Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 29 Nov 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 23 Nov 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 19 Nov 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 12 Nov 2021
Tanya Ahli
Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.
Pentingnya Memberikan Imunisasi Lengkap untuk Buah Hati
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 21 Apr 2020
Memasuki bulan imunisasi nasional, apakah Bunda sudah melakukan imuniasai lengkap untuk Si Kecil? Anak - anak yang mendapat imunisasi dasar lengkap akan terlindungi dari penyakit berbahaya karena sistem kekebalan tubuhnya akan meningkat setelah mendapat imunisasi lho Bunda. Selain itu, imunisasi juga berfungsi mencegah penularan suatu penyakit dari seseorang ke orang-orang di sekitarnya.
Data dari Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI selama periode 2014-2016 terdapat 1,7 juta anak belum mendapatkan imunisasi, atau belum lengkap status imunisasinya.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menjalankan kewajiban imunisasi terhadap anak-anak di Indonesia dengan dasar amanat UU Kesehatan No 36 Tahun 2009. Program imunisasi itu awalnya dikenal sebagai imunisasi dasar lengkap, yang kemudian diperkuat kembali konsepnya menjadi imunisasi rutin lengkap.
Kemenkes telah mengubah konsep imunisasi dasar lengkap menjadi imunisasi rutin lengkap, yang terdiri dari imunisasi dasar dan lanjutan. Alasannya tak lain karena imunisasi dasar saja tidak cukup sehingga diperlukan imunisasi lanjutan untuk mempertahankan tingkat kekebalan yang optimal. Bila tingkat kekebalan masyarakat tinggi, maka yang akan terlindungi bukan hanya anak-anak yang mendapatkan imunisasi tetapi juga seluruh masyarakat.
Pemberian imunisasi disesuaikan dengan usia anak. Berikut daftar imunisasi dasar lengkap untuk Si Kecil:
- Bayi usia kurang dari 24 jam diberikan imunisasi Hepatitis B (HB-0), - Usia 1 bulan diberikan (BCG dan Polio 1)
- Usia 2 bulan diberikan (DPT-HB-Hib 1 dan Polio 2)
- Usia 3 bulan diberikan (DPT-HB-Hib 2 dan Polio 3)
- Usia 4 bulan diberikan (DPT-HB-Hib 3, Polio 4 dan IPV atau Polio suntik)
- Usia 9 bulan diberikan (Campak atau MR).
Untuk imunisasi lanjutan panduannya sebagai berikut:
- Bayi di bawah 2 tahun (Baduta) di usia 18 bulan diberikan imunisasi (DPT-HB-Hib dan Campak/MR)
- Kelas 1 SD/madrasah/sederajat diberikan (DT dan Campak/MR)
- Kelas 2 dan 5 SD/madrasah/sederajat diberikan (Td).
Imunisasi dapat menghemat waktu dan biaya. Sejumlah penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dapat meminimalkan kemungkinan anak cacat (misalnya lumpuh karena tidak mendapatkan imunisasi polio). Dengan kata lain, imunisasi dapat melindungi generasi masa depan.
Ada sejumlah efek samping yang mungkin muncul pasca imunisasi misalnya bengkak di tempat suntikan, pegal, dan demam. Namun Bunda tak perlu cemas, karena efek samping itu umumnya akan menghilang dalam beberapa hari.
Untuk memaksimalkan efek imunisasi pada anak, usahakan untuk selalu memenuhi kebutuhan gizinya, baik melalui pemberian air susu ibu (ASI) dan makanan pendamping yang sehat. Selain itu, jagalah kebersihan badan dan lingkungan agar tidak mudah terserang penyakit.
Referensi
http://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/imunisasi-penting-untuk-mencegah-penyakit-berbahaya