Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 29 Nov 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 23 Nov 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 19 Nov 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 12 Nov 2021
Tanya Ahli
Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.
Gizi Ibu Gizi Anak,... Semua sehat Semua Senang...
Oleh anindita putri 14 Mar 2012
Kecukupan zat gizi selama hamil baru dapat dipantau melalui parameter keadaan kesehatan ibu dan berat lahir janin. Pemeriksaan antropometris yang biasa digunakan ialah penimbangan berat badan (BB), pengukuran tinggi badan (TB), penetuan berat ideal dan pola pertambahan berat. Berat pada kunjungan pertama ditimbang , sedangkan berat sebelum kehamilan berguna untuk penentuan prognosis serta keputusan perlu tidaknya dilakukan terapi gizi secara intensif. Status gizi buruk ditandai oleh berat sebelum kehamilan 10% dibawah atau 20% di atas berat ideal. Cara yang paling mendekati kebenaran untuk menghitung berat ideal terutama untuk orang Asia ialah cara Broca yang dimodifikasi oleh Katsura. Dengan rumus : berat yang bertinggi badan kurang dari 160 cm diperoleh melalui pengurangan tinggi badan dengan angka 105. Jika tinggi melebihi 160cm, berat didapat dengan cara mengurangi TB dengan 110.
Pertambahan berat badan berdasarkan BMI sebelum hamil
Nilai BMI | Berat badan (kg) |
Rendah (<19,8) | 12,5 - 18 |
Normal (19,8-26) | 11,5 -16 |
Tinggi (26,1-29) | 7-11,5 |
Obes (>29) | 7 |
Kembar dua* | 16-20 |
Kembar tiga* | 23 |
*tidak memperhatikan BMI
Tujuan penataan gizi pada ibu hamil adalah menyiapkan :
- cukup kalori, vitamin, mineral, protein yang bernilai biologi tinggi, dan cairan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi ibu , janin serta plasenta
- makanan padat kalori dapat membentuk lebih banyak jaringan tubuh bukan lemak
- cukup kalori dan zat gizi untuk memenuhi pertambahan berat baku selama hamil
- perencanaan perawatan gizi yang memungkinkan ibu hamil untuk memperoleh dan mempertahankanstatus gizi optimal sehingga dapat menjalani kehamilan dengan aman dan berhasil; melahirkan bayi dengan potensi
Perencanaan gizi untuk ibu hamil sebaiknya mengacu pada RDA. Dibandingkan ibu yang tidak hamil, kebutuhan ibu hamil akan protein meningkat sampai 68%, asam folat 100%, kalsium 50%, dan zat besi 200-300%.
Bahan pangan yang digunakan harus meliputi 6 kelompok yaitu :
- makanan yang mengandung protein (hewani dan nabati)
- roti dan bebijian,
- susu dan olahannya
- buah dan sayur y ang kaya akan vitamin C
- sayuran berwarna hijau tua
- buah dan sayur lain
- jika keenam bahan makanan ini dapat dipenuhi maka zat gizi yang diperlukan ibu hamil akan terpenuhi kecuali zat besi dan asam folat. Itulah sebanya mengapa suplementasi diperlukan meskipun status gizi terposisi pada “jalur hijau” KMS ibu hamil
Kebutuhan Zat Gizi Ibu Hamil yang Dihitung Berdasarkan Presentase Peningkatan Asupan Gizi di atas Kebutuhan Wanita Tidak Hamil
Zat gizi | % | Zat gizi | % |
kalori | 14 | Folat | 122 |
Protein | 68 | Vit B12 | 10 |
Vit D | 100 | Ca | 50 |
Vit E | 25 | Fosfor | 50 |
Vit K | 8 | Mg | 14 |
Vit C | 17 | Fe | 100 |
Vit B1 | 36 | Seng | 25 |
Vit B2 | 23 | Yodium | 17 |
Vit B3 | 13 | Selenium | 18 |
Vit B6 | 27 |
Kebutuhan selama kehamilan:
Energi
Banyaknya energi yang harus disiapkan hingga kehamilan berakhir sekitar 80000 kkal (national academy of sciences, 1980), atau sekitar 300 kkal/ hr diatas kebutuhan wanita tidak hamil. Nilai ini dihitung berdasarkan kesetaraan dengan protein dan lemak yang tertimbun untuk pertumbuhan janin dan keperluan ibu. Energi yang tersembunyi dalam protein ditaksir sebanyak 5180 kkal dan lemak 36337 kkal.agar energi dapat ditabung diperlukan “suntikan” energi sebanyak 26244 kkal yang digunakan untuk mengubah energi yang terikat dalam makanan menjadi energi yang dapat dimetabolisir. WHO menganjurkan jumlah tambahan 150 kkal sehari (trimester 1), dan 350 kkal (trimester 2,3)
Protein
Jumlah protein yang harus tersedia sampai akhir kehamilan diperkirakan sebanyak 925 gr yang tertimbun dalam jaringan ibu, plasenta dan bayi.jika PER dianggap 70% rata-rata pertambahan protein ialah 8,5 gr/hr. Jika koefisien variabilitas sebesar 15% tambahan ini meningkat menjadi 10 gr/hr. National Academy of Sciences mematok angka sekitar 30 gr. Bahan pangan yang dijadikan sumber sebaiknya 2/3 bagian merupakan bahan pangan bernilai biologi tinggi seperti, daging tak berlemak, ikan , telur, susu, dan hasil olahannya. Protein yang berasal dari tumbuhan (bernilai biologi rendah) cukup 1/3 bagian.
