Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 29 Nov 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 23 Nov 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 19 Nov 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 12 Nov 2021
Tanya Ahli
Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.
Membedah Nutrisi Susu Kedelai vs Susu Sapi
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 13 Apr 2019
Sahabat NUB,
Susu sapi dianggap sebagai salah satu makanan terbaik yang memiliki kandungan gizi lengkap. Susu sapi tersedia dalam berbagai jenis: susu murni, susu skim (bebas lemak), dan bahkan susu bebas laktosa.
Sayangnya tak semua orang bisa mengonsumsi susu sapi, terutama yang memiliki masalah alergi susu sapi, sehingga mencari alternatif, misalnya susu kedelai.
Setiap jenis susu memiliki kelebihan dan kekurangan, tergantung pada kebutuhan nutrisi, kesehatan atau preferensi pribadi. Untuk anak-anak di tahun-tahun perkembangan krusial, remaja, dan wanita hamil - membutuhkan protein, vitamin D, dan kalsium. Nutrisi ini berlimpah dalam susu sapi.
Di sisi lain, orang yang perlu memperhatikan kalori atau asupan lemak jenuh, misalnya karena alasan ingin menurunkan berat badan atau masalah kesehatan jantung, harus mencari pilihan lain. Susu sapi murni (whole milk) mengandung lebih banyak kalori dan lemak jenuh daripada susu lainnya, misalnya susu kambing.
Nah, agar lebih jelas, mari kita intip kandungan nutrisi susu sapi dan kedelai dalam uraian berikut ini:
Susu murni adalah susu sapi utuh tanpa ada lemak yang dibuang. Satu gelas susu sapi mengandung 150 kalori, 12 gram karbohidrat dalam bentuk laktosa (gula susu), 8 gram lemak, dan 8 gram protein.
Karena tidak ada komponen alami susu yang dikeluarkan, artinya susu murni mengandung protein alami, lemak, dan kalsium. Banyak produsen yang menambahkan (fortifikasi) nutrisi lain ke dalam produk susu, misalnya vitamin A dan vitamin D.
Susu sapi lain memiliki jumlah karbohidrat dan protein yang sama, dengan sebagian atau seluruh lemaknya dikeluarkan. Sementara susu murni memiliki 150 kalori dalam satu gelas, susu skim hanya mengandung 80 kalori.
Sedangkan susu bebas lemak memiliki semua manfaat gizi susu murni - protein, kalsium, vitamin, dan mineral – hanya tanpa lemak jenuh dan kalori. Namun, penyerapan beberapa vitamin dapat berkurang karena minimnya kandungan lemak.
Susu bebas laktosa diproses untuk memecah laktosa, gula alami yang ditemukan dalam produk susu. Susu bebas laktosa juga merupakan sumber protein, kalsium, vitamin, dan mineral yang baik. Kandungan total dan lemak jenuh dari susu bebas laktosa bervariasi (misalnya tersedia dalam varietas 2 persen, 1 persen), dan bebas lemak.
Bagaimana dengan kandungan kalsium? Susu sapi mengandung protein, dan kalsium yang bermanfaat untuk membangun tulang yang kuat. Segelas susu sapi saja sudah memberikan 30 persen dari kebutuhan kalsium harian, dan 8 gram protein.
Kalsium secara alami diproduksi dalam susu hewani, namun harus ditambahkan pada produk pengganti susu selama pemrosesannya untuk meningkatkan nilai gizinya. Oleh karena itu, kebanyakan produk pengganti susu memiliki kandungan kalsium yang sama (bahkan bisa lebih) daripada susu sapi. Susu kedelai misalnya, bisa memberikan 45 persen dari kebutuhan kalsium harian. Namun yang perlu diingat, kalsium tersebut hanya merupakan tambahan, bukan diproduksi secara alami.
Susu kedelai terbuat dari kacang kedelai dan air yang disaring. Seperti alternatif susu nabati lainnya, susu kedelai mungkin mengandung pengental untuk meningkatkan konsistensi dan umur simpan.
Segelas susu kedelai tanpa pemanis mengandung sekitar 80 hingga 100 kalori, 4 gram karbohidrat (varietas manis lebih banyak), 4 gram lemak dan 7 gram protein
Karena berasal dari tumbuh-tumbuhan, susu kedelai secara alami bebas kolesterol dan rendah lemak jenuh, juga tidak mengandung laktosa.
Kacang kedelai dan susu kedelai mengandung sejumlah kebaikan, sebagai sumber protein nabati yang baik, kalium dan kalsium (yang ditambahkan). Dewasa ini di pasaran juga tersedia susu kedelai yang ditambahkan probiotik atau fermentasi, yang bisa menjadi pilihan lebih baik, terutama bagi orang dengan tekanan darah tinggi.
Namun, terlalu banyak kedelai dapat menjadi masalah bagi orang dengan penyakit tiroid atau kondisi lainnya. Ssebuah penelitian Harvard 2008 menunjukkan bahwa asupan makanan berbasis kedelai yang lebih tinggi menyebabkan masalah kesuburan dan jumlah sperma yang lebih rendah. Kedelai juga merupakan alergen yang umum. Orang yang alergi terhadap kedelai tidak boleh minum susu kedelai.
Alternatif susu nabati dapat memainkan peran dalam diet, terutama bagi orang yang alergi susu sapi atau intoleransi laktosa. Orang masih dapat minum susu sapi dengan memilih opsi rendah lemak untuk menghindari lemak jenuh. Sedangkan bagi mereka yang tidak toleran terhadap laktosa, ada banyak pilihan susu sapi bebas laktosa di pasaran.
Susu sapi diipercaya menjadi pilihan terbaik, terutama untuk anak-anak yang membutuhkan kalori, protein, lemak dan kalsium untuk pertumbuhan dan perkembangannya, demikian menurut riset yang dipublikasikan di Journal of Food Science Technology.
Nah, bijaklah dalam memilah dan memilih susu untuk Si Kecil dan anggota keluarga ya Bunda.
Referensi:
https://www.healthline.com/health/milk-almond-cow-soy-rice#rice-milk
https://www.webmd.com/diet/news/20180201/cow-soy-or-almond-which-milk-is-best-for-you#2