Gangguan kulit pada bayi

Sahabat nutrisi,

Kulit bayi yang halus dan lembut ternyata terkadang mengalami masalah juga lho.

Apa saja sih?

Berikut beberapa masalah pada kulit bayi dan cara mengatasinya:

Wajah bayi saat baru lahir berlumuran darah, cairan ketuban, dan vernix. Terkadang tampak lecet, berkerut dan datar. Namun tidak usah khawatir, karena keadaan ini akan hilang dengan sendirinya.

Bintik-bintik putih di wajah bayi atau Milia. Biasanya terdapat pada mata, hidung, pipi dan dagu. Hal ini disebabkan karena tersumbatnya pori-pori oleh keratin atau protein. Namun ada juga yang disebabkan karena gangguan kulit akibat terlalu lama terkena sinar matahari. Biasanya milia akan hilang dengan sendirinya, namun segera hubungi dokter jika masih ada pada bulan ketiga. Hindari menekan-nekan milia, cukup bersihkan wajah si kecil dengan air dan sabun bayi secara rutin.

Jerawat pada kulit bayi, timbul karena aktivitas hormonal pada tubuh bayi setelah dilahirkan. Ini akan menghilang dengan sendirinya setelah beberapa minggu. Jangan mengoleskan obat anti jerawat, sebaiknya dikonsultasikan pada dokter anak.

Ruam susu atau dermatitis atopik biasanya dialami bayi yang mengonsumsi ASI dari ibu yang mengonsumsi asupan alergi. Bisa juga karena polusi udara, suhu panas, kumat atau kotoran dalam bantal. Segeralah atasi ruam susu ini, karena dapat menyebar hingga leher dan punggung. Ruam susu akan terasa gatal sehingga si kecil ingin menggaruk. Oleskan krim pelembab pada pipinya untuk meringankan gatalnya.

Gigitan nyamuk, biasanya meninggalkan bintik merah atau hitam. Biasanya gigitan nyamuk tidak mencederai si kecil dan akan hilang sendiri, kecuali nyamuk-nyamuk penyebar penyakit seperti anopheles dan aedes aegypti. Bintik bekas gigitan nyamuk dapat ditaburi bedak yang mengandung mentol untuk mengurangi rasa gatal. Namun untuk menghindari gigitan nyamuk, lebih baik jika kita memasang kelambu di tempat tidurnya.