Kiat agar anak tidak menunda-nunda

Oleh Nutrisi Untuk Bangsa 15 Aug 2016

Sahabat nutrisi,

Memasuki usia dua tahun, si kecil mulai memiliki sikap otoritas terhadap diri sendiri. Dia mulai memperlihatkan sikap membangkang. Namun, memasuki usia 3 - 4 tahun, sikap tersebut meningkat, mereka mulai sulit diatur, egois dan mudah marah. Sikap membangkangnya semakin menjadi. Jika kita minta mereka melakukan sesuatu, pasti ada saja alasan untuk menolak atau menunda.

Menghadapi hal seperti Anda tidak perlu marah atau memaksanya. Lakukan beberapa tips berikut agar si kecil melakukan tugasnya tanpa Anda harus marah-marah:

• Tetapkan batas waktu. Jika si kecil sedang melakukan kegiatan yang dia senangi, seperti menonton televisi, sampaikan padanya batas waktu menonton. Jika perlu letakkan jam di depannya, dan tunjukkan dia harus menghentikan kegiatannya jika jarum jam yang panjang menunjukkan angka berapa, atau jika menggunakan jam digital, jika angka pada jam tertulis angka berapa.
• Konsisten, hal ini sangat penting, jangan sampai orangtua mengalah karena alasan atau bujuk rayuannya. Jika hal ini terjadi, si kecil akan mengulangi perbuatannya lagi.
• Jadilah contoh, tunjukkan orangtua selalu melaksanakan kewajiban atau kegiatan lain tepat waktu dan tidak menunda.
• Jelaskan risiko jika menunda pekerjaan. Misalnya jika menunda-nunda waktu makan, maka dia akan sakit dan berakibat dia tidak dapat melakukan kegiatan yang disenangi.
• Jadikan sebagai kebiasaan rutin sehari-hari. Tetap kan waktu seperti bangun, mandi, makan, sekolah, tidur siang, bermain dan sebagainya. Dan tepati jadwalnya secara konsisten.
• Karena untuk menjadi kebiasaan membutuhkan proses, maka bersikaplah sabar, namun konsisten dan tegas. Karena memang sudah menjadi kebiasaan balita untuk mengulangi perbuatannya, namun orangtua hendaknya tidak kehilangan kesabaran, ajak si kecil berkomunikasi dan dampingi dia menjalankan apa yang telah ditentukan