Zat besi
Fe ini digunakan untuk pembentukan plasenta dan sel darah merah. Perkiran Fe yang perlu ditimbunselama hamil ialah 1040 mg. Dari jumlah ini 200 mg Fe tertahan oleh tubuh ketika melahirkan dan 840 mg hilang. Jumlah ini tidak tercukupi melalui diet untuk itu suplemen perlu diberikan ( 30 mg/hr, dimulai pada minggu ke 12 kehamilan yang diteruskan sampai 3 bulan pascapartum)
Penyerapan Fe dapat ditingkatkan bersama vitamin C dan protein hewani. Sedangkan kopi, teh, garam kalsium , Mg dan fitat menurunkan penyerapan. Suplementasi juga dapat menyebabkan sembelit (untuk itu konsumsi makanan kaya serat seperti roti, serealia, agar-agar). Di samping itu perlu diingat, tablet besi dapat menurunkan kadar seng dalam serum, sebaiknya Fe diperoleh dari makanan)
Asam folat
Selama kehamilan kebutuhannya meningkat 2 kali. Kekurangan secara marjinal menyebabkan peningkatan kepekaan, lelah berat, gangguan tidur dan kejang (restless leg syndrome). Jika bertambah parah menyebabkan anemia megaloblastik/megalositik.
Kekurangan asam folat berkaitan dengan BBLR, ablasio plasenta, neural tube defect. Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi V (1993) menganjurkan dosis 5 µg/kg/hr. Preparat suplementasi diberikan 28 hari setelah ovulasi. Besarnya suplementasi pada trimester 1,2,3 adalah 280, 660, 470 µg/hr.
Jenis makanan kaya asam folat per 100 gr adalah ragi (1000 µg), hati (250 µg), brokoli, sayur daun hijau: bayam, asparagus, kacang, ikan, daging, jeruk,telur.karena tidak stabil dalam pemanasan sayuran sebaiknya dikonsumsi mentah setelah dicuci.
vitamin B12
Penting Dalam Pembuatan Eritrosit, Jika Kekurangan menyebabkan Anemia Pernisiosa. Sumbernya: hati,telur,ikan, kerang, daging,unggaa,susu, keju. Dianjurkan 3 µg/hr. Faktor yang menghambat penyerapan kurangnya faktor intrinsik,alkohol, pil KB.
Vitamin D
Kekurangan vitamin D dapat menimbulkan hipokalsemia dan tetani pada bayi baru lahir, hipoplasia enamel gigi bayi dan osteomalasia pada ibu. Insidensi dapat ditekan dengan pemberian 10 µg/hr. Untuk vegetarian diberikan suplementasi kalsium 5-10 µg/hr.
Yodium
Jika kekurangan, janin menderita hipotiroidisme dan berkembang menjadi kretinisme. Anjuran asupan/ hr untuk ibu hamil dan menyusui 200 µg (garam beryodium, pemberian minyak beryodium per oral/ injeksi)
Kalsium
Asupan anjuran 1200 mg/hr ibu hamil diatas 25 th, jika lebih muda 800mg. Sumber utama : susu dan hasil olahannya ( whole milk, susu skim, yogurt, keju, udang, sarang burung,sardem), sayuran warna hijau tua. Untuk bayam dan kentang mengandung oksalat/ fitat yang menghambat penyerapan mineral ini.
Asupan yang perlu dibatasi ialah pangan kaya fosfat rendah kalsium (soda, daging, makanan awetan). Agar fosfat bisa tereliminasi ibu boleh diberi suplementasi aluminium hidroksida, kalsium laktat/ karbonat.
Kebutuhan Tambahan Selama Menyusui
Energi
Penambahan kalori 3 bulan pertama pascapartum mencapai 500 kkal. Sebenarnya tambahan kalori sebesar 700 kkal , sementara yang 200 kkal diambil dari cadangan indogen, yaitu timbunan lemak selama hamil. Pada 6 bulan berikutnya tambahan energi adalah 400 Kkal/hari.
Protein
Diperlukan tambahan 20 gr/hr.
