Jenis Penyakit Jantung Bawaan dan Komplikasinya

Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 04 Oct 2019

Hingga saat ini, penyebab Penyakit Jantung Bawaan (PJB) belum diketahui secara pasti. Namun beberapa kondisi pada ibu diperkirakan meningkatkan risiko terjadinya PJB pada anak, antara lain diabetes, penyakit infeksi (misalnya rubella, demam dan influenza) terutama pada kehamilan trimester pertama, paparan lithium, paparan asam retinoat, kegemukan dan merokok.1

PJB merupakan kelainan struktur dan fungsi jantung yang ditemukan sejak bayi dilahirkan. Kelainan ini terjadi pada saat janin berkembang dalam kandungan. Pembentukan jantung terjadi di masa awal kehamilan dan hampir selesai pada 4 minggu setelah pembuahan, yaitu saat ibu umumnya baru menyadari kehamilannya. Untuk itu, penting bagi setiap Ibu untuk menjaga kesehatan dan asupan nutrisi saat mempersiapkan dan selama periode kehamilan.

Hingga kini 90% penyebab ketidaksempurnaan pembentukan jantung belum diketahui secara pasti, 7% diduga disebabkan infeksi termasuk faktor gizi serta lingkungan dan hanya sekitar 3% diduga dipengaruhi faktor genetik.2

Berikut ini 5 besar PJB yang perlu kita ketahui:

1.Ventricular Septal Defect (VSD)

VSD merupakan kelainan jantung berupa lubang pada sekat antarbilik jantung yang menyebabkan kebocoran aliran darah pada bilik kiri dan kanan jantung. Kebocoran ini membuat sebagian darah kaya oksigen kembali ke paru-paru sehingga menghalangi darah yang miskin oksigen memasuki paru-paru. Bila lubangnya kecil, VSD tidak memberikan masalah berarti. Bila besar, bayi dapat mengalami gagal jantung. Gejala utama dari kelainan ini adalah kesulitan menyusu, gangguan pertumbuhan, napas pendek dan mudah lelah.

2. Patent Ductus Arteriosus (PDA)

Patent Ductus Arteriosus (PDA) adalah kelainan jantung bawaan yang biasanya dialami oleh bayi yang terlahir prematur. Kondisi ini terjadi ketika ductus arteriosus tetap terbuka setelah bayi lahir. Bila dibiarkan tidak tertangani, PDA dapat memicu hipertensi pulmonal, aritmia, dan gagal jantung

Gejala PDA tergantung pada ukuran ductus arteriosus yang terbuka. PDA dengan bukaan kecil kadang tidak menimbulkan gejala apapun, bahkan sampai dewasa. Sedangkan PDA dengan terbuka lebar dapat menyebabkan gagal jantung pada bayi, tidak lama setelah bayi lahir. Sejumlah gejala yang mungkin muncul antara lain napas tersengal-sengal, sesak, mudah lelah, berkeringat saat makan atau menangis, tidak nafsu makan, dan gangguan pertumbuhan.

3. Pulmonary Stenosis (PS)

Pulmonary Stenosis merupakan penyempitan katup paru yang berfungsi mengatur aliran darah yang miskin oksigen dari bilik kanan jantung ke paru-paru. Karena menyempit, bilik kanan harus bekerja keras memompa darah sehingga makin lama makin membesar (hipertrofi). Banyak penderita yang baru terdiagnosis setelah dewasa, sehingga mungkin sudah terjadi kerusakan pada pada paru, risiko stroke tinggi dan usia harapan hidup yang menurun.

4. Atrial Septal Defect (ASD)

ASD terjadi karena terdapat lubang di antara dua serambi jantung atau terdapat hubungan antara atrium kanan dengan atrium kiri yang tidak ditutup oleh katup. Lubang ini menimbulkan masalah yang sama dengan VSD, yaitu mengalirkan darah kaya oksigen kembali ke paru-paru.

5. Tetralogy of Fallot (TOF)

Tetralogy of Fallot atau TOF adalah gangguan pada bayi yang disebabkan oleh kombinasi empat penyakit jantung bawaan saat lahir. TOF mempengaruhi struktur jantung, sehingga menyebabkan darah yang dipompa jantung ke seluruh tubuh tidak mengandung cukup oksigen. Kondisi ini baru terdeteksi setelah bayi lahir.

Kombinasi empat kelainan jantung bawaan tersebut adalah Ventricular Septal Defect (VSD), Pulmonary Stenosis, posisi aorta abnormal (bergeser ke kanan mengikuti VSD yang terbentuk) dan Right Ventricular Hypertrophy (penebalan abnormal pada ventrikel kanan, yang terjadi akibat kerja jantung yang terlalu berat).

Gejala TOF tergantung pada tingkat keparahan gangguan aliran darah dari bilik jantung sebelah kanan dan aliran darah ke paru-paru. Umumnya, gejala yang dialami penderita TOF antara lain sesak napas, kulit dan bibir membiru, kuku tangan dan kaki berbentuk bulat dan cembung, mudah lelah, berat badan sulit naik, gangguan tumbuh kembang.

Komplikasi PJB

Beberapa komplikasi potensial yang dapat terjadi dengan PJB antara lain:

1.Hambatan tumbuh kembang

Anak-anak dengan PJB serius sering mengalami hambatan tumbuh kembang dibandingkan anak-anak tanpa kondisi ini. Anak penderita PJB mungkin memiliki postur lebih kecil dari anak-anak lain pada usia yang sama dan, jika sistem saraf terpengaruh, anak dengan PJB lebih lambat dalam belajar jalan dan berbicara.

2. Gangguan irama jantung

Ganguan irama jantung (aritmia) dapat disebabkan oleh PJB atau dari jaringan parut yang terbentuk setelah operasi untuk memperbaiki kelainan jantung bawaan.

3. Sianosis

Apabila PJB menyebabkan darah yang sedikit mengangkut oksigen bercampur dengan darah kaya oksigen di dalam jantung, kulit anak mungkin akan berwarna biru keabu-abuan, yang lazim disebut sianosis.

4. Stroke

Meskipun jarang, beberapa anak dengan PJB memiliki risiko lebih tinggi terkena stroke karena bekuan darah mungkin ‘berjalan’ melalui lubang di jantung ke otak.

5. Gangguan emosional

Beberapa anak dengan kelainan jantung bawaan mungkin merasa tidak nyaman atau mengalami masalah emosional karena postur tubuhnya, pembatasan aktivitas atau kesulitan belajar.

6. Gagal jantung kongestif

Komplikasi serius ini dapat terjadi pada anak yang memiliki kelainan jantung bawaan serius. Tanda-tanda gagal jantung kongestif termasuk pernapasan cepat, sering bernapas tersengal-sengal, dan sulit naik berat badan.

7. Pemantauan seumur hidup

Anak-anak dengan PJB harus dipantau kondisi jantungnya sepanjang hayat karena kelainan ini bisa menyebabkan peningkatan risiko infeksi jaringan jantung (endokarditis), gagal jantung atau masalah katup jantung.

Referensi

1Allen HD, Driscoll DJ, Shaddy RE, et al., eds. Moss and Adams’ heart disease in infants, children, and adolescents. Baltimore, MD: Lippincott Williams & Wilkins; 2016.

2 http://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/mengapa-anak-saya-sakit-jantung

https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/congenital-heart-defects-children/symptoms-causes/syc-20350074

https://www.webmd.com/heart-disease/guide/congenital-heart-disease#1