan peliharaan, juga serbuk sari, bakteri, dan jamur. Serangga ini berkembang dalam kelembaban tinggi. Untuk mengurangi masalah yang dipicu oleh debu tungai, gunakan bantal hipoalergenik, bersihkan kasur dan bantal secara teratur, cuci seprei, sarung bantal dan guling juga selimut setiap minggu dalam air panas. Jagalah agar rumah bebas dari barang-barang pengumpul debu seperti boneka binatang, tirai, dan karpet.
4. Makanan
Susu, kerang, telur, dan kacang-kacangan adalah makanan yang paling umum menyebabkan alergi. Bahan makanan lain termasuk gandum, kedelai, dan ikan. Dalam beberapa menit setelah makan sesuatu yang memicu alergi, reaksi yang muncul antara lain gatal-gatal, muntah, diare, dan pembengkakan di sekitar mulut, hingga sulit bernapas. Jika reaksinya parah, harus selekasnya mendapatkan bantuan medis.
5. Sengatan serangga
Sengatan serangga bisa memicu pembengkakan dan kemerahan yang bisa berlangsung seminggu atau lebih. Dalam beberap kasus, orang yang alergi dengan sengatan serangga mungkin akan merasakan mual dan lelah, serta demam rendah. Untuk kasus yang jarang terjadi, gigitan serangga dapat memicu reaksi yang mengancam jiwa, yang disebut anafilaksis. Jika ada anggota keluarga yang sangat alergi, mungkin ia memerlukan obat, yaitu epinefrin. Dokter dapat merekomendasikan suntikan alergi untuk mencegah reaksi parah.
6. Jamur
Jamur biasanya hidup di tempat dengan kelembaban tinggi, misalnya ruang bawah tanah atau kamar mandi, rumput atau mulsa. Karena menghirup spora jamur dapat memicu reaksi alergi, hindari kegiatan yang dapat memicu gejala, seperti menyapu daun-daun di halaman. Usahakan udara tersirkulasi dengan baik di dalam rumah untuk meminimalkan tumbuhnya jamur.
7. Lateks
Ditemukan dalam beberapa sarung tangan sekali pakai, kondom, dan peralatan medis, lateks dapat memicu reaksi mulai dari gatal, kulit merah hingga anafilaksis (yang ditandai dengan kesulitan bernafas). Gejala yang muncul bisa berupa ruam atau gatal-gatal, iritasi mata, pilek atau hidung gatal, bersin, dan mengi. Mereka yang alergi disarankan memakai gelang peringatan medis dan membawa kit epinefrin yang diresepkan dokter setiap bepergian.
8. Obat
Penisilin, aspirin, dan obat-obatan lain dapat menyebabkan gatal-gatal, mata pedih dan berair juga gatal, hidung tersumbat, dan bengkak di wajah, mulut, dan tenggorokan. Jika alergi terhadap obat tertentu, lebih baik tidak meminumnya, dan mencari obat pengganti.
9. Kecoa
Protein dalam kotoran kecoa bisa menjadi pemicu alergi. Untuk meminimalkan reaksi alergi akibat serangga ini, bersihkan kecoa secara teratur dengan pembasmi serangga dan jagalah dapur dalam kondisi bersih. Perbaiki celah dan lubang di lantai, dinding, dan jendela agar kecoa tidak mondar-mandir di dalam rumah.
Semoga informasi ini berguna ya Bunda.
Referensi
https://www.webmd.com/allergies/ss/slideshow-common-allergy-triggers
https://kidshealth.org/en/parents/allergy.html