Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 29 Nov 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 23 Nov 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 19 Nov 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 12 Nov 2021
Tanya Ahli
Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.
Berikut Daftar Makanan yang Paling Sering Mencetuskan Alergi
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 17 Dec 2019
Sistem kekebalan bertanggung jawab menjaga tubuh dalam kondisi sehat, dengan melawan infeksi dan bahaya lain yang mengancam. Reaksi alergi makanan terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap makanan atau zat dalam makanan, mengidentifikasinya sebagai bahaya dan memicu respons perlindungan.
Sebagian besar gejala alergi makanan terjadi dalam dua jam setelah konsumsi, bahkan sering kali dimulai dalam beberapa menit. Dalam beberapa kasus yang sangat jarang, reaksi dapat tertunda empat hingga enam jam atau bahkan lebih lama. Reaksi tertunda paling sering terlihat pada anak-anak yang mengembangkan eksim sebagai gejala alergi makanan dan pada orang dengan alergi langka pada daging merah yang disebabkan oleh gigitan kutu.1
Gejala spesifik dan keparahan reaksi alergi dipengaruhi oleh jumlah alergen yang dikonsumsi dan sensitivitas orang tersebut terhadap alergi.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut terdapat lebih dari 70 makanan telah dideskripsikan sebagai penyebab alergi makanan.2 Beberapa penelitian menunjukkan bahwa 75% reaksi alergi pada anak-anak disebabkan oleh telur, kacang tanah, susu, ikan, dan kacang-kacangan. Sedangkan buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan kacang bertanggung jawab atas sebagian besar reaksi alergi di antara orang dewasa.
Sedangkan American College of Allergy, Asthma & Immunology (ACAAI) menyebut ada delapan jenis makanan menyumbang sekitar 90 persen dari semua reaksi alergi, yaitu telur, susu, kacang kacangan, kacang pohon, ikan, kerang, gandum, dan kedelai. Sedangkan makanan yang paling terkait dengan alergi makanan pada anak-anak adalah susu, telur, kacang kacangan.1 Biji tertentu, termasuk biji wijen dan biji sesawi (bahan utama dalam sambal mustard), juga merupakan pemicu alergi makanan umum dan dianggap sebagai alergen utama di beberapa negara.
Jenis lain dari reaksi alergi makanan tertunda berasal dari sindrom enterocolitis yang diinduksi protein makanan (FPIES), reaksi gastrointestinal parah yang umumnya terjadi dua hingga enam jam setelah mengonsumsi susu, kedelai, biji-bijian tertentu dan beberapa makanan padat lainnya.1 Sebagian besar terjadi pada bayi yang terpapar makanan ini untuk pertama kalinya atau yang disapih.
FPIES sering melibatkan muntah berulang dan dapat menyebabkan dehidrasi. Dalam beberapa kasus, bayi akan mengalami diare berdarah. Karena gejalanya menyerupai penyakit virus atau infeksi bakteri, diagnosis FPIES mungkin tertunda. FPIES adalah darurat medis yang harus diobati dengan rehidrasi intravena.
Referensi
1. https://acaai.org/allergies/types/food-allergy
2. https://www.who.int/foodsafety/fs_management/No_03_allergy_June06_en.pdf