Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 29 Nov 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 23 Nov 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 19 Nov 2021
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 12 Nov 2021
Tanya Ahli
Kirimkan pertanyaan Anda seputar gizi ibu dan anak, yang akan dijawab oleh Tanya Ahli SGM.
Strategi Mengelola Stres saat Harus Bekerja dari Rumah
Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 24 Aug 2020
Bekerja dari rumah (work from home/WFH) awalnya mungkin tampak menyenangkan. Namun WFH dalam durasi lama memerlukan modifikasi agar tidak menjadikannya sebagai perangkap yang membosankan, dan bahkan mengancam produktktivitas.
Perpaduan tanggung jawab dari dua bidang utama kehidupan kita, pekerjaan dan rumah, bisa menjadi sumber stres yang besar, terutama selama pandemi Covid-19 sekarang ini.
Butuh strategi khusus agar tetap produktif, meminimalkan stres dan mengelola kesejahteraan psikologis saat WFH. Berikut sejumlah tips yang mungkin bisa membantu Sahabat NUB yang harus bekerja dari rumah:
1. Usahakan tetap seimbang
Kortisol, hormon stres utama di otak dan tubuh, akan meningkat akibat stres. Perpaduan antara pekerjaan dan kewajiban di rumah tentu membuat stres, terutama bagi orang yang terbiasa bekerja di kantor. Selama pandemi, kadar kortisol semua orang umumnya meningkat, bahkan jika mereka tidak sakit. Paparan kronis oleh kortisol ini bisa memicu kelelahan, kenaikan berat badan, gangguan tidur, dan suasana hati negatif secara keseluruhan. Untuk mengurangi paparan otak terhadap kortisol tinggi, lakukan keterampilan coping sebagai penyeimbang.
2. Tetapkan jadwal harian
Membuat dan mematuhi jadwal harian adalah pertimbangan penting dalam mencegah depresi, mengurangi stres, dan meningkatkan tingkat energi. Buatlah to do list harian, dan sebisa mungkin patuhi.
3. Jaga interaksi dengan rekan kerja
Tubuh dan otak membutuhkan rutinitas dari yang paling mendasar seperti tidur dan makan - hingga kegiatan lain, seperti bekerja. Kita diprogram secara neurokimia untuk memiliki siklus harian dasar. Ketika rutinitas harian terganggu, sistem saraf kita bergeser. Ketidakseimbangan neurokimia dapat terjadi dari pergeseran dalam siklus harian, yang mengarah ke depresi, kecemasan, kelesuan, dan kinerja kognitif yang buruk.
Dasar-dasar rutinitas harian, termasuk tetap konsisten dengan siklus tidur-bangun, makan teratur, olahraga, dan aktivitas sangatlah penting saat bekerja di rumah. Gunakan obrolan video online daripada panggilan telepon bila memungkinkan. Menjaga interaksi tatap muka dengan kolega di kantor ketika harus bekerja dari rumah.
4. Pisahkan pekerjaan dan aktivitas kehidupan
Batas-batas kehidupan kerja lebih penting sekarang saat hampir semua orang bekerja dari rumah. Pisahkan antara kegiatan yang terkait dengan pekerjaan dan yang tidak. Sedapat mungkin, miliki ruang kerja khusus yang bebas dari gangguan, kegiatan santai, dan tanggung jawab rumah tangga. Jarak yang dibuat dengan memisahkan ruang dapat membuat kita fokus pada hari kerja yang produktif dan memungkinkan kita untuk “meninggalkan” kantor saat dibutuhkan.
Agak kurang produktif ketika bekerja dari rumah mungkin bisa menjadi hal yang bisa dimaklumi - meskipun sebagian orang bisa tetap menjaga ritme produktivitasnya. Kembangkan hierarki tugas kerja, targetkan yang paling penting terlebih dahulu kemudian kerjakan to do list yang sudah disusun. Jika tidak dapat menyelesaikan semua pekerjaan, jangan terlalu keras pada diri sendiri. Jika sudah lelah, istirahatlah.
5. Jaga motivasi
Motivasi dan produktivitas kerja bisa dicapai meski hars WFH. Mempersiapkan hari dengan rutinitas biasanya akan berhasl baik. Kontrol jumlah waktu tidak produktif. Tidak apa-apa untuk bersantai dan menonton film yang bagus, namun tetap harus ada batasnya. Biasakan diri untuk tetap duduk akan memperlambat pikiran, tubuh, dan energi. Sempatkan aktivitas fisik ringan untuk menjaga konsistensi dan motivasi.
6. Bersosialisasi
Tentu saja tidak dilakukan dalam pertemuan fisik. Namun ngobrol atau membuat pertemuan online sangat penting untuk perspektif, interaksi sosial, dan mengatasi perasaan kesepian. Hindari pengucilan, jadikan obrolan bersama teman sebagai salah satu priorotas untuk mengatasi kebosanan.
Luangkan waktu untuk berbicara dengan rekan kerja tentang hal-hal yang tidak terkait dengan pekerjaan, seperti yang dilakukan ketika benar-benar di kantor. Lakukan video call atau cara lain yang memungkinkan mengobrol sambil tatap muka jarak jauh.
7. Bersyukurlah
Latihlah kesadaran akan rasa terima kasih atas pekerjaan. Di musim pandemi seperti sekarang, banyak orang yang kehilangan pekerjaan. Pikirkan tentang perjalanan dan pencapaian karir selama ini. Motivasilah diri untuk bekerja sebaik-baiknya dalam situasi prihatin seperti sekarang.
Mungkin sulit untuk bekerja dari rumah untuk waktu yang lama. Dengan mempraktikkan strategi coping semacam ini, kita berusaha mengelola stres dan memperbaiki suasana hati. Ingatlah, kita memang tidak mengendalikan apa yang terjadi di masa depan, namun setidaknya kita bertanggung jawab atas bagaimana kita beradaptasi dan merespons situasi.
Semoga berguna, Sahabat NUB.
Referensi
https://www.psychologytoday.com/us/blog/digital-leaders/202003/5-tips-working-home-amid-covid-19