Kandungan protein dan lemak ASI hanya sedikit berbeda bila dikaitkan dengan makanan ibu, tetapi jenis lemak yang ada dapat sangat bervariasi tergantung asupan lemak ibu. Bila ibu menyusui banyak mengonsumsi lemak nabati dari pada lemak hewani, maka ASI yang diproduksi banyak mengandung lemak tidak jenuh. Walaupun demikian, tidak semua apa yang dimakan ibu mempunyai efek langsung terhadap ASI yang dihasilkan.
Kebutuhan vitamin dan mineral ibu menyusui bertambah seiring meningkatnya kebutuhan energi dan protein. Kandungan vitamin misalnya vitamin C dan asam folat dalam ASI tergantung pada asupan ibu menyusui. Namun demikian pemberian suplementasi vitamin A dan D juga perlu dierhatikan jangan sampai terjadi hipervitaminosis. Kandungan zink dan iodium dalam ASI juga merupakan gambaran apa yang dikonsumsi oleh ibu.
Keuntungan memberikan ASI bagi ibu :
- Mempercepat pengembalian ukuran uterus ke ukuran sebelum terjadinya kehamilan.
- Membantu menurunkan berat badan karena lemak terserap dalam ASI dan meningkatkan rasa percaya diri ibu karena dapat terlihat langsing kembali
- Menunda kehamilan selanjutnya
- Mempererat ikatan batin antara ibu dan anak
- Ibu merasa bangga karena dapat memberikan ASI langsung kepada anaknya
Keuntungan memberikan ASI bagi anak :
- Merupakan makanan yang terbaik dan cocok untuk diserap oleh bayi untuk perkembangan dan pertumbuhan
- Mengandung whey protein yang mudah diserap
- Memiliki asam lemak esensial yang lengkap (tinggi DHA)
- Meningkatkan fungsi kognitif (lebih terlihat pada bayi prematur)
- Menghemat pengeluaran rumah tangga
- Meningkatkan imunitas bayi ( mengandung komponen seluler : limfosit B dan T, neutrofil, mkarofag, dan sel epitelial)
- Meningkatkan respon imun bayi terhadap imunisasi (polio, tetanus, dipfteri, virus infeksi saluran nafas RSV)
- Mempercepat kesempurnaan pembentukan organ
Masalah Gizi Pada Ibu Menyusui
Sebenarnya tidak ada masalah gizi serius yang menghambat kebiasaan menyusui. Hanya saja Ibu menyusui dengan menderita KEK yang hanya sedikit produksi ASI-nya (produksi ASI antara 450 - 560 cc /hari). Hal ini berbeda dengan ibu menyusui dengan status gizi baik yang dapat menghasilkan ASI antara 850 - 1200 cc/hari. Kekurangan gizi selama menyusui selain menurunkan volume juga kandungan protein ASI. Adanya penyakit infeksi akut seperti influensa misalnya tidak akan mengganggu kegiatan menyusui.
Ibu menyusui yang obese atau kelebihan gizi, tidak dianjurkan mengurangi asupan energi dan zat gizi secara drastis. Program penurunan berat badan tetap harus memperhatikan kebutuhan ibu untuk memproduksi ASI dalam jumlah dan kualitas yang cukup. Sebaiknya ibu tetap menyusui sampai anak usia 2 tahun, namun demikian dengan alasan medis yang kuat paling tidak anak tetap memperoleh ASI selama tahun pertama kehidupannya.
Pola Anjuran Jumlah Porsi Pangan Per Hari
Kelompok makanan |
Anjuran porsi santapan | ||||
Anak | remaja | dewasa | hamil | menyusui | |
Serealia | 4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
Sayur Buah |
4 | 4 | 4 | 4 | 4 |
Daging | 2 | 2 | 2 | 3 | 3 |
susu | 3 | 4 | 2 | 4 | 4 |
(sumber : “Essentials of Nutrition for The Health Professions” Susan R. Holman, JB
Lippincott, 1987)
Perbandingan Porsi Makanan Wanita Tidak Hamil, Ibu Hamil, dan Ibu Menyusui
Kelompok makanan | Jumlah porsi | ||
Tidak hamil | hamil | menyusui | |
Protein
Hewani$ Nabati* |
1 1 |
2 2 |
2 3 |
Susu dan olahannya | 2 | 4 | 4-5 |
Roti dan bebijian# | 4 | 4 | 4 |
Buah dan sayuran Buah kaya vit C Sayur hijau tua Sayur, buah lain |
1 1 2 |
1 1 2 |
1 1 2 |
$ satu porsi 60 grKeterangan:
*Harus dimasukkan paling tidak 1 porsi tumbuhan polong
# hasil olahan bebijian sebaiknya ditambahkan dengan Mg, seng, folat dan vitamin B6
(D ikutip dari : “ Application of clinical nutrition” oleh FJ Zeman dan Denise MN, Prentice Hall, tahun 1988)
Semoga informasi yang saya berikan dapat bermanfaat…. ^^